38
Aspek 2: Karakteristik Kayu Reaksi dan Mekanisme Pembentukannya Kayu reaksi yang terjadi pada kayu damar Agathis loranthifolia Salisb.
merupakan cacat kayu tekan compression woods yang umum terjadi pada jenis-jenis kayu dari ordo Coniferales, Gymnospermae yang sering disebut softwood. Sedangkan
kayu reaksi yang terjadi pada kayu sengon Paraserianthes falcataria L. Nielsen merupakan cacat kayu tarik yang umum terjadi pada kayu dari klass Dicotyledone,
Angiospermae yang sering disebut hardwood. Hasil observasi yang dilakukan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Panshin 1980; Haygreen 1982; Tsoumis
1991; Gilman 2005 dan Torges 2005.
A. Karakteristik kayu tekan pada damar
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa karakteristik cacat kayu tekan yang terjadi pada kayu damar Agathis loranthifolia Salisb. terutama
dicirikan oleh beberapa sifat sebagai berikut: 1. Karakteristik kayu tekan pada damar terutama dicirikan oleh adanya perbedaan
posisi jaringan empulur pith kayu normal dibanding kayu tekan. Pada penampang melintang kayu normal posisi jaringan empulur berada di tengah-
tengah concentric dan bentuk penampang melintangnya relatif bundar. Penampilan penampang melintang batang dan posisi jaringan empulur kayu
normal pada damar dapat dilihat seperti pada Gambar 6. 2. Pada kayu damar yang mengalami cacat kayu tekan letak posisi jaringan empulur
berubah tidak lagi berada di tengah inconcentric, melainkan bergeser lebih dekat ke sisi batang bagian atas. Keadaan ini menyebabkan bentuk penampang
melintang batang kayu tekan juga berubah tidak lagi bentuknya bundar melainkan menjadi agak oval. Penampilan penampang melintang batang dan posisi jaringan
empulur kayu tekan pada damar dapat dilihat seperti pada Gambar 7.
39
Keterangan : Tanda panah menunjukkan empulur kayu normal damar posisinya ada di tengah dan pangkal cabang yang terbenam dalam kayu M.
Gambar 6. Penampang melintang kayu normal Agathis loranthifolia Salisb.
Keterangan: Tanda panah menunjukkan empulur kayu tekan damar posisinya bergeser lebih dekat dengan sisi atas sehingga menjadi in-concentric.
Nw adalah bagian kayu normal dan Cw adalah bagian kayu tekan.
Gambar 7. Penampang melintang kayu tekan Agathis loranthifolia Salisb.
M
Cw Nw
40 1.
Karakteristik kayu tekan pada damar juga dicirikan oleh adanya riap pertumbuhan yang besar terjadi pada sisi batang bagian bawah dari batang pohon yang
tumbuhnya miring atau bengkok. Keadaan ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan lebar riap pertumbuhan antara kayu normal dan kayu tekan. Pada kayu
tekan riap pertumbuhan yang lebar berada di posisi tertekan, lihat Gambar 7. 2.
Di samping itu adanya pertumbuhan yang lebih cepat pada bagian sisi yang tertekan, dapat dicirikan oleh adanya perbedaan struktur anatomi kayunya.
Bagian sisi batang yang mengalami pertumbuhan lebih cepat, panjang sel-sel trakeida kayu tekan rata-rata lebih pendek dibanding bagian sisi batang kayu
normal. Bagian kayu normal memiliki panjang sel-sel trakeidanya rata-rata 6750 mikron 5500-7500 mikron, dan pada kayu tekan panjangnya rata-rata 6200
mikron 5200-6850 mikron. Karakteristik kayu tekan yang terjadi pada kayu damar identik dengan
karakteristik kayu tekan compression wood yang umum terjadi pada kelompok Kayu Daun Jarum KDJ di daerah temperate, seperti dinyatakan Panshin 1980;
Haygreen 1982; Tsoumis 1991; Torges 2005. Di samping itu karakteristik kayu tekan pada damar juga hampir sama dengan karakteristik kayu tekan pada jenis Pinus
resinosa seperti dinyatakan Kartal 2000.
Tegakan hutan tanaman damar di hutan pendidikan Fakultas Kehutanan Gunung Walat, Sukabumi yang tumbuhnya miring sekitar 5
o
-6
o
sudah menunjukkan adanya persentase kayu tekan yang nyata. Penelitian yang sama telah dilakukan oleh
Kennedy 1965 dalam Haygreen 1982 menunjukkan bahwa kayu reaksi tumbuh dan berkembang dalam jangka waktu 24 jam setelah batang memperoleh tekanan, dan
kemiringan batang yang lebih besar dari 2
o
sudah dapat menyebabkan pembentukan kayu tekan.
Kayu reaksi juga telah ditemukan pada batang pohon yang tidak miring yaitu pada Pinus loblolly Zobel dan Haught 1962, Yellow poplar Taylor 1968 dan
beberapa jenis Polpulus Krempl 1975 dalam Haygreen 1982.
41
B. Karakteristik kayu tarik pada sengon