Pemisahan antara CU Pancur Dangeri dengan Koperasi Karet
itu konsentrasi membantu masyarakat yang kelaparan di Indonesia bagian Timur, sehingga tidak bisa membantu CU. Selanjutnya Panitia terus
mengajukan proposal ke beberapa Perusahaan, dan ada satu perusahaan yang bersedia mebantu yaitu PT. Hutan Raya seperti tersebut di atas.
Akhirnya Pengurus mengajukan pinjaman ke BK3D dan disetujui tiga puluh juta rupiah dan uang ini kita pakai mulai dari buat gambar, beli
bahan sampai mendirikan hingga pasang simpai. Selanjutnya untuk menyelesaikan pembangunan kantor, pengurus mengaju pinjaman lagi ke
BK3D sebesar lima belas juta rupiah. Dan setelah melewati berbagai kendala akhirnya pembangunan kantor selesai juga.
Pada waktu itu Pengurus didukung oleh para anggota bercita-cita punya kantor yang memadai, punya ruang pelayanan, punya aula Diklat,
dan ruang Pandit, agar bisa melayani anggota dengan maksimal. Ketika merencanakan pembangunan kantor, pengurus belum tahu apa artinya
Visioner atau berpikir jauh kedepan. Namun ternyata mereka betul-betul visioner, telah merancang dan mempersiapkan masa depan yang lebih
baik bagi CU Pancur Dangeri, dan ikut berperan serta dalam mewujudkan terbentuknya Kecamatan Simpang Dua yang tercinta.
Kantor CU Pancur Dangeri merupakan idola bagi kita, di sini tempat kita saling bertukar pikiran, berembuk memecahkan berbagai masalah
masalah, baik masalah kecil maupun masalah besar. Kini CU Pancur Dangeri telah hadir di tengah-tengah kita, mari kita saling membantu dan
bekerjasama lebih erat lagi untuk menghadapai masa depan yang penuh dengan persaingan dokumentasi CUPD 2004..