kemiskinan. Badan Koordinasi CU Kalimantan BKCUK mencatat 495.961 anggota dengan aset Rp 3,1 triliun yang tersebar di 53 CU
primer pada tahun 2008. Pengembangan CU yang dipelopori Pancur Kasih melintasi pulau Kalimantan dari Barat ke Timur dan menyebrang
ke berbagai pulau di Indonesia. Bila
dilihat dari sejarahnya CU adalah barang “impor” bukan produk asli Indonesia. Kesamaan nasib rakyat Jerman pada abad ke 19 dengan
masyarakat Dayak Kalimantan pada abad ke-20, yakni sama-sama miskin inilah yang menginspirasi bapak ekonomi kerakyatan, AR. Mecer dari
Pancur Kasih melakukan pembebasan masyarakat dari kemiskinan. “Kesulitan si miskin hanya bisa diatasi dengan cara mengumpulkan uang
dari si miskin itu sendiri dan kemudian meminjankan uang itu kepada sesama mereka” kata WF. Raiffesien, bapak perintis CU Kalimantan
Review.
4. Filosofi Credit Union
Filosofi adalah keyakinan atau sikap hidup yang memandu perilaku seseorang. Pada awalnya, seseorang akan sukar membedakan jenis-jenis
pelayanan yang diberikan CU dan bank. Sepintas hampir tidak ada bedanya, terutama pada CU yang sudah maju. Perbedaan antara CU dan
lembaga keuangan konvensional seperti bank adalah terletak pada sikap dan kualitas yang disediakan CU kepada anggotanya. Inilah keyakinan
yang tertanam Credit Union bukan demi profit, bukan karitatif, tetapi
untuk pelayanan. Dalam kegiatan sehari-harinya, para pengerak CU sangat konsisten melaksanakan keyakinan ini.
Credit Union bukanlah koperasi keuangan yang berorientasi untuk mencari keuntungan. Orang yang bergabung di CU disebut anggota,
sekaligus pemilik. Sebagai pemilik, para anggota juga pengguna user dari pelayanan yang diberikan oleh CU. Credit Union ada semata-mata
untuk pelayanan para anggotanya. Bukan untuk memperkaya orang- orang di luar lembaga, seperti para investor atau spekulan.
Credit Union diurus oleh para pengurus dan pengawas yang tidak digaji sukarelawan yang dipilih oleh para anggota. Mereka adalah
orang-orang yang oleh para anggota pemilihnya dianggap layak ditinjau dari seluruh persyaratan seperti: karakter, moral, kompetensi,
pengetahuan, dan sikap. Pengurus menjalankan roda organisasi dengan akuntabilitas yang tinggi, menetapkan arah strategis CU, melakukan
supervisi dan monitoring, dan membuat kebijakan CU. Disamping sebagai pemilik, setiap anggota CU juga memiliki suara dalam pemilihan
pengurus dan pengawas dengan sistem satu anggota satu suara tanpa mempertimbangkan tabungan masing-masing anggota.
Credit Union tidak berorientasi untuk mencari keuntungan karena pendapatan usaha dikembalikan kepada penabung dalam bentuk bunga
simpanan yang lebih besar dari suku bunga pinjaman lebih rendah dari lembaga keuangan lain. Jadi, CU membantu anggota agar mau dan