Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerpen Menggunakan Model

Berdasarkan uraian observasi, wawancara, jurnal siswa, dan dokumentsi foto dapat diketahui bahwa kegiatan refleksi pembelajaran pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Siswa mampu melaksanakan kegiatan refleksi dengan baik.

4.2.2 Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerpen Menggunakan Model

Pembelajaran Think-Pair-Share dengan Media Audiovisual Siklus I dan Siklus II Hasil tes keterampilan menyimak cerpen menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share dengan media audiovisual nilai pada masing- masing aspek siklus I dan siklus II yang dihitung untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak cerpen menggunakan model pembelajaran Think-Pair- Share dengan media audiovisual pada siklus I dan siklus II. Hasil menyimak cerpen melalui model pembelajaran Think-Pair-Share dengan media audiovisual siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 28 Hasil Tes Menyimak Cerpen Siklus I dan Siklus II No. Aspek Penilaian Rata-rata Skor Kelas Peningkatan SI SII SII-SI Persen 1. Jenis alur dan bukti yang mendukung 80,6 84,3 3,7 4,6 2. Konflik cerpen dan alasan yang mendukung 61,25 71,25 10 16,3 3. Klimaks cerpen dan alasan yang mendukung 60 70,6 10,6 17,6 4. Tokoh utama dan alasan yang mendukung 77,5 82,5 5 6,4 5. Watak tokoh dan alasan yang mendukung 84,3 87,5 3,2 3,8 6. Metode penokohan dan alasan yang mendukung 64,4 73,2 8,8 13,7 7. Latar cerpen 78,2 87,5 9,3 11,9 Nilai Rata-Rata Klasikal 72,45 79,5 7,05 9,7 Berdasarkan tabel tersebut secara klasikal dapat diketahui hasil tes keterampilan menyimak cerpen menggunakan model pembelajaran Think-Pair- Share dengan media audiovisual mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 7,05 atau 9,7 yaitu dari nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 72,45 menjadi sebesar 79,5 pada siklus II. Pada aspek jenis alur dan bukti yang mendukung nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 3,7. Nilai rata-rata kelas sebesar 80,6 pada siklus I meningkat menjadi sebesar 84,3 pada siklus II. Nilai rata-rata siswa menentukan jenis alur dan bukti yang mendukung menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Hampir semua siswa dapat menentukan jenis alur dengan tepat untuk cerpen yang telah disimaknya. Aspek selanjutnya adalah konflik cerpen dan alasan yang mendukung. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I sebesar 61,25 Pada siklus II nilai rata-rata siswa pada aspek konflik cerpen dan alasan yang mendukung meningkat menjadi 71,25 dengan selisih peningkatan sebesar 10. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa berusaha memahami lebih mendalam materi konflik cerpen sehingga rata-rata pada aspek konflik cerpen meningkat daripada siklus I. Aspek klimaks cerpen dan alasan yang mendukung juga mengalami peningkatan sebesar 10,6. Pada siklus I nilai rata-rata siswa aspek ini adalah sebesar 60 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi sebesar 70,6 Hal tersebut karena guru memberikan contoh dan menunjukkan bagian klimaks cerpen serta menjelaskan kembali tentang klimaks cerpen. Pada siklus II aspek tokoh utama dan alasan yang mendukung juga mengalami peningkatan dari siklus I. Rata-rata nilai siswa pada aspek tokoh utama dan alasan yang mendukung ini pada siklus I sebesar 77,5 mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 82,5. Aspek watak tokoh dan alasan yang mendukung juga mengalami peningkatan sebesar 3,2. Pada siklus I nilai rata-rata siswa aspek ini adalah sebesar 84,3 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi sebesar 87,5. Hal tersebut membuktikan bahwa siswa mampu menentukan watak tokoh dan menyebutkan alasan yang mendukung dengan baik. Nilai rata-rata siklus I pada aspek metode penokohan dan alasan yang mendukung adalah 64,4. Pada siklus II rata-rata pada aspek tersebut mengalami peningkatan 8,8 menjadi 73,2. Siswa sudah menunjukkan usaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam menentukan metode penokohan dan menyebutkan alasan yang mendukung. Aspek yang terakhir yaitu latar cerpen juga mengalami peningkatan. Pada aspek tersebut nilai rata-rata kelas meningkat 9,3. Nilai yang diperoleh pada siklus I sebesar 78,2 meningkat pada siklus II menjadi 87,5. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai peningkatan hasil tes menyimak cerpen dari siklus I ke siklus II disajikan dalam diagram batang berikut ini. Diagram 4 Peningkatan Rata-Rata Keterampilan Menyimak Cerpen pada Siklus I dan Siklus II Berdasarkan diagram 3 diketahui rata-rata nilai dari masing-masing aspek keterampilan menyimak cerpen meningkat. Hal ini terjadi karena adanya perbaikan dari siklus I ke siklus II. Penggunaan model dan media pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa. Setelah dilakukan tindakan pembelajaran menyimak cerpen menggunakan model pembelajaran Think-Pair-Share dengan media audiovisual pada siklus I, hasil keterampilan menulis cerpen siswa mencapai nilai rata-rata sebesar 72,45 atau dalam kategori cukup. Pencapaian tersebut belum maksimal dan belum memenuhi batas minimum ketuntasan. Setelah peneliti merefleksi kekurangan pada siklus I dan melakukan perbaikan pada siklus II, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi sebesar 79,5 dengan angka peningkatan sebesar 9,7. Pada siklus II, nilai rata-rata setiap aspek sudah mencapai kategori baik. Seluruh siswa sudah mampu menentukan unsur intrinsik cerpen yang disimak dengan baik dan mendapatkan nilai lebih baik daripada nilai pada siklus I. Berdasarkan hasil tes menyimak cerpen dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Think-Pair-Share dan media audiovisual dapat meningkatkam keterampilan menyimak cerpen. Hasil tes siklus II menunjukkan seluruh siswa sudah mencapai KKM.

4.2.3 Perubahan Perilaku Siswa dalam Pembelajaran Menyimak Cerpen

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

0 3 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 4 317

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 3 269

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS I SDN KEMBANGARUM 01

1 6 196

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN DENGAN METODE THINK PAIR AND SHARE MELALUI PEMANFAATAN MEDIA MASSA CETAK PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 1 BODEH KABUPATEN PEMALANG

0 6 314

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI AUDIOVISUAL MELALUI METODE THINK PAIRS SHARE PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 02 BATANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI AUDIOVISUAL MELALUI METODE THINK PAIRS SHARE PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 02 BATANG.

0 13 182

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA WAYANG KARDUS PADA SISWA KELAS V SD 7 CENDONO

1 1 24