Sifat Makroskopik Kayu Reaksi

11 Adanya kayu tarik juga dapat dikenal secara makroskopik yaitu pada papan yang diserut dalam kondisi basah akan sulit mengahasilkan permukaan halus dan umumnya permukaan papan tampak berbulu halus woolly grain Haygreen 1982. Berbeda dengan KDL kayu reaksi yang terjadi pada KDJ compression-wood dicirikan oleh bentuk penampang melintang batang yang eksentrik, dan riap tumbuhnya yang besar terdapat pada bagian sisi bawah lengkungan. Secara makroskopik kayu tekan umumnya mempunyai warna yang lebih gelap dibanding kayu normalnya, sehingga di Jerman kayu tekan sering juga disebut kayu merah rotholz Panshin 1980. Penelitian tentang kayu tekan sudah cukup banyak dilakukan terutama dari jenis-jenis Pinaceae, akan tetapi tidak demikian halnya dengan penelitian sifat- sifat kayu tarik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kayu tekan banyak ditemukan pada Ginkgoales, Coniferales dan Taxales, namun cacat kayu tekan tidak ditemukan pada Cycadales dan Gnetales Westing 1965; Timel 1983 dalam Yoshizawa 1986.

D. Sifat Mikroskopik Kayu Reaksi

Kayu reaksi baik yang terjadi pada KDJ kayu tekan maupun yang terjadi pada KDL kayu tarik mempunyai struktur mikroskopik yang berbeda dengan bagian kayu normalnya. Perubahan struktur anatomi selama transisi dari kayu normal ke posisi kayu tekan telah diteliti. Karakteristik struktur mikroskopik kayu tekan dicirikan oleh bentuk penampang melintang sel-sel trakeida yang bulat, ultra-struktur dinding sekunder S2 DsS2 menjadi lebih tebal dan absennya dinding sekunder S3 DsS3 Panshin 1980; Yoshizawa 1986; Tsoumis 1991; Kartal 2000. Bentuk penampang melintang sel-sel trakeida yang bulat akan menyebabkan pola penyusunan sel-selnya menjadi tidak rapat dan menghasilkan ruang-ruang antar sel intercellular spaces. Ruang-ruang antar sel ini bila dilihat pada penampang aksial radial atau tangensial section secara mikroskopik kelihatan seperti adanya celah atau retak-retak. Retak-retak ini sebenarnya adalah suatu sistem rongga-rongga radial yang berasal dalam DsS2 selama pembentukan lapisan ini, dan tidak disebabkan karena proses mengeringnya dinding sel. 12 Sifat mikroskopik kayu tekan lainnya adalah sel-sel trakeida kayu tekan 10-40 lebih pendek daripada sel trakeida kayu normal pada riap tumbuh yang sama, dan ujung trakeida kayu tekan kerap kali terganggu. Kadar lignin kayu tekan umumnya 9 lebih tinggi daripada kayu normal, kadar selulosenya 10 lebih rendah daripada kayu normal Panshin 1980. Sel-sel pembuluh vessel cells dalam zone kayu tarik tidak berubah sifatnya dari struktur sel pembuluh kayu normalnya, tetapi biasanya diameter sel pembuluh menjadi lebih kecil dan jumlahnya menjadi lebih banyak. Perubahan yang paling nyata dari modifikasi ultrastruktur kayu tarik terutama dicirikan oleh adanya perubahan ultrastruktur dinding sel serabutnya fiber cells, dinding sel serabut kadang-kadang hampir memenuhi seluruh rongga selnya, sehingga rongga sel hanya kelihatan berupa celah yang sempit. Dinding sel bagian dalam kelihatan seperti kaca dan bersifat gelatinous sehingga sering disebut gelatinous layer G layer Panshin 1980; Clair et al. 2005. Ada tiga kemungkinan modifikasi dinding sel serabut akibat kayu tarik, tergantung dari besar kecilnya sudut kemiringan batang Panshin 1980; Haygreen 1982: 1. Pada kayu tarik ringan mild tension wood, lapisan G dapat dibentuk pada bagian dalam dinding sekunder S3 Ds S3, sehingga struktur dinding sel menjadi: Dp, Ds S1, Ds S2, Ds S3, G. 2. Lapisan G dapat juga dibentuk menggantikan Ds S3, sehingga susunan dinding sel menjadi : Dp, Ds S1, Ds S2, G, ini terjadi pada kayu tekan sedang. 3. Lapisan G dibentuk dapat menggantikan Ds S1, Ds S2 dan Ds S3, sehingga susunan dinding sel akan menjadi : Dp dan G., ini terjadi umumnya pada kayu tarik berat severe tension wood. Lapisan G adalah suatu selubung mikrofibril selulose yang mempunyai sudut orientasi 5 o terhadap sumbu panjang sel. Lapisan khusus ini biasanya sama atau lebih tebal daripada lapisan S2 dinding sel kayu normal. Lapisan G ini selalu ada pada sisi lumen atau mengelilingi lumen, dan kerapkali nampak membengkak dan sedikit terlepas dari lapisan di bawahnya. Lapisan G ini lebih memantulkan cahaya sehingga nampak lebih terang dan hampir memenuhi rongga