Koperasi Simpan Pinjam KSP

B. Sejarah Credit Union

Gerakan credit union sudah dimulai sejak pertengahan abad ke-XIX yaitu di negara Jerman. Credit union yang paling pertama didirikan di Jerman pada tahun 1849 atas usaha Friedrich Wilhelm Raiffeisien, yaitu pencipta gagasan Credit Union itu sendiri. Credit union yang pertama ternyata berhasil untuk membebaskan para petani dari cengkraman para lintah darat dan membantu mereka dalam menghadapi serangan paceklik CUCO, 1973:62. Sejarah mencatat sejak tahun 1870-an terbentuk asosiasi kaum tani di Jerman. Sebuah jaringan kerja sama antar petani dibangun untuk saling menolong dan bela rasa dalam menghadapi kesulitan dan perjuangan hidup sebagai kaum tani pada waktu itu. Sebelumnnya, pada tahun 1864, Frederick Wilhelm Raiffeisen mendirikan CU model Raiffeisen dengan cakupan wilayah yang sangat terbatas. Modal besar belum mereka miliki. Sistem simpan pinjam tak kenal bunga. Sistem adminitrasi dijalankan oleh sukarelawan volunter. Hingga kini nama arsitek CU ini masih dipakai sebagai nama bank di Jerman. Menariknya dengan gerakan ini adalah semua anggota merasa bertanggung jawab atas hidup dan kemajuan CU di kalangan kaum tani. Tidak lama kemudian didirikan CU pertama di Prancis pada tahun 1885. Tokoh terkenal pada waktu itu, Louis Milcent 1846-1918, bekerja banyak untuk kaum tani. Sejak saat itu sudah disadari bahwa hidup kaum tani memiliki kekuatan yang perlu digalang dalam proses memperbaiki mutu hidup, sehingga keluarga kaum tani bermasa depan baik. CU di Prancis melebar ke Italia, dirintis oleh Leone Wollemberg Yahudi dalam kerja sama dengan Luigi Lauzzati. Seorang rohaniwan Katolik Kapusin atas Prancis, Ludovic de Besse 1831-1910 mengadakan perjalanan hingga ke Italia dan membawa gagasan “Kredit Rakyat”. Secara tidak langsung dia ikut mempromosikan CU di Italia. CU dari daratan Eropa Barat menjalar ke Amerika Serikat. Pada tahun 1908 lahirlah CU di New Hampshire dan dua tahun kemudian muncul CU di Massachutsetts. CU ini menjadi lembaga peminjam uang. Pencatatannya anggota CU sangat rapi mulai dari pekerjaan, tempat kerja, tempat tinggal, dan masuk kelompok apa. Pelajaran di atas mewariskan beberapa pelajaran berharga bagi masyarakat dewasa ini. Pertama, CU lahir dari kaum tani yang menyadari pentingnya jaringan kerjasama dalam menghadapi kesulitan dan mengembangkan perekonomian. Pendirian CU bermula dari kesetia kawanan sebagai anggota kelompok sosial, terutama dari kalangan masayarakat kelas bawah. Kedua, keberadaan dan pengembangan CU biasanya terkait dengan hidup parokial pada waktu itu umumnya kaum tani. Hidup kaum rohaniwan pada waktu itu ikut memperhatikan warga masyarakat kecil yang menantikan perbaikan hidup mereka. Segenap anasir dalam paroki sedapat mungkin terlibat dalam peningkatan kesejahteraan hidup. Kerja sama antara awam dan kaum religius terasa pada awal kelahiran CU, sehingga arah perjuangan CU tetap sesuai dengan misi dasar kemanusian. Ketiga, nilai dasar keluhuran martabat manusia dijunjung tinggi oleh mereka yang memperhatikan kepentingan orang-orang kecil, seperti kaum tani, buruh, dan karyawan. Kesetiakawanan sosial melahirkan sikap dasar untuk saling menolong dalam kesulitan hidup dan paceklik. Setiap anggota masyarakat merasa bertanggung jawab atas keadaan hidup sesama, terutama yang sedang menderita. Kelahiran CU di tanah air khususnya di kalimantan Barat merupakan anggapan nyata atas situasi hidup sosial dan ekonomi masyarakat. Masyarakat kecil terutama kaum tani, buruh, karyawan, pegawai kelas rendah pada dasarnya memerlukan wadah yang dapat menolong mereka untuk mengatur perekonomian perorangan dan bersama. Masuknya CU di ibaratkan munculnya terang baru di wilayah Kalbar yang menunjukan jalan untuk mensejahterakan seluruh warga masyarakat. CU telah merebut hati masyarakat. Bahkan sekarang CU telah menjadi miliki semua lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat akar rumput hingga ke masyarakat kelas atas. CU menampung semua pihak yang berkehendak baik untuk membangun kesejahteraan ekonomi, sosial, dan rohani. Keadaan hidup ekonomi dan sosial anggota CU berwarna khas. Mereka semakin kreatif mengusahakan mata pencarian, mengatur keuangan, dan merencanakan pembangunan keuangan yang sehat. Tidak sedikit anggota CU mahir dalam bidang menabung dan melipatgandakan uang secara sehat dan bermasa depan. Anggota CU tidak hanya dilatih dalam bidang pengelolaan

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Credit Union (Studi deskriptif mengenai Kopdit/CU Cinta Kasih di Pulo Brayan, Medan)

3 99 107

Respon Masyarakat Terhadap Program Credit Union Arih Ersada Di Desa Namomirah Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

1 41 102

Peranan Aktivitas Credit Union (CU) Dalam Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (Studi Kasus : CU Ras Malem...

0 86 4

Evaluasi tingkat partisipasi anggota credit union : studi kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak, Kalimantan Barat.

0 4 117

Analisis tingkat kesehatan keuangan credit union studi kasus pada credit union Lantang Tipo, Credit Union Bima dan Credit Union Keling Kumang di Kalimantan Barat.

3 21 233

Perbedaan kesempatan berusaha, tingkat pendapatan dan tingkat pengeluaran anggota sebelum dan sesudah menggunakan kredit di Credit Union Bima di Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat : studi kasus Credit Union Bima.

1 21 129

Evaluasi tingkat partisipasi anggota credit union studi kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak, Kalimantan Barat

0 7 115

Kontribusi pinjaman yang diterima dari Credit Union Pancur Dangeri terhadap peningkatan pendapatan anggota studi kasus pada Credit Union Pancur Dangeri, Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat

0 0 223

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN Studi Kasus pada Credit Union Pancur Kasih

0 0 124

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN PADA LOYALITAS ANGGOTA CREDIT UNION PANCUR KASIH KABUPATEN KUBU RAYA PONTIANAK SKRIPSI

0 5 198