LANDASAN TEORI Peran Yayasan Kreativitas Unit Usaha Muslimah (Kuntum) Indonesia Dalam Mengurangi Pengangguran Melalui Praktik Kewirausahaan Sosial Di Desa Tegalwaru, Ciampea-Bogor

diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat di dalam pekerjaan dan dalam pekerjaan lainnya. Sarlito Wirawan Sarwono juga mengemukakan hal yang sama bahwa harapan tentang peran adalah harapan-harapan orang lain pada umumnya tentang prilaku-prilaku yang pantas, yang sebaiknya ditentukan oleh seseorang yang mempunyai peran tertentu. 25

2. Tinjauan Tentang Peran

Sebagaimana pernyataan di atas, bahwa ada hubungan yang erat antara peranan dan kedudukan, seseorang mempunyai peranan dalam lingkungan sosial dikarenakan ia mempunyai kedudukan dalam lingkungan sosialnya masyarakat. Tak dapat dipungkiri pula bahwasannya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa melepaskan sikap ketergantungan dependent pada mahkluk atau manusia lainnya, maka pada semacam posisi inilah peranan sangat menentukan kelompok sosial masyarakat tersebut, diharapkan masing-masing dari sosial masyarakat yang berkaitan agar menjalankan peranannya yaitu menjalankan hak dan kewajiban sesuai kedudukannya dalam masyarakat lingkungan dimana ia bertempat tinggal. 26 Di dalam peranan sebagaimana dikatakan oleh David Berry terdapat dua macam harapan yaitu: harapan-harapan dari masyarakat terhadap 25 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori Psikologi Sosial,Jakarta: Rajawali,1984 Cet ke- 1, h.235 26 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2002, cet Ke-3, h. 243 pemegang peranan dan harapan-harapan yang dimiliki oleh si pemegang harapan terhadap masyarakat. 27 Dari kutipan tersebut nyatalah ada suatu harapan dari masyarakat terhadap individu maupun kelompok terhadap akan suatu peran, agar dijalankan sebagaimana mestinya sesuai dengan kedudukannya dalam lingkungan tersebut. Individu dituntut memegang peranan yang diberikan oleh masyarakat kepada individu dalam hal ini peranan dapat dilihat sebagai bagian dari struktur masyarakat, misalnya peranan-peranan dalam pekerjaan, keluarga, kekuasaan, dan perenan lainnya yang diciptakan oleh masyarakat, begitu pula dengan Yayasan KUNTUM Indonesia terdapat harapan-harapan yang sangat besar baik dari pihak lembaga selaku pengurus maupun masyarakat sehingga yayasan tersebut dapat memfasilitasi atau sebagai sarana penunjang dalam berkewirausahaan sosial.

B. Masalah Sosial

Masalah sosial merupakan fenomena yang selalu ada pada setiap masayarakat di bumi manapun. Selama masayarakat terus mengalami proses perubahan, maka masalah sosial akan terus muncul tanpa bisa dihindari serta sekaligus akan terus mempengaruhi dimensi kehidupan setiap orang. Menurut Dr Soetomo masalah sosial adalah sebuah gejala atau fenomena yang muncul dalam realitas kehidupan bermasyarakat. Pada umumnya masalah sosial ditafsirkan sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga 27 David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi,Jakarta: Raja Grafindo Persada,1995, Cet ke-3, h. 101