Flora Fauna Hidrologi Potensi Kawasan

43

5.3.1 Flora

Tipe vegetasi hutan di TWA Gunung Pancar terdiri dari hutan alam pegunungan, hutan tanaman, dan semak belukar. Tipe vegetasi hutan alam terletak di lereng sampai puncak Gunung Pancar yaitu sekitar 15 Ha dengan jenis tumbuhan meliputi Rasamala Altingia exelsa, Huru Quercus sp., Beringin Ficus benyamina, Puspa Schima walichii, Saninten Castanopsisargentea, Jamuju Podocaspus imbricatus, Rotan Calamus sp. dan beberapa jenis liana. Selain itu terdapat tumbuhan epiphyt yang menempel pada pohon besar seperti Anggrek, Paku Sarang Burung Asplenium nidus, dan Paku Tanduk Rusa Platicerium coronarium. Tipe vegetasi hutan tanaman menempati sebagian besar kawasan ini yaitu sekitar 160 Ha dengan jenis tanaman meliputi Pinus Pinus merkusii, Sengon Albizia falcatria, KayuAfrika Maesopsis emanii dan Meranti Shorea sp. yang ditanam pada tahun 1982-1983. Sedangkan jenis tanaman lainnya adalah tanaman budi daya masyarakat seperti singkong, pisang, dan tanaman pertanian lainnya. Tumbuhan semak belukar terdiri dari jenis Kirinyuh Chromalalna odorata, Harendong, Jarong, Saliara, Lantana Lantana camara, dan Alang-alang Imperata cylindricaI.

5.3.2 Fauna

Fauna yang terdapat di kawasan TWA Gunung Pancar antara lain adalah : Owa Hylobates moloch, Surili Presbytis cornata, Kera Macaca fascicularis, Jelaran Ratufabicolor, Kulibang Pycnonotus aurigaster, Babi Hutan Sus scrofa, Kadal Mabuaya multifasciata, Ular Hijau Dryophis prasinus, dan jenis-jenis burung seperti Jalak Stunopastor jalla, Elang Haliasturindus, 44 Kutilang Pygnonotus aurigaster, Ayam Hutan Merah Galus bankiva, Jalak Sturnus melanopterus, Srigunting Dicrurus paradiseus, dan Enggang Buceros sp.

5.3.3 Hidrologi

Sumber air sungai-sungai yang ada di daerah ini berasal dari mata air di TWA Gunung Pancar dan Pegunungan Hambalang. Sungai-sungai yang mengalir disekitar kawasan adalah Sungai Citeureup, Sungai Cibingin, dan Sungai Ciherang yang merupakan sungai dengan debit terbesar, yang mengalir ke arah utara dan bermuara di Laut Jawa. Di samping itu, terdapat sumber air panas dengan suhu yang bisa mencapai 70 o C yang berasal dari proses geothermal di Gunung Pancar. Sumber air tersebut telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan wisata dan pengobatan.

5.3.4 Geofisik