Hari Jadi Credit Union CU Pancur Dangeri Simpang Dua

satu orang yaitu Sdr. A. Ayau. Kendala yang dihadapi oleh Pengurus pada waktu itu adalah : masalah tempat tinggal pengurus dengan kantor CU jauh, misalnya tempat tinggal Ketua Dewan Pimpinan Bapak Almarhum Suka di Merangin sedangkan Kantor CU PD di Pal Satu, Simpang Dua Ngontrak Rumah Pak Rentas, kendaraan tidak ada, jalan masih jelek. Kendala yang lain adalah minimnya pengetahuan dan pengalaman dalam ber CU. Pak Almarhum Suka pernah mengatakan saat dia terpilih menjadi ketua DP, bahwa saya ini dalam memimpin CU ibarat orang yang tidak bisa Nyopir disuruh membawa Mobil, tapi saya akan mencoba dengan tekat yang bulat dan dengan segala keterbatasan kemampuan saya bahwa tidak ada pilihan lain demi kemajuan untuk mengangkat perekonomian masyarakat pedalaman. Masalah memang tidak bisa dihindari benda ini ibarat rumput yang tumbuh dihalaman yang kita cabut dan akan segera tumbuh kembali. Demikian pula halnya kendala yang dihadapai pengurus dan pegawai CU PD. Pertengahan tahun 1996 anggota Pandit Bapak Raymondus meninggal dunia, maka pengurus mengadakan rapat darurat untuk membicarakan pengganti bapak almarhum Raymundus. Secara aklamasi terpilih Bapak Vik Ilu untuk mengganti posisi Almarhum Bapak Raymundus dan menerus kan tugas dalam panitia kredit selama setengah tahun dokumentasi CUPD 2004.

2. Pemisahan antara CU Pancur Dangeri dengan Koperasi Karet

Pancur Dangeri Setelah tahun 1996 baru ada pemisahan yang jelas antara CU Pancur Dangeri dengan KSU Pancur Dangeri. Bapak Suka pada RAT tahun Buku 1995 pernah bilang bahwa Kedua lembaga ini ibarat sebatang pohon bercabang dua dan kedua cabang tersebut sama-sama sekarat. Jadi kita harus punya pilihan. Yang mana diantara CU atau Koperasi Karet yang harus kita pertahankan atau harus kita pangkas. Karena jika salah satu dari kedua cabang tersebut tidak dipangkas, maka pohon ini akan mati perlahan namun pasti. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka diadakan inventarisir atau pemilahan kekayaan antara CU dengan KSU, setelah dihitung ternyata uang CU yang dipakai atau dipijam oleh KSU sebesar tiga puluh juta rupiah lebih. Tapi KSU sangat keberatan untuk membayarkan semuanya ini, sehingga diadakan pertemuan antara pengurus CU dengan KSU dengan melahirkan kesepakatan bahwa KSU hanya membayar separuhnya lima belas juta rupiah sedangkan sisanya ditanggung sendiri oleh CU karena dianggap kesalaha bersama. Tanggal 10 Agustus 1996 CU Pancur Dangeri Diaudit oleh Pak Florus dan Matheus dari PEK, dan sekaligus mengadakan Pelatihan Kelompok Inti selama seminggu. Pada akhir tahun buku 1996, tanggal 23 Januari 1997 CU PD RAT di SDN I Simpang Dua, dengan laporan perkembangan sebagai berikut : Anggota berjumlah 256 Orang, Simpanan, Saham Rp. 84.996.100,-, Pinjaman Rp. 89.717.025,-, SHU Rp. 5.329.875,- dan Asset Rp. 98.035.075,-. RAT tahun buku 1996 berhasil memeilih Pengurus baru, yang terdiri dari : Bapak Vik Ilu sebagai Ketua Dewan Pimpinan, Ibu Rupina Saray Wakil Ketua DP, Bapak Lenzerheng Sekretaris DP, Bapak Petrus Uray Pandit, dokumentasi CUPD 2004..

