Obyek dan Daya Tarik Wisata Regresi Linier Berganda

22

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis yang dikaji dalam penelitian ini ditekankan pada obyek dan daya tarik wisata, penilaian manfaat wisata alam, serta prospek pengembangan wisata alam.

3.1.1 Obyek dan Daya Tarik Wisata

Obyek dan daya tarik wisata merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan pariwisata, ekowisata, dan wisata alam. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 Pasal 1, obyek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Oleh karena itu, daya tarik wisata yang ada disuatu tempat wisata harus diperhatikan karena daya tarik wisata tersebut dapat menarik pengunjung untuk mengunjungi tempat wisata tersebut. Untuk meningkatkan kegiatan pariwisata, ekowisata, dan wisata alam maka perlu dilakukan pengembangan obyek dan daya tarik wisata yang ada di masing-masing tempat wisata sehingga pengusahaan obyek dan daya tarik wisata dalam kegiatan pembangunan obyek dan daya tarik wisata perlu dilakukan. Namun, kegiatan pengusahaan dan pengembangan obyek dan daya tarik wisata harus memperhatikan aspek pengamanan terhadap keselamatan wisatawan, ketentraman masyarakat, serta kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan.

3.1.2 Regresi Linier Berganda

Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap frekuensi kunjungan dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Menurut Lind et al. 2008, regresi digunakan untuk menunjukkan hubungan antara 2 variabel yang menunjukkan pola keseluruhan dari variabel terikat Y terhadap suatu variabel 23 bebasvariabel penjelas X. Gurajati 1998 mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan the explained variable dengan satu atau dua variabel yang menerangkan the explanatory. Pada regresi terdapat hubungan sebab akibat antara dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen merupakan variabel penjelas sedangkan variabel dependen merupakan variabel yang terikat yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Jika variabel bebas hanya satu, maka analisis regresi tersebut disebut regresi sederhana. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka analisis tersebut disebut regresi linier berganda. Persamaan model regresi linier berganda secara umum dituliskan sebagai berikut : Dimana : Y = fungsi linier dari beberapa peubah bebas X 1 , X 2 , …, X k , dan komponen sisaan error i = nomor pengamatan dari 1 sampai N untuk data populasi, atau sampai n untuk data contoh sample. X ki = pengamatan ke-i untuk peubah bebas X k . Β k = intersep model regresi. Menurut Juanda 2009, model regresi linier berganda didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut : a. Spesifikasi model ditetapkan seperti dalam persamaan umum regresi linier berganda. b. Peubah X k merupakan peubah non-statistik fixed, artinya sudah ditentukan, bukan peubah acak. Selain itu, tidak ada hubungan linier sempurna antar peubah bebas X k . 24 c. Komponen sisaan i mempunyai nilai harapan sama dengan nol, dan ragam konstanta untuk semua pengamatan i. E i = 0 dan Var i = σ 2 . d. Tidak ada hubungan atau tidak ada korelasi antar sisaan sehingga Cov i , j = 0, untuk i ≠ j. e. Komponen sisaan menyebar normal.

3.1.3 Penilaian Manfaat Wisata Alam