Tujuan Penelitian Hipotesis Penelitian

6 4. Hasil observasi dengan mikroskop payaran Scanning Electron Microscope mampu memberi data objektif karakteristik ultrastruktur dinding sel kayu reaksi dan dampaknya terhadap sifat-sifat dasar kayu sebagai bahan. Variabel-variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi: sifat makroskopik, sifat mikroskopik dan ultrastruktur elemen-elemen atau sel-sel penyusun kayu terutama mengenai bentuk, ukuran dan modifikasi dinding sel yang terjadi pada kayu normal dan kayu reaksi yang terjadi pada kayu damar maupun kayu sengon yang diteliti.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan mempunyai tiga manfaat penting sebagai berikut :

1. Manfaat bagi pengembangan iptek

a. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam struktur anatomi dan teknologi kayu yang berkaitan dengan karakteristik ultrastruktur kayu reaksi. b. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat dipakai bahan referensi atau bahan rujukan dalam pengembangan ilmu dan penelitian yang berkaitan dengan struktur anatomi kayu. 2. Manfaat bagi praktisi Penelitian ultrastruktur dinding sel kayu reaksi ini diharapkan juga mempunyai manfaat praktis, antara lain dapat memberikan informasi tentang karakteristik kayu reaksi di lapangan sehingga dapat memberi inspirasi untuk membuat inovasi baru dalam memanfaakan kayu reaksi yang lebih efisien. Di samping itu adanya informasi tentang cacat kayu reaksi diharapkan dapat dipakai dasar untuk tindakan prefentif dan antisipasi sehingga kerugian akibat dampak adanya kayu reaksi dapat dikurangi. 3. Manfaat bagi pengambilan keputusan a. Informasi tentang persentase cacat kayu reaksi yang terjadi terutama pada jenis-jenis pohon cepat tumbuh, dapat dipakai dasar untuk mulai mengambil langkah antisipasi untuk menanggulanginya. 7 b. Adanya indikasi hubungan derajat kemiringan batang dengan besarnya persentase kayu reaksi, dapat sebagai dasar untuk mengambil langkah- langkah preventif atau tindakan silvikultur yang lebih tepat dalam pengelolaan hutan tanaman industri, terutama yang terjadi pada jenis-jenis pohon cepat tumbuh. c. Perlunya melakukan kolaborasi penelitian yang sinergis antara masyarakat peneliti kayu wood technologist dan masyarakat silviculturist. Hal ini penting dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu tegakan untuk menghasilkan kayu yang lebih berkualitas, sehingga hutan sebagai sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara lebih efisien. d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu pertimbangan dalam penyusunan kebijakan alternatif mengenai sistem silvikultur hutan tanaman di tanah air.