Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
bergantung pada pencarian kerja yang semakin hari semakin sempit dan ketat persaingannya. Kreativitas ini sangat dibutuhkan bagi orang yang berjiwa
wirausaha untuk menciptakan sebuah peluang kerja, tidak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga bagi orang lain. Ini sesuai dengan keinginan Kantor Menteri
Koperasi dan UKM untuk menciptakan 20 juta usaha kecil menengah baru tahun 2020. Katakanlah satu UKM mempekerjakan 5 orang, maka 20 juta UKM akan
mempekerjakan lebih dari 100 juta tenaga kerja. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh perusahaan besar.
5
Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam hal pendidikan kewirausahaan enterpreneurship, Indonesia tertinggal jauh dengan negara-negara lain. Bahkan
beberapa negara, pendidikan tersebut telah dilakukan puluhan tahun yang lalu. Sementara di Indonesia, pendidikan kewirausahaan baru dibicarakan pada era 80-
an dan digalakan pada era 90-an. Namun demikian, kita patut bersyukur karena hasilnya dewasa ini sudah mulai berdiri sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga
yang berorientasi untuk menjadikan peserta didiknya sebagai calon pengusaha unggul setelah pendidikan.
6
Konsep kewirausahaan sosial belakangan ini telah menjadi konsep yang populer di berbagai Negara. Berbagai kalangan akademisi, praktisi, media massa
dan elite pemerintahan mulai memperbincangkan konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi inovatif dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Kegagalan dan
lambatnya organisasi-organisasi sosial dalam menyelesaikan permasalahan sosial membuat beberapa individu, organisasi atau negara mulai memikirkan konsep
5
Helfin Frinces, Kewirausahaan dan inovasi Bisnis , Yogyakarta : Darussalam, 2004 , h.4
6
Dr. Kasmir S.E.,M.M , Kewirausahaan, Jakarta : Rajawali Pers , 2011 h.4
kewirausahaan sosial. Organisasi sosial cenderung memberikan bantuan yang bersifat filantropi, hal inilah yang disebut-sebut sebagai pemicu ketidakberhasilan
sebuah lembaga atau organisasi dalam keberlanjutan program pengembangan di masyarakat.
Tetapi dengan adanya kewirausahaan secara umum atau bisa dibilang kewirausahaan tradisional yang tujuannya untuk mendapatkan keuntungan dan
kuantitas pelanggan, ini tidak bisa menjadi acuan untuk mengurangi nilai pengangguran. Dengan metode lama seperti itu, konsep negara Indonesia lebih
kepada kapitalis. Dimana seorang pengusahawan maju akan semakin maju usahanya dan wirausahawan pemula akan susah untuk mengembangkan usahnya
yang hasilnya bisa gagal. Dengan terbatasnya ilmu kewirausahaan yang dimiliki oleh masyarakat dengan tidak melihat kondisi pasar ataupun metode
pemasarannya ini akan menjadi dampak buruk bagi para pengusaha. Maka dari itu pemerintah dan pihak swasta meliputi perusahaan ataupun
lembaga-lembaga sosial
harus melakukan
terobosan baru
dengan memperkenalkan nilai-nilai kewirausahaan sosial yang berbasis masyarakat
kepada masyarakat. Niali-nilai itu bisa dijalankan melalui program-program yang berbasis masyarakat untuk mendorong pertumbuhan social enterprise dan
menciptakan social enterprise di Indonesia.
7
Kewirausahaan sosial merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan sosial. Tujuan kewirausahaan sosial adalah terjadinya perubahan
sosial ke arah yang lebih baik atau positif dan memecahkan masalah sosial untuk
7
Wawan Dhewanto, dkk, Inovasi dan Kewirausahaan Sosial Bandung, Alfabeta : 2013 . h 17
kepentingan masyarakat atau kelompok dampingan.
8
Sehingga yang dimaksud dengan kewirausahaan sosial adalah suatu bentuk usaha yang bertujuan untuk
melakukan perubahan sosial dengan menyelesaikan permasalah sosial dengan menggunakan prinsip-prinsip kewirausahaan.
Sekian banyak organisasi dan LSM yang muncul dan bergerak dalam bidang sosial, namun masih sedikit yang mempunyai program pemberdayaan dan
program kewirausahaan sosial. Kebanyakan dari mereka hanya memberikan bantauan secara langsung dengan cara penggalangan dana atau membuka stand di
berbagai tempat. Salah satu lembaga atau yayasan yang berani mengembangkan sikap
kemandirian yang menonjol adalah Yayasan Kreativitas Usaha Unit Muslimah KUNTUM Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari berberapa indikator yang
mengarah pada terciptanya kemandirian dan profesionalisme muslimah dalam bidang ekonomi keluarga. Salah satu progamnya ialah meberikan pelatihan dan
pembinaan kreativitas dan menaungi sebuah kampung wisata di Desa Tegalwaru yaitu Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru yang bergerak dibidang pelatihan bisnis
Usaha Kecil Mikro. Dijadikan kampung wisata bisnis bermula dari gagasan Ibu Tatiek Kancaniati selaku ketua Yayasan KUNTUM Indonesia yang tujuan
awalnya hanyalah ingin memberikan inspirasi kepada masyarakat tentang bisnis- bisnis yang berbasis home industry. Selama ini banyak pelatihan bisnis yang
memberikan training berbentuk teori. Di sini Ibu Tatiek tidak hanya memberi teori melainkan menunjukan langkah yang kongkrit.
8
Budi Wibhawa, dkk, Social Enterpreneurship, Social Enterprise Corporate Social Responsibility Bandung, Widya Padjadjaran:2011, h 15.
Dari sekian kaum muda maupun tua banyak yang belum sadar akan potensi yang mereka miliki. Anak
–anak dan remaja adalah rentan usia yang sangat menentukan untuk masa depan. Terkadang proses pencarian jati diri yang akan
menjerumuskan mereka ke dalam pergaulan yang tidak menguntungkan. Untuk itu keberadaan Yayasan Kuntum Indonesia di sebelah barat Kabupaten Bogor
tepatnya di Desa Tegalwaru merupakam suatu panggilan untuk memberikan ruang kepada anak-anak remaja maupun orang tua untuk mengekspresikan diri terutama
perekembangan jiwa enterpreneurnya dan juga mendongkrak pemasaran produk UKM Tegalwaru.
Penulis menilai, program Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru ini cukup penting untuk diteliti dari segi enterpereneurship Social, mengingat dampak
positif yang bisa dihasilkan bagi pemberdayaan ekonomi umat di masa mendatang. Pemberdayaan tersebut bermakna sebagai upaya sadar yang dilakukan
secara sistematik oleh Yayasan Kuntum Indonesia dalam mengenalkan, memupuk, menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nila kewirausahaan sosial,
yang di dalam penelitian ini disebut dengan “kewirausahaan sosial” di Desa Tegalwaru Bogor. Oleh sebab itu saya merasa tertarik untuk mengangkat tema ini
menjadi sebuah skripsi dengan judul : “PERAN YAYASAN KREATIVITAS UNIT
USAHA MUSLIMAH
KUNTUM INDONESIA
DALAM MENGURANGI
PENGANGGURAN MELALUI
PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN SOSIAL DI DESA TEGALWARU, CIAMPEA-
BOGOR”