27 2. Kayu damar mempunyai sifat yang sangat baik untuk bahan baku industri
pulp dan kertas, di samping karena kayunya berwarna putih, juga mempunyai serat tracheids yang panjang dan persentase seratnya juga sangat tinggi.
3. Kayu damar juga baik dipakai untuk bahan baku industri mebel dan alat musik karena struktur anatominya homogen, tidak terlampau keras tetapi mempunyai
kekuatan cukup dan teksturnya cukup halus. 4. Pohon damar juga diketahui mempunyai sistem perakaran yang kuat karena
mempunyai akar jangkar yang dalam sehingga pohonnya tidak mudah roboh Team Reboisasi LPH Bogor 1971, bentuk tajuknya simetris, evergreen dan
indah, sehingga sangat cocok untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan kota terutama untuk ditanam di sisi jalan.
5. Surjokusumo 1995 menyatakan bahwa kayu damar merupakan jenis kayu yang sangat baik untuk bahan baku industri pesawat terbang ringan, sehingga
mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap yaitu penelitian ultrastruktur kayu damar sebagian dilaksanakan pada bulan September 2000 di Laboratorium For
Structure of Plant Cells Faculty of Agricultural, Kyoto University di bawah bimbingan Prof. Fujita Minoru, D. Agr. Penelitian tahap kedua mulai dilakukan
bulan Mei 2005 sampai dengan Agustus 2006, dan dilaksanakan di empat laboratorium yaitu :
1. Laboratorium Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian BP2TP di Cimanggu, Bogor.
2. Laboratorium Kayu Solid Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian IPB, Bogor.
3. Laboratorium Struktur dan Sifat Kayu, Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
4. Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak Fakultas Peternakan IPB. Bogor.
28
C. Variabel yang Diamati
Variabel yang dimati dalam penelitian ini meliputi elemen-elemen atau sel-sel penyusun kayu mulai dari macam elemen, bentuk, ukuran dan modifikasi
yang terjadi baik bersifat makroskopik, mikroskopik maupun ultramikroskopik yang terjaddi pada kayu normal dan kayu reaksi pada damar dan sengon.
D. Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan penelitian Pembangunan hutan tanaman yang dilakukan oleh Perum Perhutani
beberapa tahun terakhir lebih banyak dilakukan dengan pola Pembangunan Hutan Bersama Masyarakat PHBM, sehingga penanamannya kebanyakan dilakukan
dengan pola agroforestry. Keadaan ini menyebabkan agak sulit untuk mendapatkan tegakan sengon monokultur yang betul-betul murni dan di samping itu umur tegakan
juga jarang mencapai umur cukup dewasa. Pohon contoh tegakan hutan tanaman damar untuk bahan penelitian diambil
dari hutan pendidikan Fakultas Kehutanan IPB di Gunung Walat Sukabumi. Sedangkan tegakan sengon diambil dari dua tempat yang berbeda yaitu: tegakan
berumur 6 tahun diambil dari BKPH Banjarsari, KPH Ciamis Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, dan tegakan berumur 10 tahun dari tegakan hutan tanaman di
Kampus IPB Darmaga Bogor. Di samping bahan berupa kayu, dalam penelitian ini juga dibutuhkan
beberapa macam bahan kimia untuk membantu dalam proses penyiapan sediaan atau preparat untuk bahan observasi. Bahan-bahan kimia yang dibutuhkan meliputi:
gliserin untuk membantu dalam proses pelunakan kayu, alkohol dalam berbagai konsentrasi dan xylene untuk bahan dehidrasi sediaan, safranin 2 untuk bahan
pewarna, canada balsem untuk bahan mounting , dan emas 18 K untuk coater. 2. Alat Penelitian
Dalam penelitian ini di samping alat yang diperlukan untuk pengambilan bahan penelitian di lapangan seperti: gergaji, pita ukur, busur derajat dan alat lain,
juga dibutuhkan beberapa alat penting untuk penelitian di laboratorium antara lain: 1. Silding microtome American Opt. untuk membantu dalam pembuatan
sayatan tipis untuk bahan preparat mikroskopik dan ultramikroskopik untuk bahan observasi.
29 2. Fluoresence Microscope type Olympus Bx 51 dari Laboratorium Struktur
dan sifat Kayu Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
3. Scanning Electron Microscope type JEOL 5200 dari Laboratorium
Pemuliaan dan Genetika Ternak, Fakultas Peternakan IPB. Bogor.
E. Teknik Pengambilan Contoh