6 4.   Hasil observasi dengan mikroskop payaran Scanning Electron Microscope
mampu memberi data  objektif   karakteristik ultrastruktur dinding sel kayu
reaksi dan dampaknya terhadap sifat-sifat dasar kayu sebagai bahan. Variabel-variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi:  sifat
makroskopik, sifat mikroskopik dan ultrastruktur elemen-elemen atau sel-sel penyusun kayu terutama mengenai  bentuk,  ukuran dan modifikasi dinding sel
yang terjadi pada kayu normal dan kayu reaksi yang terjadi pada kayu damar maupun kayu sengon yang diteliti.
E.  Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan mempunyai tiga manfaat penting sebagai berikut :
1.  Manfaat bagi pengembangan iptek
a.  Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam  struktur anatomi dan teknologi kayu yang
berkaitan dengan  karakteristik  ultrastruktur kayu reaksi. b. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat dipakai bahan referensi atau
bahan rujukan dalam  pengembangan ilmu dan penelitian yang berkaitan
dengan  struktur anatomi  kayu.
2.  Manfaat bagi praktisi Penelitian  ultrastruktur  dinding  sel  kayu  reaksi  ini  diharapkan    juga
mempunyai manfaat  praktis, antara lain dapat  memberikan informasi tentang karakteristik  kayu reaksi di lapangan  sehingga dapat memberi inspirasi untuk
membuat inovasi baru dalam memanfaakan kayu reaksi yang  lebih efisien. Di samping itu adanya informasi tentang cacat kayu reaksi diharapkan dapat
dipakai dasar untuk tindakan prefentif dan antisipasi sehingga kerugian akibat
dampak adanya kayu reaksi dapat  dikurangi.
3.  Manfaat bagi  pengambilan keputusan a.  Informasi tentang persentase cacat kayu reaksi yang terjadi terutama pada
jenis-jenis pohon cepat tumbuh, dapat dipakai dasar untuk mulai mengambil langkah antisipasi untuk menanggulanginya.
7 b.  Adanya indikasi hubungan derajat kemiringan batang dengan besarnya
persentase kayu reaksi, dapat sebagai dasar untuk mengambil langkah- langkah preventif atau tindakan  silvikultur  yang lebih tepat  dalam
pengelolaan hutan tanaman industri, terutama yang terjadi pada jenis-jenis pohon cepat tumbuh.
c.  Perlunya  melakukan kolaborasi penelitian yang sinergis antara masyarakat peneliti kayu wood technologist dan masyarakat  silviculturist. Hal ini
penting dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu tegakan untuk menghasilkan kayu yang lebih berkualitas, sehingga hutan sebagai sumber
daya alam dapat dimanfaatkan secara lebih efisien. d.  Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu pertimbangan
dalam penyusunan  kebijakan alternatif mengenai sistem silvikultur hutan tanaman  di tanah air.