Penilaian Manfaat Wisata Alam

24 c. Komponen sisaan i mempunyai nilai harapan sama dengan nol, dan ragam konstanta untuk semua pengamatan i. E i = 0 dan Var i = σ 2 . d. Tidak ada hubungan atau tidak ada korelasi antar sisaan sehingga Cov i , j = 0, untuk i ≠ j. e. Komponen sisaan menyebar normal.

3.1.3 Penilaian Manfaat Wisata Alam

Menurut Hufschmidt et al. 1987, manfaat diartikan sebagai nilai tambah hasil barang-barang dan jasa termasuk jasa lingkungan. Manfaat wisata alam merupakan manfaat yang sulit diukur dalam satuan moneter karena pada umumnya tidak mempunyai harga pasar. Dalam menaksir manfaat suatu wisata alam dapat diperhatikan dari surplus konsumen yang terbentuk dari kurva permintaan wisata. Surplus konsumen pada hakikatnya berarti perbedaan diantara kepuasan yang diperoleh oleh seseorang dalam mengkonsumsi sejumlah barang dengan nilai yang harus dibayar untuk memperoleh barang tersebut, sedangkan kurva permintaan wisata adalah kurva yang menggambarkan hubungan jumlah kunjungan wisata pada berbagai tingkat harga tiket masuk. Salah satu teknik pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai manfaat dari wisata alam adalah metode biaya perjalanan travel cost method. Metode biaya perjalanan digunakan untuk melihat jumlah waktu dan uang pengunjung yang dihabiskan untuk mengadakan perjalanan ke suatu tempat sebagai proksi atau pengganti harga, bersama-sama dengan tingkat partisipasi dan karakteristik pengunjung untuk menaksir nilai ekonomi wisata tempat tersebut. Nilai ekonomi wisata yang diduga dengan menggunakan metode biaya perjalanan meliputi biaya transport pulang pergi dari tempat tinggal wisatawan ke 25 obyek wisata dan pengeluaran lain selama di perjalanan dan di dalam obyek wisata mencakup dokumentasi, konsumsi, parkir, dan biaya lain yang berkaitan dengan kegiatan wisata untuk satu hari kunjungan. Sehingga biaya perjalanan dapat dirumuskan sebagai berikut : Bpt = BTr + BDk + BKr + BP + BSv +BL Keterangan : BPt = Biaya Perjalanan Rporanghari BTr = Biaya Transportasi Rporanghari BDk = Biaya Dokumentasi Rp BKr = Biaya Konsumsi Selama Rekreasi Rporanghari – Biaya Konsumsi Sehari-hari Rporanghari BP = Biaya Parkir Rp BSv = Biaya Souvenir Rp BL = Biaya Lainnya Rp Pengeluaran untuk tarif masuk tidak dimasukkan dalam perhitungan biaya perjalanan karena merupakan suatu konstanta. Secara umum ada dua teknik sederhana yang digunakan untuk menentukan nilai ekonomi berdasarkan TCM, teknik tersebut adalah : 1. Pendekatan sederhana melalui zonasy ZTCM. 2. Pendekatan individual TCM dengan menggunakan data sebagian besar dari survey ITCM. Pada Zonal Travel Cost Method ZTCM tempat wisata diidentifikasi dan kawasan yang mengelilinginya dibagi ke dalam zona konsentrik yang semakin jauh yang menunjukkan peringkat biaya perjalanan yang semakin tinggi. Survei terhadap para pemakai tempat wisata kemudian dilakukan pada tempat rekreasi untuk menentukan zona asal, tingkat kunjungan, biaya perjalanan, dan berbagai karakteristik sosial ekonomi. Informasi dari sample para pengunjung dianalisis dan data yang dihasilkan digunakan untuk meregresi tingkat kunjungan yang 26 dipengaruhi oleh biaya perjalanan dan berbagai variabel sosial ekonomi. Persamaan model regresi tersebut secara umum dituliskan sebagai berikut : Q i = f TC, X 1 , X 2 , …….. X n Keterangan : Q i = Tingkat kunjungan banyaknya pengunjung dari zona I tiap 1000 penduduk pada zona i TC i = Biaya perjalanan X n = Variabel sosial ekonomi Regresi tersebut menguji hipotesis bahwa biaya perjalanan kenyataannya berpengaruh pada tingkat kunjungan. Masuknya variabel lain membantu menghilangkan dampak komponen tingkat kunjungan yang tak ada hubungannya dengan biaya perjalanan. ITCM individual travel cost method pada dasarnya serupa dengan ZTCM, tetapi menggunakan data survey yang berasal dari pengunjung secara individu dalam analisis statistik daripada data dari setiap zona. Metode ini memerlukan pengumpulan data yang lebih banyak dan analisis yang lebih sulit tetapi akan memberikan hasil yang lebih tepat. Peneliti dapat memulainya dengan cara yang sama dengan ZTCM, dengan memperkirakan hubungan diantara jumlah kunjungan dengan biaya perjalanan dan variabel yang relevan lainnya menggunakan analisis regresi. Persamaan regresi memberikan fungsi permintaan untuk rata-rata pengunjung yang datang, dan area dibawah kurva permintaan tersebut merupakan rata-rata dari surplus konsumen. Asumsi-asumsi dalam TCM untuk membangun fungsi permintaan: 1. Biaya perjalanan dan biaya waktu digunakan sebagai proxy atas harga dari rekreasi atau wisata. 27 2. Waktu perjalanan bersifat netral, artinya tidak menghasilkan utilitas dan disutilitas. 3. Perjalanan merupakan perjalanan tunggal bukan multitrips. Bentuk persamaan ITCM adalah sebagai berikut : Vij = f Cij, Xi Keterangan : V ij = Jumlah kunjungan per tahun dari individu i ke tempat rekreasi j. C ij = Biaya perjalanan individu i ke tempat rekreasi j. X i = Faktor-faktor lain yang menentukan kunjungan individu i. Kelebihan ITCM dibandingkan dengan ZTCM diantaranya : 1. Lebih efisien dalam proses perhitungan secara statistik. 2. Konsistensi teori dalam perumusan model permintaan dan perilaku individu. 3. Menghindari keterbatasan zonal atau lokasi. 4. Menambah heterogenitas karakteristik populasi pengunjung diantara suatu zona, serta mengeliminasi efek pengunjung dengan tingkat kunjungan nol non-participant. Adapun kelemahan dari penggunaan metode biaya perjalanan diantaranya : 1. Hanya dibangun berdasarkan asumsi bahwa setiap individu hanya memiliki satu tujuan untuk mengunjungi tempat wisata yang dituju. 2. Tidak membedakan individu yang memang datang dari kalangan pelibur dan mereka yang datang dari wilayah setempat. 3. Masalah pengukuran nilai dari waktu, dalam teori ekonomi mikro, variable waktu memiliki nilai intrinsik tersendiri yang dinyatakan dalam bentuk opportunity cost. 28

3.1.4 Prospek Pengembangan Wisata Alam