Sejarah Credit Union Kontribusi pinjaman yang diterima dari Credit Union Pancur Dangeri terhadap peningkatan pendapatan anggota : studi kasus pada Credit Union Pancur Dangeri, Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Ketiga, nilai dasar keluhuran martabat manusia dijunjung tinggi oleh mereka yang memperhatikan kepentingan orang-orang kecil, seperti kaum tani, buruh, dan karyawan. Kesetiakawanan sosial melahirkan sikap dasar untuk saling menolong dalam kesulitan hidup dan paceklik. Setiap anggota masyarakat merasa bertanggung jawab atas keadaan hidup sesama, terutama yang sedang menderita. Kelahiran CU di tanah air khususnya di kalimantan Barat merupakan anggapan nyata atas situasi hidup sosial dan ekonomi masyarakat. Masyarakat kecil terutama kaum tani, buruh, karyawan, pegawai kelas rendah pada dasarnya memerlukan wadah yang dapat menolong mereka untuk mengatur perekonomian perorangan dan bersama. Masuknya CU di ibaratkan munculnya terang baru di wilayah Kalbar yang menunjukan jalan untuk mensejahterakan seluruh warga masyarakat. CU telah merebut hati masyarakat. Bahkan sekarang CU telah menjadi miliki semua lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat akar rumput hingga ke masyarakat kelas atas. CU menampung semua pihak yang berkehendak baik untuk membangun kesejahteraan ekonomi, sosial, dan rohani. Keadaan hidup ekonomi dan sosial anggota CU berwarna khas. Mereka semakin kreatif mengusahakan mata pencarian, mengatur keuangan, dan merencanakan pembangunan keuangan yang sehat. Tidak sedikit anggota CU mahir dalam bidang menabung dan melipatgandakan uang secara sehat dan bermasa depan. Anggota CU tidak hanya dilatih dalam bidang pengelolaan bidang keuangan, tetapi mereka sungguh lebih bisa mengatur pribadi dan kebijakan hidup sekarang dan di masa depan. Ekonomi rakyat harus dipacu dengan jalur CU. Jalinan kerja sama antar masyarakat kian terasa. Perbedaan budaya, etnis, agama bisa dileburkan melalui wadah CU. Gerakan perekonomian ini mengusung peningkatan kesejaheraan bersama sebagai anggota masyarakat. CU menjadi mitra kerja pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat. Arah dan gerakan CU berusaha menolong setiap orang yang ingin maju dalam kehidupan bersama.Munaldus dkk, 2012: xi-xiv. Dari Jerman gerakan Credit Union menyebar ke Canada yang dipelopori oleh Alphonse Desjardin seorang wartawan. Kemudian menyebar ke Amerika Serikat oleh Edward Filline. Ketika masa pemerintahan Presiden FD Rosevelt, tahun 1934 gerakan ini mendapatkan legalitas perundang-undangan yang akhirnya membentuk Biro Pengembangan Credit Union Sedunia dengan nama WOCCU World Council Of Credit Union. Tahun 1971 diresmikan menjadi Dewan Credit Union Sedunia yang beranggotakan 70 negara dengan 7 konfederasi besar yang berpusat di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat USA.

