Kehadiran keluarga dan sahabat

datang dari pasangannya. Dengan demikian, adanya dukungan yang ia peroleh dari pasangan menggambarkan adanya hal yang ia terima dari pasangannya sehingga kehadiran pasangan menjadi penting. Pada informan yang lain, yaitu Dd 18 dan Fa 19 yang saat ini belum menjalani relasi romantis, mereka memaknai kehadiran pasangan sebagai seseorang yang memungkinkan dirinya merasa lebih berarti, dibutuhkan dan diperhatikan. Oleh karena itulah, kehadiran pasangan memberikan kesempatan bagi Dd 18 dan Fa 19 untuk merasa bahwa dirinya dapat berarti bagi orang lain.

c. Kehadiran keluarga dan sahabat

Kehadiran orang terkasih seperti keluarga dan sahabat adalah bentuk dukungan terbesar bagi para informan. Dalam rentang satu hingga sepuluh, ketiga informan sama-sama memberikan angka sepuluh untuk mengilustrasikan pentingnya kehadiran orang terkasih bagi mereka. “1-10 ya.. pengennya mereka hadir buat aku sih 10. Alasannya karena ngefek, ga ada keluarga tuh gimana ya.. rasanya kehilangan besar, kemungkinan besar tambah malas berobat” Dd, 547-552 “Kehadiran mereka semua ada papa mama, ada teman deket, cc koko, anggota keluarga lain, sosok pengganti santi, dan juga orang-orang lain yang disayang Besar lah ce. Banget. Kalau di rentang 1- 10, mereka 10. Jelas.” Dd, 513-519 “Kehadiran semua orang yang Nini sayang dalam hidup Nini, sangat penting. 10. Penting karena komplit. Nini senang semuanya ada dalam hidup Nini, apalagi kalau waktu berobat, Nini akan terus berusaha. Lebih sedihnya sih kalau gak ada mama, kalau mama mungkin Nini pengobatannya pasti jadi semakin kurang, kalau dari support Dimas, malasnya Nini pasti tambah bertambah. Kalau Yayang, pasti semangatnya jadi kurang, ketawanya juga jadi kurang, soalnya Yayang tuh orangnya lucu dan asik banget, sering buat Nini ketawa, dimanapun dia, entah di sekolah atau di jalan pokoknya asik menangis. Kalau ga ada mereka, pasti Nini ga berobat ce. Ga bisa bayangin.” Nn, 777-796 “Kalau bagi Nida, pengennya 10 sih. Kehadiran mereka buat Nida sangat penting. Kalau semuanya hadir ya.. Buat nemenin Nida kalau Nida tranfusi atau kapanpun Nida sakit.” Fa, 689-693 Pada informan Dd 18, berharap keluarga dapat selalu memberikan semangat, baik dalam hal membelikan barang ataupun melalui kedekatan yang lebih lagi dengan keluarga. Kedekatan dengan sang ayah menurut Dd 18 juga memungkinkan dirinya untuk lebih termotivasi dalam berobat. Keluarga yang hangat dan nyaman akan membuat Dd 18 merasa lebih enak dan semangat dalam menjalani pengobatan. “Dd punya harapan, kalau mungkin keluarga juga bisa hadir semua kapan-kapan. Terus harapan lainnya, mungkin tetap selalu beri semangat, caranya mungkin bisa beli barang, atau bisa lebih dekat lagi sama keluarga.. disini mungkin lebih ke papa ya.. yang lain sih udah dekaat. jadi tuh rasanya nyaman, enak. Kalau dekat sama papa, mungkin ya.. mungkin lebih motivasi berobat, yaa ga langsung sih.. Cuma pasti ada prosesnya, lebih semangat, lebih hangat lagi sama keluarga, jadinya menjalani pengobatan tuh lebih enak, semangat” Dd, 566-581 “Gak dekat disini juga karena papa sibuk kerja, jadi jarang nemenin, kadang-kadang, dan jarang. Ya.. mungkin.. pengen sih kalau papa bisa nemenin kapan- kapan lagi.” Dd, 291-296 Harapan yang sama juga disampaikan oleh informan Fa 19. Menurutnya, hadirnya keluarga juga adalah hal penting. Fa 19 menginginkan keluarga dapat selalu ada untuknya, baik saat tranfusi atau kapanpun. Keluarga menjadi alasan Fa 19 untuk bertahan menjalani pengobatan. Hal ini berdasar pada keinginan Fa 19 untuk dapat berkumpul selama Fa 19 masih memiliki keluarga untuk menikmati kebersamaan. “Kalau bagi Nida, pengennya 10 sih. Kehadiran mereka buat Nida sangat penting. Kalau semuanya hadir ya.. Buat nemenin Nida kalau Nida tranfusi atau kapanpun Nida sakit. Nida pikirnya sejauh ini kan Nida masih punya mereka. Nah, jadi Nida masih pengen kumpul gitu, makanya Nida mau berobat, biar Nida berumur panjang biar masih bisa sama- sama.” Fa, 689-698 Selain kehadiran keluarga, adanya peran teman dan sahabat juga memberi arti sendiri bagi para informan. Seperti yang diungkapkan oleh informan Dd 18, ia melihat bahwa kehadiran sahabat justru membuat ia tidak merasa kesepian dan tidak monoton hidupnya. “Kan tadi udah ada pengganti santi nih ceritanya.. jadi tuh pasti kemungkinan mau minum obat tuh, kemungkinan mau merawat badan, dengan ditambah lagi ada keluarga, ada Budi, kawan dekat aku, aku ga akan sama sekali merasa kesepian ce” Dd, 519-526 “Kalau ada mereka semua, aku senang. kalau merasa senang tuh pasti minum obat. Jadi tuh