Kondusifnya Proses Diskusi dalam Menentukan Unsur Intrinsik

pada lembar kegiatan. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan pada pembelajaran siklus II.

4.1.1.1.3 Kondusifnya Proses Diskusi dalam Menentukan Unsur Intrinsik

Cerpen Siklus I Berdasarkan obeservasi yang telah dilakukan tentang proses diskusi untuk menentukan unsur intrinsik cerpen terdapat 24 siswa atau 60 menunjukkan siswa sudah melaksanakan diskusi dengan baik. Setelah siswa menentukan unsur intrinsik cerpen secara individu, siswa diminta berpasangan dengan teman satu bangku untuk berdiskusi hasil jawaban yang telah mereka temukan. Dengan berdiskusi masing-masing pasangan bisa saling melengkapi jawaban yang telah mereka temukan. Beberapa pasang siswa tidak melaksanakan diskusi dengan baik. Mereka hanya saling melengkapi jawaban yang belum dikerjakan, tidak didiskusikan jika terdapat perbedaan. Wawancara dilakukan dengan siswa tentang proses diskusi dalam menentukan unsur intrinsik cerpen. Hasil wawancara menunjukkan bahwa diskusi sangat membantu mereka dalam menjawab pertanyaan pada lembar kegiatan, mereka merasa kesulitan dalam menjawab pertanyaan karena kurang konsentrasi dalam menyimak cerpen. Hasil jurnal siswa menunjukkan bahwa kegiatan diskusi sangat membantu dalam menjawab pertanyaan pada lembar kegiatan. Kegiatan diskusi melatih siswa dalam mengemukakan dan menghargai pendapat. Selain itu, diskusi dapat memecahkan permasalahan yang mereka temukan. Selain hasil observasi, wawancara, dan jurnal siswa proses diskusi dalam menentukan unsur intrinsik cerpen juga dapat dilihat dari hasil dokumentasi foto. Dokumentasi foto berikut menunjukkan proses diskusi dalam menentukan unsur intrinsik cerpen pada pembelajaran menyimak cerpen siklus I. 3 a 3 b 3 c 3 d Gambar 3 Proses Diskusi Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen Siklus I Berdasarkan hasil observasi, wawancara, jurnal siswa, dan dokumentasi foto dapat diketahui bahwa proses diskusi dalam menentukan unsur intrinsik cerpen pada pembelajaran menyimak cerpen siklus I belum kondusif. Oleh karena itu, harus lebih dikondisikan pada proses diskusi pada pembelajaran menyimak cerpen siklus II.

4.1.1.1.4 Kondusifnya Kondisi Siswa Saat Proses Mempresentasikan Hasil

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

0 3 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 4 317

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 3 269

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS I SDN KEMBANGARUM 01

1 6 196

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN DENGAN METODE THINK PAIR AND SHARE MELALUI PEMANFAATAN MEDIA MASSA CETAK PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 1 BODEH KABUPATEN PEMALANG

0 6 314

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI AUDIOVISUAL MELALUI METODE THINK PAIRS SHARE PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 02 BATANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI AUDIOVISUAL MELALUI METODE THINK PAIRS SHARE PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 02 BATANG.

0 13 182

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA WAYANG KARDUS PADA SISWA KELAS V SD 7 CENDONO

1 1 24