menjalani pengobatan. Perubahan hanya terlihat ketika melakukan uji ferritin
dan cek darah yang menunjukkan kadar zat besi dalam tubuh yang berkurang. Perubahan yang terjadi menurut Dd 18 tidak berdampak
terlihat secara langsung. Selain itu, Dd 18 menjelaskan bahwa rasa malas yang ia rasakan
hanya hadir saat menjalani proses terapi selain tranfusi darah. Selain itu, ia juga tahu bahwa dirinya lebih rajin melakukan tranfusi dibandingkan
melakukan desferal atau minum obat. Adapun pengabaian atas kondisi diri ini juga berkaitan dengan pandangan Dd 18 terkait risiko kematian yang
kurang mendukung berjalannya proses pengobatan. Dd 18 mengaku lebih rajin melakukan transfusi dibandingkan penyuntikan desferal karena
menurutnya, risiko kematian yang disebabkan tidak melakukan transfusi memiliki jangka waktu yang lebih pendek dibanding risiko kematian yang
muncul perlahan bila tidak melakukan suntik desferal.
g. Keluarga : alasan untuk bertahan
Bagi Dd 18, keluarga memiliki peran yang besar dalam proses pengobatan. Keluarga adalah alasan Dd 18 bertahan dan terus menjalani
proses terapi hingga saat ini. Keluarga sudah merawat Dd 18 dari kecil hingga besar, membeli obat-obatan mahal, menjaga, dan begitu
menyayangi dirinya. Bila keluarga tidak ada, Dd 18 akan merasakan suatu kehilangan yang besar. Ia akan semakin malas berobat jika tidak ada
kehadiran keluarga dalam hidupnya.
Orangtua bagi Dd 18 adalah sosok yang mampu mendorong dirinya menjalani pengobatan. Adanya kedekatan emosional dengan ibu
dan peran ibu yang besar dalam proses terapi membuat ibu menjadi sosok penting dalam hidup Dd 18. Sosok ayah di sisi lain menjadi sosok yang
ditakuti. Rasa takut akan dimarahi membuat Dd 18 rajin berobat. Secara umum, Dd 18 beranggapan bahwa ia memiliki interaksi yang dekat
dengan keluarga. Hanya saja, jika dibandingkan dengan anggota keluarga yang lain, Dd 18 kurang memiliki kedekatan dengan ayah. Dd 18
menilai ayahnya sebagai sosok yang pendiam, tidak terlalu terbuka, dan tidak dekat dengan anaknya. Menurut Dd 18, hal ini juga dikarenakan
kesibukan ayah dalam bekerja. Sejauh ini Dd 18 melihat bahwa semua anggota keluarga
memberikan perhatian padanya, meski tidak semua anggota keluarga bisa selalu hadir menemani proses terapi karena aktivitas masing-masing yang
sulit untuk ditinggalkan. Namun, Dd 18 juga menyadari adanya kemungkinan
bahwa anggota
keluarga mungkin
sudah capek
mengingatkan dirinya untuk minum obat sehingga terkadang ia minum obat sendiri. Selain itu, Dd 18 juga menilai bahwa memang yang bisa
orang lain lakukan untuknya hanya sebatas mengingatkan dirinya untuk minum obat dan mengingatkan agar tidak capek. Hal ini sejalan dengan
pengalaman Dd 18 sejauh ini. Dd 18 merasa keluarga hanya cenderung mengingatkan. Bagi Dd 18, hal ini berbeda dengan apa yang dialami
dulu, ketika ada tindakan langsung yang dirasakannya melalui perawatan,
terutama oleh ibu. Pengalaman Dd 18 saat langsung ditemani oleh sang ibu ke Jakarta untuk berobat. Tidak seperti sekarang yang pengobatannya
lebih secara oral dan membuat dirinya hanya sekedar diingatkan saja. Berkaitan dengan kehadiran orang-orang terkasih, Dd 18
memberikan angka 10 untuk mengilustrasikan pentingnya kehadiran keluarga, sahabat, dan pasangan. Dd 18 menginginkan mereka dapat
selalu hadir untuk dirinya. Dd 18 berharap keluarga suatu saat dapat hadir semuanya saat proses pengobatan berlangsung. Hal ini karena Dd
18 merasa keluarganya tidak selalu hadir dalam proses pengobatan hingga sejauh ini. Hanya sang ibu yang biasanya menemani dirinya. Ayah
sibuk bekerja, sedangkan saudaranya yang lain sedang melanjutkan studi di luar kota. H
Kehadiran akan keluarga dalam proses terapi menjadi harapan Dd 18. Dd 18 berharap keluarga dapat selalu memberikan semangat, baik
dalam hal membelikan barang ataupun melalui kedekatan yang lebih lagi dengan keluarga. Kedekatan dengan sang ayah menurut Dd 18 juga
memungkinkan dirinya untuk lebih termotivasi dalam berobat. Keluarga yang hangat dan nyaman akan membuat Dd 18 merasa lebih enak dan
semangat dalam menjalani pengobatan. Berkenaan dengan dukungan yang ia rasakan selama ini Dd 18
merasa belum menemukan bentuk support yang dinilainya efektif dalam menjalani pengobatan. Sebagai contoh bentuk dukungan sewaktu kecil.
Saat itu, Dd 18 diberikan mainan yang ia suka sebagai bentuk dukungan,
tetapi Dd 18 pada akhirnya kembali merasa malas setelah beberapa lama. Meski belum mendapatkan dukungan yang dinilainya efektif, Dd 18
melihat suasana hati turut menjadi salah satu penentu proses pengobatan. Dd 18 memaparkan bila ia merasa bahagia, ia akan minum obat. Selain
hadiah berupa barang yang ia sukai, perhatian dan kehadiran dari keluarga, sahabat maupun pacar menurutnya juga dapat mengatasi kebosanan dan
perasaan monoton dari setiap proses pengobatan yang harus ia jalani.
h. Batasan dan ketidaknyamanan diperlakukan seolah anak kecil