III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Pendekatan Penelitian
Kerangka pendekatam penelitian ultrastruktur kayu reaksi ini pertama dimulai dari adanya keinginan dalam rangka untuk mengatasi kekurangan kayu
untuk bahan baku industri di dalam negeri. Salah satu usaha yang telah dilakukan pemerintah adalah dengan pembangunan dan pengembangan hutan tanaman. Akan
tetapi hutan tanaman umumnya menghasilkan batang yang mengandung kayu normal dan kayu abnormal. Salah satu bentuk abnormalitas pada batang pohon yang
sering menimbulkan cacat serius adalah adanya kayu reaksi sehingga perlu dilakukan penelitian mendalam terhadap masalah ini. Untuk lebih jelasnya kerangka
pendekatan penelitian dijelaskan dalam bentuk diagram alir seperti pada Gambar 1. di bawah ini.
Gambar 1. Diagram Alir Kerangka Pendekatan Masalah Penelitian Ultrastuktur Kayu Reaksi pada Damar dan Sengon
HUTAN TANAMAN BATANG POHON TUMBUH NORMAL DAN
ABNORMAL KAYU REAKSI
MAKROSKOPI S MI KROSKOPI S
ULTRA STRUKTUR
KARAKTERI STI K ULTRA STRUKTUR KAYU REAKSI
SOLUSI PEMECAHAN MASALAH
USAHA PREFENTI F TEKNOLOGI PEMANFAATAN
26 Dipilihnya kedua jenis kayu ini sebagai objek dalam penelitian ini karena
berbagai pertimbangan antara lain : 1. Kayu sengon merupakan salah satu jenis KDL, dimana evolusinya dianggap
lebih modern karena baru muncul di muka bumi pada zaman Tertier Farb 1978. Sedangkan kayu damar tergolong KDJ yang lebih primitif, karena
muncul di muka bumi sejak jaman Triasik Farb 1978. Kayu damar pertama kali herbariumnya dikumpulkan oleh Dr. Buwalda dan nama Agathis
loranthifolia Salisb. diberikan oleh Salisbury Team Reboisasi LPH Bogor 1971. Penelitian jenis-jenis ini diharapkan dapat mewakili kedua kelompok
kayu tropik yang struktur anatominya sangat berbeda Brown 1949; Panshin 1980; Haygreen 1982; Tsoumis 1991; Hoadley 2000.
2. Kayu sengon merupakan jenis asli yang tumbuh di bumi Indonesia, pertama kali ditemukan oleh Teysmann tahun 1870 di Kepulauan Banda, Maluku dan
tahun 1871 untuk pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor Heyne 1950. 3. Sengon merupakan jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat,
bahkan dikatakan merupakan jenis kayu yang tumbuhnya paling cepat untuk daerah tropik sehingga disebut “miracle tree” Prosea 1994.
4. Sengon mempunyai bentuk tajuk seperti perisai yang tipis Prosea 1994 sehingga sebagian sinar matahari yang melalui tajuk dapat menembus tajuk
sampai ke permukaan tanah, memberi kesempatan tanaman bawah tumbuh, sehingga sangat baik untuk dikembangkan dalam agroforestry.
5. Sengon merupakan salah satu jenis famili Leguminosae umumnya kaya akan unsur nitrogen sehingga dapat tumbuh pada tanah-tanah yang kurang
subur Alrasjid 1973. 6. Kayu sengon juga dikenal sifat dasar kayunya sangat moderat, sehingga
mempunyai prospek yang baik untuk terus dikembangkan sebagai bahan baku industri kayu di masa depan. Di samping itu penelitian ultrastruktur kayu
sengon juga belum pernah dilakukan. Kayu damar dipilih sebagai objek dalam penelitian ini antara lain karena :
1. Kayu damar merupakan salah satu jenis kayu daun jarum KDJ asli daerah tropis yang tumbuh di Indonesia.
27 2. Kayu damar mempunyai sifat yang sangat baik untuk bahan baku industri
pulp dan kertas, di samping karena kayunya berwarna putih, juga mempunyai serat tracheids yang panjang dan persentase seratnya juga sangat tinggi.
3. Kayu damar juga baik dipakai untuk bahan baku industri mebel dan alat musik karena struktur anatominya homogen, tidak terlampau keras tetapi mempunyai
kekuatan cukup dan teksturnya cukup halus. 4. Pohon damar juga diketahui mempunyai sistem perakaran yang kuat karena
mempunyai akar jangkar yang dalam sehingga pohonnya tidak mudah roboh Team Reboisasi LPH Bogor 1971, bentuk tajuknya simetris, evergreen dan
indah, sehingga sangat cocok untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan kota terutama untuk ditanam di sisi jalan.
5. Surjokusumo 1995 menyatakan bahwa kayu damar merupakan jenis kayu yang sangat baik untuk bahan baku industri pesawat terbang ringan, sehingga
mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian