Definisi Operasional Variabel Indikator, Definisi Operasional dan Pengukuranya

dimaksud adalah pinjaman yang digunakan untuk: modal usaha, membeli lahantanah untuk kebun, membangun tempat usaha, membeli bibit, membeli pupuk, membeli kendaraan penunjang usaha, dan untuk tambahan modal. Tabel. III.3 Manfaatan Pinjaman Tujuan Produktif Modal Usaha Membangun Tempat Usaha Pembelian Lahantanah Beli Bibit Beli Pupuk Beli Kendaraan Penunjang usaha Tambahan Modal Usaha Sumber: data primer 2012 c. Jangka Waktu Pinjaman Jangka waktu pinjaman adalah periode waktu yang digunakan untuk pengembalian pinjaman. Jangka waktu ini bisa diukur dengan hari, minggu, bulanan, dan tahunan. Jangka waktu pinjaman ini bisa ditandai dengan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengembalikan pinjaman, jumlah cicilan sesuai dengan penghasilan, ketersedian mengembalikan pinjaman, dan ketepatan waktu pengembalian pinjaman. Jangka waktu pinjaman dapat di kategorikan menjadi tiga yaitu jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Dasar klasifikasi jangka waktu pinjaman adalah menggunakan klasifikasi jangka waktu pinjaman dari CU Pancur Dangeri. Tabel. III.4 Klasifikasi Jangka Waktu Pinjaman Kategori Nominal Jangka Panjang 41-60 bulan Jangka Menengah 21-40 bulan Jangka Pendek 1-20 bulan Sumber: data primer 2012 d. Tingkat Bunga Tingkat bunga adalah nominal uang yang harus dibayarkan atas balas jasa pemberian pinjaman. Tingkat bunga bisa diukur dengan jumlah nominal uang. Tingkat bunga ini bisa ditandai dengan kepuasan terhadap jumlah bunga pinjaman, jumlah bunga tidak menghambat usaha, dengan adanya bunga anggota makin termotivasi untuk berusaha dan melunasi pinjaman bunga juga akan di kembalikan kepada anggota dalam bentuk Sisa Hasil Usaha SHU. Bunga pinjaman di CU Pancur Dangeri ada dua yaitu menggunakan tingkat bungab 2 menurun per bulan dan 1,5 menurun per bulan. Anggota CU Pancur Dangeri lebih banyak menggunakan tingkat bunga pinjaman yang 1,5 tetap karena anggota tidak perlu menghitung ulang bunga yang akan mereka bayar tiap bulannya pada saat membayar angsuran pinjaman. Dasar klasifikasi bunga pinjaman adalah menggunakan klasifikasi bunga pinjaman dari CU Pancur Dangeri. Tabel. III.5 Bunga Pinjaman Produktif Kategori Persen dari Pinjaman Menurun 2 per bulan Tetap 1,5 per bulan Sumber: data primer 2012 e. Pendapatan Anggota Pendapatan anggota adalah jumlah penghasilan anggota CUPD setelah memanfaatkan pinjaman untuk tujuan produktif. peningkatan pendapatan anggota dapat diukur dengan bertambahnya jumlah pendapatan anggota setelah memanfaatkan pinjamanan khususnya untuk tujuan produktif. Sebelum memanfaatkan pinjaman seorang anggota harus memperhitungkan jumlah pinjaman yang akan diajukan dan untuk apa tujuan itu digunakan. Setelah menentukan jumlah pinjaman dan merencanakan usaha yang akan dijalankan tujuan produktif, seorang anggota bisa melihat perkembangan jumlah penghasilan dari sejumlah nominal tertentu yang akan bertambah. Pendapatan anggota dapat di kategorikan menjadi tiga yaitu tingkat pendapatan yang besar, tingkat pendapatan yang sedang, dan tingkat pendapatan yang rendah. Dasar klasifikasi pendapatan anggota adalah menggunakan klasifikasi dari CU Pancur Dangeri. Tabel. III.6 Klasifikasi Pendapatan Kategori Nominal Tinggi Rp 5 juta Sedang Rp 2 juta – Rp 5 juta Rendah Rp 2 juta Sumber: data primer 2012

3. Pengukuranya

Indikator yang diperoleh dari beberapa variabel tersebut diubah dalam daftar pertanyaan kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup. Teknik pengukuran yang dipergunakan adalah dengan menggunakan skala likert. Kriteria Jawaban Skor Sangat Setuju SS 5 Setuju S 4 Netral N 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju STS 1

F. Data Penelitian

1. Data Primer

Menurut Sarwono 2006: 16, data primer adalah data atau informasi dari sumber pertama, biasanya disebut dengan responden, data atau informasi yang diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara. Dalam penelitian ini data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan: a. Menyebarkan kuesioner yang berisi pertannya tentang besarnya jumlah pinjaman yang didapatkan. b. Menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang pemanfaatan pinjamnan. c. Menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang jangka waktu pinjaman. d. Menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang tingkat bunga.

2. Data Sekunder

Menurut Sarwono 2006: 17, data sekunder adalah yang bukan berasal dari sumber utama untuk menjawab masalah yang diteliti. Data sekunder diperlukan bagi peneliti sebagai pendukung kelengkapan teori terhadap hasil penelitian. Data ini diperoleh dengan teknik dokumentasi, sumber data ini diperoleh dari CU Pancur Dangeri, berupa: a. Data tentang Profil Credit Union Pancur Dangeri. b. Jumlah TP CU Pancur Dangeri. c. Jumlah Anggota CU Pancur Dangeri. d. Jumlah pinjaman e. Jangka waktu pinjaman f. Tujuan pinjaman

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan- keterangan. Teknik wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang Credit Union Pancur Dangeri. Yang menjadi objek penelitian adalah pegawaipengurusstaf Credit Union Pancur Dangeri tempat pelayanan Simpang Dua.

2. Kuesioner Angket

Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden. Tujuan dilakukan angket atau kuesioner adalah: a. Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian. b. Memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak. Teknik kuesoner atau angket ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang besarnya pinjaman yang didapatkan, pemanfaatan pinjaman, jangka waktu dan tingkat bunga. Yang menjadi objek penelitian adalah para anggota Credit Union Pancur Dangeri tempat pelayanan Simpang Dua.

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Credit Union (Studi deskriptif mengenai Kopdit/CU Cinta Kasih di Pulo Brayan, Medan)

3 99 107

Respon Masyarakat Terhadap Program Credit Union Arih Ersada Di Desa Namomirah Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

1 41 102

Peranan Aktivitas Credit Union (CU) Dalam Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (Studi Kasus : CU Ras Malem...

0 86 4

Evaluasi tingkat partisipasi anggota credit union : studi kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak, Kalimantan Barat.

0 4 117

Analisis tingkat kesehatan keuangan credit union studi kasus pada credit union Lantang Tipo, Credit Union Bima dan Credit Union Keling Kumang di Kalimantan Barat.

3 21 233

Perbedaan kesempatan berusaha, tingkat pendapatan dan tingkat pengeluaran anggota sebelum dan sesudah menggunakan kredit di Credit Union Bima di Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat : studi kasus Credit Union Bima.

1 21 129

Evaluasi tingkat partisipasi anggota credit union studi kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak, Kalimantan Barat

0 7 115

Kontribusi pinjaman yang diterima dari Credit Union Pancur Dangeri terhadap peningkatan pendapatan anggota studi kasus pada Credit Union Pancur Dangeri, Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat

0 0 223

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN Studi Kasus pada Credit Union Pancur Kasih

0 0 124

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN PADA LOYALITAS ANGGOTA CREDIT UNION PANCUR KASIH KABUPATEN KUBU RAYA PONTIANAK SKRIPSI

0 5 198