C. Credit Union Masuk ke Indonesia

Gerakan koperasi kredit Indonesia muncul sejak tahun 1970. Ide awal datang dari dua staff WOCCU World Council of Credit Union yang berkantor di Wisconsin, USA, yaitu A. A. Bailey dan Agustine R. Yang ketika berkunjung ke Indonesia pada tahun 1967, dan diterima oleh satu lembaga swadaya di Indonesia yaitu MAWI Majelis Wali Gereja Indonesia seksi sosial dan ekonomi. Beberapa rohaniwan Katolik yang ditugaskan untuk pngembangan sosial ekonomi dan khusus untuk pengembangan Credit Union mengunakan Romo Rev. Karl Albrecht, SJ- dikenal dengan nama Indonesia, Romo Albrecht Karim Arbie, SJ- sebagai pendiri Credit Union di Indonesia. Setelah Romo Albrecht Karim Arbie, SJ, muncul nama-nama penggerak Credit Union yang lain, seperti Robby Tulus, AG. Lunandi, M. Woeryadi, P.M Sitanggang, Ibnoe Soedjono, H. Woeryanto dan masih banyak lagi tokoh yang lain. Saat itu tahun 1970, Romo, Albrecht Karim Arbie, SJ bersama teman- teman mendirikan lembaga swadaya masyarakat yang disebut dengan CUCO Credit Union Counseling Office. Lembaga ini memberikan konsultasi kepada masyarakat untuk mengembangkan Credit Union di seluruh Indonesia. Gagasan ini awalnya kurang mendapat tanggapan positif dari pemerintah. Bahkan sebagian warga katolik tidak menerimanya, karena masih trauma dengan banyaknya kecurangan koperasi yang pernah terjadi di Indonesia pada masa lalu. Namum Romo Albrecht dan kawan-kawan tetap melaksanakannya. Akhirnya tahun tujuh puluhan, Romo Albrecht mengundurkan diri sebagai direktur CUCO. Tugas diserahkan kepada Drs. Robby Tulus untuk melanjutkan pengembangan Credit Union di Indonesia. Akhirnya tahun 1970, di Indonesia ada 9 CU dengan jumlah anggota 763 orang dan total aset Rp 1.324.570. Pada masa rezim Orba, pertumbuhan CU sangat terhalang dengan adanya peraturan pemerintah lewat instruksi Presiden No. 4 tahun 1984. Inpres ini intinya melarang koperasi beroperasi di pedesan, selain Koperasi Unit Desa. Dengan demikian CU yang beroperasi di pedesaan banyak melaksanakan kegiatan dengan sembunyi-sembunyi karena takut di bubarkan oleh penguasa. Seiring dengan tumbang rezim Orba dan muncul rezim reformasi, maka Inpres No. 4 tahun 1984 dihapus dan tidak berlaku lagi. Mulai saat itu CU bebas berkumpul maupun melaksanakan pendidikan baik di kota maupun di desa. Para pengerak melakukan aktivitas menumbuhkan benih-benih CU di seluruh Indonesia. Dalam usaha menumbuhkan benih-benih CU tersebut, banyak pihak luar negri memberikan dukungan, khususnya dana untuk pendidikan. Lembaga tersebut antara lain, Cibemo, dari Netherland, Mizerior dari Jerman, Intercoperation dari Swiss, KAS dari Jerman, dan CCA dari Kanada. Lembaga-lembaga inilah yang mendukung dana untuk melaksanakan pelatihan dan pendidikan sehingga Credit Union dapat tumbuh merata di seluruh wilayah Indonesia. Hampir 30 tahun 1970-2010 gerakan koperasi kredit Indonesia baru menanamkan filosofi dan prinsip-prinsip koperasi kredit, belum mengarahkan kepada pengelolaan yang berbasis pada kelayakan ekonomi dan bisnis. Hal ini dapat dilihat pada jumlah credit union primer pada tahun 1995 mencapai posisi tertinggi sekitar 1.600 CU Primer. Setelah itu perlahan-lahan jumlah itu menurun. Kabar baiknya, total simpanan, total anggota, dan total aset bertambah Munaldus Dkk, 2012:20-22.

D. Credit Union CU

Menurut Munaldus 2012, Credit Union adalah koperasi keuangan yang dijalankan secara demokratis dan profit sharing bagi hasil, menawarkan berbagai produk simpanan dan pinjaman berbunga rendah kepada anggotanya. Credit Union adalah sekumpulan orang yang telah bersepakat untuk bersama-sama menabungkan uang mereka. Kemudian uang tersebut dipinjamkan diantara mereka sendiri dengan bunga yang ringan, untuk maksud produktif dan kesejahteraan. Dengan demikian pinjaman tersebut akan menguntungkan anggota CUCO, 1973: 1. Credit Union, atau dalam bahasa Indonesianya Koperasi Kredit Kopdit adalah Badan usaha milik sekumpulan orang yang saling percaya dan sepakat untuk menabungkan uang bersama untuk dijadikan modal bersama, guna dipinjamkan di antara sesama anggota, dengan bunga yang

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Credit Union (Studi deskriptif mengenai Kopdit/CU Cinta Kasih di Pulo Brayan, Medan)

3 99 107

Respon Masyarakat Terhadap Program Credit Union Arih Ersada Di Desa Namomirah Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

1 41 102

Peranan Aktivitas Credit Union (CU) Dalam Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (Studi Kasus : CU Ras Malem...

0 86 4

Evaluasi tingkat partisipasi anggota credit union : studi kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak, Kalimantan Barat.

0 4 117

Analisis tingkat kesehatan keuangan credit union studi kasus pada credit union Lantang Tipo, Credit Union Bima dan Credit Union Keling Kumang di Kalimantan Barat.

3 21 233

Perbedaan kesempatan berusaha, tingkat pendapatan dan tingkat pengeluaran anggota sebelum dan sesudah menggunakan kredit di Credit Union Bima di Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat : studi kasus Credit Union Bima.

1 21 129

Evaluasi tingkat partisipasi anggota credit union studi kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak, Kalimantan Barat

0 7 115

Kontribusi pinjaman yang diterima dari Credit Union Pancur Dangeri terhadap peningkatan pendapatan anggota studi kasus pada Credit Union Pancur Dangeri, Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat

0 0 223

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN Studi Kasus pada Credit Union Pancur Kasih

0 0 124

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN PADA LOYALITAS ANGGOTA CREDIT UNION PANCUR KASIH KABUPATEN KUBU RAYA PONTIANAK SKRIPSI

0 5 198