66 Nilai ekonomi wisata dapat diestimasi menggunakan pendekatan biaya
perjalanan dengan memperoleh besarnya biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh setiap pengunjung untuk menikmati jasa rekreasi pada suatu tempat rekreasi
tertentu. Dengan demikian, nilai biaya perjalanan sebanding dengan apa yang diperoleh pada keadaan pasar yang sesungguhnya.
Model permintaan rekreasi di TWA Gunung Pancar diturunkan melalui pendekatan model persamaan regresi linier berganda dengan menggunakan
beberapan variabel sosial ekonomi untuk menduga pengaruhnya terhadap frekuensi kunjungan wisatawan. Berikut akan dijelaskan mengenai fungsi
permintaan wisata beserta interpretasi variabel-variabel yang mempengaruhinya dan nilai ekonomi wisata dari TWA Gunung Pancar.
7.1 Statistik Variabel dalam Fungsi Permintaan Wisata
Frekuensi kunjungan yang dilakukan oleh responden rata-rata selama satu tahun terakhir adalah lima kali, dengan minimum frekuensi kunjungan sebanyak
satu kali dan maksimum kunjungan sebanyak 52 kali dalam satu tahun. Dari hasil pengamatan, orang yang mempunyai frekuensi kunjungan lebih banyak adalah
pengunjung dengan motivasi kunjungan untuk berolahraga. Biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh responden untuk melakukan satu
kali kunjungan ke TWA Gunung Pancar rata-rata sebesar Rp 75.035,00 per orang. Minimum biaya perjalanan adalah sebesar Rp 2.000,00 per orang dan maksimum
biaya perjalanan sebesar Rp 405.000,00 per orang. Total penghasilan rata-rata responden TWA Gunung Pancar sebesar Rp
3.761.000,00 per orang per bulan, dengan minimum penghasilan sebesar Rp 300.000,00 per orang per bulan, dan maksimum penghasilan sebesar Rp
60.000.000,00 per orang per bulan. Tingkat pendidikan rata-rata responden adalah
67 12,93 tahun atau dapat dikatan rata-rata responden sudah atau sedang menempuh
pendidikan di sekolah menengah atas. Berdasarkan analisis, dapat dikatakan bahwa TWA Gunung Pancar merupakan tempat rekreasi yang dikunjungi oleh
pengunjung dari berbagai kelas, baik kelas menengah ke bawah atau kelas menengah ke atas, hal tersebut dapat disebabkan TWA Gunung Pancar merupakan
tempat wisata yang cukup murah sehingga dapat dinikamati oleh kalangan tersebut.
Umur rata-rata responden adalah 30,84 tahun yang umumnya merupakan pengunjung yang sudah berkeluarga. Responden yang mengunjungi TWA Gunung
Pancar rata-rata mempunyai jarak tempuh sebesar 42,64 km dengan rata-rata waktu tempuh sebesar 1,63 jam. Waktu tempuh yang cukup lama dapat
disebabkan karena sebagian besar responden yang mendatangi TWA Gunung Pancar berasal dari Jakarta, dan umumnya berkunjung pada hari libur sehingga
mengalami kemacetan di ruas tol Jagorawi. Jumlah tanggungan rata-rata dari responden dari responden adalah 1 orang.
Jenis kelamin responden telah dibahas pada bab sebelumnya, yaitu mayoritas berjenis kelamin laki-laki. Waktu yang dihabiskan responden di TWA Gunung
Pancar rata-rata 4,17 jam dan rata-rata responden telah mengetahui lokasi TWA Gunung Pancar selama 2,19 tahun. Hasil perhitungan mengenai deskripsi statistik
yang telah dijabarkan sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 27 dan Lampiran 6.
Tabel 27. Deskripsi Statistik Variabel Fungsi Permintaan Variabel
N Maksimum
Minimum Mean
Frekuensi Kunjungan Y 100
52 1
5,36 Biaya Perjalanan X
1
100 405.000,00
2.000,00 75.035,00
Total Penghasilan X
2
100 60.000.000,00
300.000,00 3.761.000,00 Tingkat Pendidikan X
3
100 16
6 12,93
Umur X
4
100 55
17 30,84
Jarak Tempuh X
5
100 82
4 42,64
Waktu Tempuh X
6
100 4
0,5 1,63
68 Jumlah Tanggungan X
7
100 7
1,48 Jenis Kelamin X
8
100 -
- -
Waktu di Lokasi X
9
100 10
1 4,17
Lama Tahu Lokasi X
10
100 27
2,19 Sumber: Hasil Analisis Data Primer 2011
7.2 Fungsi Permintaan Wisata