ga dibawa sedih gitu loh ce.. ga ada monoton lagi hidupnya. Monoton disini bosan jalanin hidup yang gitu-gitu terus, yaa tranfusi minum obat, tranfusi minum obat, ga ada perkembangan sembuhnya. Mmm.. aku akan merasa senang kalau.. dapat perhatian dari orang lain, keluarga dan pacar.” Dd, 527-539 Hal serupa juga diungkapkan oleh Nn 20. Kehadiran teman- temannya sangat berarti dan membuat dirinya ingin selalu bisa bersama- sama. Mengenal mereka seolah membuat Nn 20 mendapatkan keluarga baru. Kegiatannya bersama teman-teman di luar membuat Nn 20 merasa berguna dan setidaknya masih ada hal yang bisa ia lakukan. Selain kebebasan dan kepercayaan dari orangtua, keinginan untuk selalu berkumpul bersama teman menjadi salah satu hal yang mampu mendorong Nn 20 menjalani pengobatan. “…mau rajin jadinya.. merasa ada yang bisa aku lakukan ce, setidaknya buat aku kayak merasa berguna, dan aku senang juga, bisa kumpul sama kawan, dan bisa buat akuu apa ya... pokoknya kayak jadinya pengen terus berobat.” Nn, 575-581 “Gimana ya ce.. kenal mereka, bisa sama-sama mereka buat Nini merasa pengen terus bisa kayak gini sama mereka, mereka ada tuh punya arti buat Nini ce. Nini jadi pengen terus berobat. Menurut Nini jarang loh ada yang mau nganter Nini, mereka perhatian, dan mendapat keluarga baru.” Nn, 616-624 Sama halnya dengan kedua informan lainnya, informan Fa 19 juga melihat pentingnya kehadiran selain keluarga, yakni sahabat. Bagi Fa 19, relasi dan perhatian dari teman sebaya menurut Fa 19 sendiri adalah sesuatu yang penting baginya dibanding perhatian ibu yang ia anggap sudah biasa. Ia ingin teman-temannya dekat dengannya dan memberi perhatian. Hal ini tergambarkan melalui harapan yang dimilikinya untuk memiliki relasi yang dekat dari teman sebaya. Bagi Fa 19, kehadiran teman dekat tidak akan membuatnya merasa harus mengurus semuanya sendiri yang seringkali membuatnya bosan dan tidak memiliki semangat “kan kita kan gak ada, ga usah pacar, temen deket aja deh yang ingetin Nida. Kalau gini kan Nida sendiri, harus begini, harus begitu. Sendirian beda, bosan ga ada semangat.” Fa, 423-427 “Soalnya gimana ya.. kalau mama kan udah biasa gitu bah, mungkin Nida gak punya kawan kali ya.. atau mungkin kawan Nida terlalu cuek disini. Pengen jak.. Ada yang perhatiin lebih ke Nida, dekat gitu. Pengen teman- teman Nida tahu Nida punya sakit” Fa, 434-441 Hal menarik lainnya yang disampaikan oleh para informan yakni berkenaan dengan kebahagiaan yang mereka rasakan karena kehadiran teman dan sahabat yang mempengaruhi berjalannya proses terapi. Bagi para informan, adanya perhatian yang diberikan oleh mereka membuat para informan merasa bahagia. Bila mereka merasa bahagia, maka para informan akan melakukan proses berobat. “Kalau ada mereka semua, aku senang. kalau merasa senang tuh pasti minum obat. Jadi tuh ga dibawa sedih gitu loh ce.. ga ada monoton lagi hidupnya. Monoton disini bosan jalanin hidup yang gitu-gitu terus, yaa tranfusi minum obat, tranfusi minum obat, ga ada perkembangan sembuhnya. Mmm.. aku akan merasa senang kalau.. dapat perhatian dari orang lain, keluarga dan pacar.” Dd, 527-539 “Nini suka ce, diizinkan ketemu sama kawan, gak terlalu dibatasin, ngumpul.. nah kalau gitu, Nini tuh senang pasti Nini rajin dan pulang langsung minum obat.” Nn, 555-559 “Iya.. lebih merasa happy kalau di luar kan, pulang-pulang pasti merasa pengen desferal, pasti ada pikiran kayak gitu, mau rajin jadinya..” Nn, 572-575 “ Umm.. pernah sih, pas Nida mau tranfusi darah. Kan Nida bawa termos untuk nyimpan darah ya.. terus kawan Nida lihat. Karena muka Nida cemberut, kawan Nida tanya kenapa. Nida bilang lah Nida malas capek.. harus bolak balik Rumah Sakit buat ngurus surat ya.. terus kawan Nida bilang gak boleh begitu, ga boleh. Nida senang sih ada yang perhatian kan ke Nida ternyata. Jadi semangat.” Fa, 470-480 Melihat apa yang para informan sampaikan, dukungan sosial berupa kehadiran orang terkasih seperti keluarga dan sahabat adalah hal yang penting bagi mereka. Para informan menyampaikan adanya harapan bahwa keluarga dapat selalu hadir menemani mereka dalam kondisi apapun, terutama saat menjalani proses terapi. Sama halnya dengan keluarga, sahabat juga memberi makna tersendiri bagi setiap informan seperti sebagai pemberi semangat bahkan hingga membuat para informan merasa berguna dan merasa hidupnya tidak lagi monoton dan kesepian. Kehadiran keluarga dan sahabat memunculkan adanya keinginan para informan untuk tetap bisa selalu bersama-sama dengan orang yang mereka kasihi.

d. Alasan untuk tetap bertahan 1 Keluarga atau diri sendiri