E. Pencarian makna hidup menurut Frankl
Seseorang yang mencari rujukan mengenai pencarian makna hidup tentu tidak akan asing lagi dengan gagasan Viktor Frankl. Pendekatan Frankl
menekankan pentingnya kemauan untuk menemukan arti, suatu sistem yang dinamakannya logotherapy. Pendekatan logotherapy secara umum berfokus pada
motivasi individu untuk menemukan makna dalam hidupnya. Kata “logos” yang
diambil dari bahasa Yunani bisa diterjemahkan sebagai kata “arti” meaning.
Kemudian logotherapy berbicara tentang arti dari eksistensi manusia dan kebutuhan manusia akan arti beserta teknik terapeutik untuk menemukan arti
dalam suatu kehidupan Schultz, 1991. Frankl mengutip Nietzche yang pernah mengemukakan “dia yang memiliki
suatu mengapa untuk hidup, bagaimanapun juga dapat men derita dengan sabar”.
Frankl percaya bahwa arti dapat ditemukan dalam semua situasi, termasuk penderitaan dan kematian. Ia menulis, hidup ialah suatu penderitaan, dan bertahan
ialah mencoba menemukan arti dalam penderitaan tersebut. Apa yang berarti dalam keberadaan manusia, bukan semata-mata nasib yang menantikan kita, tetapi
cara bagaimana kita menerima nasib itu Schultz, 1991. Kata-kata Frankl melukiskan pula pengalaman remaja thalassaemia mayor dalam menghadapi
pengalaman sakitnya. Pemaknaan atas pengalaman hidup dan cara mereka melihat hidupnya menjadi sebuah jalan yang mampu menguatkan mereka untuk membuat
hidupnya terus bermakna. Manusia dapat kehilangan segala sesuatu yang dihargainya kecuali kebebasan manusia yang sangat fundamental: kebebasan
untuk memilih suatu sikap atau cara bereaksi terhadap takdir kita, kebebasan untuk memilih cara kita sendiri Schultz, 1991.
Menurut Frankl 1972 setiap pengalaman adalah baru dan membutuhkan respon tersendiri. Seseorang yang sehat selalu memperjuangkan tujuan yang
memberikan makna dari kehidupannya. Ia akan mampu untuk meningkatkan tegangan dan bukan mereduksi tegangan batinnya. Frankl menambahkan bahwa
perjuangan dalam meningkatkan tegangan ini, secara terus-menurus akan menghasilkan kehidupan yang penuh semangat dan bahagia.
Tanpa adanya pemaknaan atas hidup, maka tidak ada alasan untuk tetap hidup. Frankl percaya bahwa dalam menghadapi situasi yang tidak dapat diubah
sekalipun, bahkan sangat traumatis sekalipun, individu mampu bangkit atas dirinya sendiri karena tidak akan ada yang menghambat perkembangan diri
individu, ketika individu tersebut memiliki kemauan untuk menemukan makna atau will to meaning Frankl, 1972. Bagi Frankl, bukan makna hidup itu sendiri
yang menjadi tujuan akhir, tetapi yang lebih penting adalah kemauan individu untuk selalu menemukan makna dalam hidupnya Schultz, 1991.
Menurut Frankl 1972, makna kehidupan adalah segi-segi pengalaman yang saling berhubungan, yang memungkinkan individu untuk selalu memiliki
arah dan tujuan. Makna kehidupan ini bersifat khas, berbeda satu dengan yang lain. Tugas-tugas dan cara meresponnya pun berbeda satu dengan yang lain. Arti
kehidupan tentu saja istimewa dan khas, unik bagi tiap-tiap individu. Arti kehidupan berbeda dari orang yang satu dengan yang lain dan bahkan dari momen
yang satu dan momen berikutnya. Suatu kehidupan yang penuh arti ditentukan oleh kualitasnya, bukan oleh usia yang panjang.
F. Penelitian tentang Thalassaemia