jurusan sastra. Pada akhirnya, berbagai batasan yang diberikan oleh orangtua pada akhirnya justru membuat Nn 20 tidak memiliki kepastian
akan arah yang akan dituju dan memillih untuk bekerja saja
c. Perasaan tidak dimengerti dan arti kebebasan
Meskipun orangtua selalu memberi batasan untuknya, Nn 20 menyampaikan bahwa dirinya justru bersikap sebaliknya. Hingga saat ini,
ia menyampaikan bahwa ia tak pernah memberi batasan untuk dirinya sendiri. Nn 20 justru memiliki keteguhan diri bahwa ia harus bisa
mendapatkan apapun yang ia inginkan. Namun, Nn 20 tak bisa memungkiri bahwa Nn 20 merasa tidak nyaman dengan batasan yang
diberikan dan menginginkan adanya kebebasan terkait hal tersebut. Baginya, batasan justru menghambatnya untuk maju. Batasan yang
diberikan oleh orangtua membuatnya diperlakukan seperti anak kecil. Ia memberikan penekanan meskipun batasan adalah bentuk kasih sayang,
dirinya juga tidak suka bila diperlakukan seperti itu terus menerus. Nn 20 telah mencoba menyampaikan apa yang dirasakan olehnya kepada
orangtua, namun respon yang ia dapatkan justru membuatnya merasa tidak dimengerti. Nn 20 hanya ingin dipandang sebagai seseorang yang telah
dewasa. Nn 20 seringkali melawan batasan yang telah diberikan orangtua. Namun di satu sisi, terkadang ia terpaksa menurut karena ia
mencoba memahami kekhawatiran kedua orangtua tentang kondisi sakitnya.
Bagi Nn 20, kepercayaan dan kebebasan yang diberikan oleh orangtua adalah hal paling berarti dan paling ia butuhkan untuk rajin
menjalani pengobatan. Hal tersebut bagi Nn 20 adalah bentuk dukungan terbesar yang akan mendorongnya minum obat. Nn 20 menggarisbawahi
dirinya tidak menginginkan apapun selain kebebasan dari orangtua untuk membuat keputusan dan memilih hal-hal yang ia suka, bisa berkumpul
dengan teman-teman dan tidak terlalu dibatasi lagi. Bila Nn 20 mendapatkan itu semua, ia akan lebih rajin berobat.
Kebebasan untuk melakukan segala sesuatu yang ia sukai beririsan pula dengan sarana pendukung lainnya yaitu suasana hati. Suasana hati
memegang peranan penting bagi Nn 20 dalam proses pengobatan yang ia jalani. Nn 20 menyatakan terkait hal ini terkadang ia menjadi malas
untuk minum obat bila suasana hatinya sedang buruk. Nn 20 mengaku setiap kali suasana hatinya memburuk ia menjadi risau dan tidak mau
berobat. Malas dan tidak peduli adalah efek dari suasana hatinya yang memburuk. Ia menekankan bahwa permintaan ibu dan perasaan senang
adalah pendorong baginya untuk lebih rajin berobat. Perasaan senang setelah pergi bersama teman-teman tersebut menurutnya kerap kali
mendorong perasaan ingin menjalani pengobatan dari dalam dirinya.
d. Pengalaman terapi : kejenuhan, rasa sakit dan ketidakleluasaan