3. Pembangunan Kantor CU Pancur Dangeri Simpang Dua

CU Pancur Dangeri beberapa kali pindah kantor dengan cara mengontrak rumah penduduk, antara lain tahun 1995 menumpang di rumah pak Nyalek kek Bas di Sungi Piyang, tahun 1996 sd 1997 pindah kerumah Kek Vayan di Pal Satu Simpang Dua, tahun 1998 sd 1999 mengontrak di rumah Mak Edi di Lembah Bungkang Simpang Dua. Dan pada tahun 2000 pindah di kantor baru milik CU Pancur Dangeri, yang dibangun diatas tanah seluas 1.950 meter 25m x 78m. Dengan Biaya kurang lebih tujuh puluh juta rupiah, sumber dana untuk membangun gedung kantor ini diperoleh dari pinjaman dari BK3D sebesar lima puluh juta rupiah, memperoleh bantuan dari PT. Hutan Raya berupa semen 30 sak, tanah, pasir dan uang dua juta rupih. Pelaksanaan pembangunan kantor ditangani oleh Panitia khusus yang diketuai oleh Bapak R.Ig. Tayso. Dalam upaya pembangunan kantor panitia kesulitan memperoleh dana, mau mengharapakan swadaya dari anggota pada waktu itu belum ada. Maka Panitia mengajukan proposal ke KWI jakarta, tapi KWI waktu itu konsentrasi membantu masyarakat yang kelaparan di Indonesia bagian Timur, sehingga tidak bisa membantu CU. Selanjutnya Panitia terus mengajukan proposal ke beberapa Perusahaan, dan ada satu perusahaan yang bersedia mebantu yaitu PT. Hutan Raya seperti tersebut di atas. Akhirnya Pengurus mengajukan pinjaman ke BK3D dan disetujui tiga puluh juta rupiah dan uang ini kita pakai mulai dari buat gambar, beli bahan sampai mendirikan hingga pasang simpai. Selanjutnya untuk menyelesaikan pembangunan kantor, pengurus mengaju pinjaman lagi ke BK3D sebesar lima belas juta rupiah. Dan setelah melewati berbagai kendala akhirnya pembangunan kantor selesai juga. Pada waktu itu Pengurus didukung oleh para anggota bercita-cita punya kantor yang memadai, punya ruang pelayanan, punya aula Diklat, dan ruang Pandit, agar bisa melayani anggota dengan maksimal. Ketika merencanakan pembangunan kantor, pengurus belum tahu apa artinya Visioner atau berpikir jauh kedepan. Namun ternyata mereka betul-betul visioner, telah merancang dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi CU Pancur Dangeri, dan ikut berperan serta dalam mewujudkan terbentuknya Kecamatan Simpang Dua yang tercinta. Kantor CU Pancur Dangeri merupakan idola bagi kita, di sini tempat kita saling bertukar pikiran, berembuk memecahkan berbagai masalah masalah, baik masalah kecil maupun masalah besar. Kini CU Pancur Dangeri telah hadir di tengah-tengah kita, mari kita saling membantu dan

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Credit Union (Studi deskriptif mengenai Kopdit/CU Cinta Kasih di Pulo Brayan, Medan)

3 99 107

Respon Masyarakat Terhadap Program Credit Union Arih Ersada Di Desa Namomirah Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

1 41 102

Peranan Aktivitas Credit Union (CU) Dalam Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (Studi Kasus : CU Ras Malem...

0 86 4

Evaluasi tingkat partisipasi anggota credit union : studi kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak, Kalimantan Barat.

0 4 117

Analisis tingkat kesehatan keuangan credit union studi kasus pada credit union Lantang Tipo, Credit Union Bima dan Credit Union Keling Kumang di Kalimantan Barat.

3 21 233

Perbedaan kesempatan berusaha, tingkat pendapatan dan tingkat pengeluaran anggota sebelum dan sesudah menggunakan kredit di Credit Union Bima di Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat : studi kasus Credit Union Bima.

1 21 129

Evaluasi tingkat partisipasi anggota credit union studi kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak, Kalimantan Barat

0 7 115

Kontribusi pinjaman yang diterima dari Credit Union Pancur Dangeri terhadap peningkatan pendapatan anggota studi kasus pada Credit Union Pancur Dangeri, Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat

0 0 223

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN Studi Kasus pada Credit Union Pancur Kasih

0 0 124

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN PADA LOYALITAS ANGGOTA CREDIT UNION PANCUR KASIH KABUPATEN KUBU RAYA PONTIANAK SKRIPSI

0 5 198