Status Kawasan TWA Gunung Pancar Obyek Wisata

42 menggunakan kendaraan roda dua dikenakan biaya Rp 1.000,00, kendaraan roda empat dikenakan biaya Rp 1.500,00, dan untuk kendaraan roda enam dikenakan biaya Rp 2.500,00.

5.2 Status Kawasan TWA Gunung Pancar

Sebelum ditetapkan sebagai kawasan taman wisata alam, kawasan hutan Gunung Pancar merupakan bagian kelompok Hutan Gunung Hambalang seluas 6.695,32 hektar yang berfungsi sebagai hutan produksi. Status tersebut disahkan oleh Menteri Pertanian tanggal 23 Maret 1976 dan pengelolaannya diserahkan kepada Perhutani. TWA Gunung Pancar sebagai salah satu kawasan pelestarian alam ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 156Kpts- II1988 tanggal 21 Maret 1988 seluas 447,5 hektar. TWA Gunung Pancar selain mempunyai fungsi sebagai sarana pendidikan dan penelitian dapat juga dikembangkan sebagai sarana rekreasi, khususnya rekreasi di alam terbuka. Guna mengoptimalkan fungsi TWA Gunung Pancar, maka berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan Nomor 54Kpts-II1993 tanggal 8 Februari 1993 pengusahaan kawasan tersebut dipercayakan kepada PT Wana Wisata Indah WWI.

5.3 Potensi Kawasan

TWA Gunung Pancar merupakan habitat dari berbagi jenis flora dan fauna. Keanekaragaman flora dan fauna yang di TWA Gunung Pancar juga dapat menjadi salah potensi kawasan yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan wisata. Flora dan fauna yang ada di kawasan tersebut antara lain : 43

5.3.1 Flora

Tipe vegetasi hutan di TWA Gunung Pancar terdiri dari hutan alam pegunungan, hutan tanaman, dan semak belukar. Tipe vegetasi hutan alam terletak di lereng sampai puncak Gunung Pancar yaitu sekitar 15 Ha dengan jenis tumbuhan meliputi Rasamala Altingia exelsa, Huru Quercus sp., Beringin Ficus benyamina, Puspa Schima walichii, Saninten Castanopsisargentea, Jamuju Podocaspus imbricatus, Rotan Calamus sp. dan beberapa jenis liana. Selain itu terdapat tumbuhan epiphyt yang menempel pada pohon besar seperti Anggrek, Paku Sarang Burung Asplenium nidus, dan Paku Tanduk Rusa Platicerium coronarium. Tipe vegetasi hutan tanaman menempati sebagian besar kawasan ini yaitu sekitar 160 Ha dengan jenis tanaman meliputi Pinus Pinus merkusii, Sengon Albizia falcatria, KayuAfrika Maesopsis emanii dan Meranti Shorea sp. yang ditanam pada tahun 1982-1983. Sedangkan jenis tanaman lainnya adalah tanaman budi daya masyarakat seperti singkong, pisang, dan tanaman pertanian lainnya. Tumbuhan semak belukar terdiri dari jenis Kirinyuh Chromalalna odorata, Harendong, Jarong, Saliara, Lantana Lantana camara, dan Alang-alang Imperata cylindricaI.

5.3.2 Fauna

Fauna yang terdapat di kawasan TWA Gunung Pancar antara lain adalah : Owa Hylobates moloch, Surili Presbytis cornata, Kera Macaca fascicularis, Jelaran Ratufabicolor, Kulibang Pycnonotus aurigaster, Babi Hutan Sus scrofa, Kadal Mabuaya multifasciata, Ular Hijau Dryophis prasinus, dan jenis-jenis burung seperti Jalak Stunopastor jalla, Elang Haliasturindus, 44 Kutilang Pygnonotus aurigaster, Ayam Hutan Merah Galus bankiva, Jalak Sturnus melanopterus, Srigunting Dicrurus paradiseus, dan Enggang Buceros sp.

5.3.3 Hidrologi

Sumber air sungai-sungai yang ada di daerah ini berasal dari mata air di TWA Gunung Pancar dan Pegunungan Hambalang. Sungai-sungai yang mengalir disekitar kawasan adalah Sungai Citeureup, Sungai Cibingin, dan Sungai Ciherang yang merupakan sungai dengan debit terbesar, yang mengalir ke arah utara dan bermuara di Laut Jawa. Di samping itu, terdapat sumber air panas dengan suhu yang bisa mencapai 70 o C yang berasal dari proses geothermal di Gunung Pancar. Sumber air tersebut telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan wisata dan pengobatan.

5.3.4 Geofisik

Bahan induk pembentuk tanah di kawasan TWA Gunung Pancar merupakan tuf volkan intermedier yang berasal dari aliran lava gunung tua. Jenis tanah yang mendominasi kawasan ini adalah Latosol coklat dengan solum dalam 100 cm. Struktur tanah remah sampai gumpal remah dengan tekstur halus, permeabilitas dan drainase sedang sampai cepat. Kepadatan berkisar antara 1,00 – 1,39cc dengan porositas antara 50 – 60. Kesuburan tanah rendah sampai sedang dengan pH tanah masam.

5.4 Obyek Wisata

TWA Gunung Pancar memiliki keanekaragaman flora dan fauna serta pemandangan alam yang indah dengan udara yang sejuk. Di samping itu, di dalam kawasan TWA Gunung Pancar terdapat sumber air panas alami yang 45 dikembangkan untuk keperluan wisata. Sumber air panas di kawasan ini tidak berbau belerang sehingga sangat aman bagi pengunjung yang ingin melakukan relaksasi dalam waktu yang lama. Selain pemandian air panas, pengunjung juga dapat melakukan aktivitas outbound seperti camping dan aktivitas olahraga lainnya seperti memanah, menembak, berkuda, dan bersepeda. Khusus untuk olahraga sepeda gunung downhill, di kawasan ini sudah disediakan track khusus yang cukup menantang bagi mereka yang menyukai olahraga ini. 46

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM

GUNUNG PANCAR

6.1 Karakteristik Responden

Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100 orang responden yang terdiri dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung Pancar didominasi oleh laki-laki yang sebagian besar datang secara berkelompok. 6.1.1 Umur Menurut karakteristik umur, sebagian besar pengunjung TWA Gunung Pancar adalah kaum muda yang berusia antara 18-25 tahun yaitu sebanyak 41. Pengunjung yang usianya berkisar antara 26-33 tahun sebanyak 19. Selain itu, pengunjung yang berusia di atas 33 tahun sebanyak 37 dan 3 sisanya merupakan pengunjung yang berusia di bawah 18 tahun. Pengunjung yang berusia antara 18-25 tahun tersebut didominasi oleh pegawai swasta yang bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan atau pabrik. Hal ini merepresentasikan keadaan di lapangan dimana banyak ditemui kaum muda di tempat wisata tersebut dikarenakan kondisi alam di TWA Gunung Pancar sangat cocok untuk mereka yang suka berpetualang dan olahraga yang menantang. Menurut Muntasib 2007, para pemuda mempunyai karakteristik ingin selalu mencari sesuatu yang baru, berpetualang menghadapi tantangan dan berkelana mengarungi alam. Proporsi jumlah responden TWA Gunung Pancar berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.