1. Sejarah Berdirinya Yayasan KUNTUM Indonesia
Berdirinya Yayasan Kuntum Indonesia ini dipelopori oleh dua orang, salah satunya adalah seorang wanita penduduk asli yang tinggal di Desa
Tegal Waru yang bernama Tatiek Kancaniati. Beliaulah yang sampai saat ini berkonsentrasi penuh dalam memajukan wisata kampung ini. Ide awal
pada tahun 2008 didirikan bisnis ini adalah dimulai dari keinginan membantu masyarakat di sekitar tempat tinggalnya mendapatkan
penghasilan tambahan ada harapan lain yang ingin dicapai, paling tidak daerahnya dapat menjadi desa percontohan desa yang produktif.
Obrolan dan nasehat dari beberapa teman dekatnya ditambah dengan dukungan dari Rumah Kreatifitas Ekonomi
–Mekar Mitra Mandiri sebagai Lembaga Sosial Masyarakat LSM yang fokus pada pemberdayaan
ekonomi masyarakat, akhirnya tercetus ide untuk mewujudkan salah satu perkampungan yang ada di Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea
Kabupaten Bogor ini, menjadi kampung wisata bisnis sekaligus sebagai percontohan kampung produktif melalui program kewirausahaan sosial yang
dapat dikembangkan di daerah lainnya.
59
Yayasan KUNTUM Indonesia merupakan Yayasan yang berada di pedesaan, awal berdirinya Yayasan ini pada tanggal 18 Juni 2008 sejak itu
dituntut untuk bisa berkiprah lebih banyak dalam melayani masyarakat terutama dalam membantu meningkatkan kapasitas pemberdayaan ekonomi
masyarakat melalui programnya yaitu ”Kampung Wisata Bisnis
59
Data diambil dari file yang diberikan oleh pihak Yayasan KUNTUM Indonesia pada tanggal 10 November 2014
Tegalwaru”KWBT. Potensi masyarakat yang ada di sekitar Tegalwaru sebagian besar adalah pengrajin UMKM yang memiliki omset dan produksi
yang sangat variatif dan baik merupakan nilai jual KWBT untuk mengembangkan kualitas dan pemasaran UMKM dan pencitraan Desa
Tegalwaru sebagai Desa Mandiri. Dilatarbelakangi
oleh potret
kemiskinan masyarakat
yaitu pengetahuan mereka yang rendah, pembinaan yang kurang merata,
produktifitas rendah, akses informasi dan kualitas Sumber Daya Manusia SDM yang rendah dan daya saing rendah. Hal itu menjadi sebuah ironi
bagi negara yang sudah merdeka kurang lebih selama 67 tahun ini dan melihat kenyataan di luar sana masih banyak pula orang-orang yang
membutuhkan lahan pekerjaan, sesungguhnya banyak potensi yang dimiliki seseorang namun terkadang belum tergali, baik dari kaum muda atau tua
karena tak diketahui atau keterbatasan sehingga mengendap dalam diri. Anak-anak dan remaja adalah rentang usia yang sangat menentukan di
kehidupan masa depan, terkadang proses pencarian jati diri itulah yang menjeremuskan seseorang ke dalam pergaulan yang tidak menguntungkan.
Berawal dari hal tersebut didirikannya Yayasan Kuntum Indonesia untuk memberikan ruang kepada anak-anak dan remaja bahkan para orang
dewasa untuk mengekspresikan diri terutama untuk perkembangan jiwa entrepreneur. Dan turut serta berperan aktif dalam rangkaian kegiatan yang
mengusung kepedulian terhadap pendidikan dan perekonomian anak bangsa dengan mengadakan Program Tour Kampung Wisata Bisnis sebagai
program untuk mengasah jiwa bisnis dan pemahamanya tentang sebuah
produk berbasis home industry. Untuk itu berkarya, berbudaya, dan berilmu bukan hanya menjadi sebuah slogan tapi harus diakui bahwa hal
tersebutlah yang akan mengantarkan masyarakat pada tatanan kehidupan yang lebih baik dan memiliki keterampilan yang menghasilkan dari sisi
financial tentunya
2. Visi Dan Misi Yayasan KUNTUM Indonesia
a. Visi:
-
Mengembangkan potensi Sumber Daya Masyarakat dan Alam.
-
Meningkatkan kemandirian masyarakat berbasis modal sosial.
b. Misi:
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pendampingan
kewirausahaan dan leadership.
- Memberikan pembiayaan usaha dan menghilangkan
ketergantungan terhadap ekonomi ribawi.
- Memberikan pelayanan sosial masyarakat.
60
3. Tujuan Yayasan KUNTUM Indonesia
Yayasan Kuntum Indonesia memiliki tujuan yang selaras dengan Visi dan Misinya yaitu fokus pada pemberdayaan masyarakat, berikut tujuan
Yayasan Kuntum Indonesia : a.
Meningkatkan pengetahuan seputar teknologi tepat guna dan applicable dalam keseharian masyarakat.
60
Data diambil dari file yang diberikan oleh pihak Yayasan KUNTUM Indonesia pada tanggal 10 November 2014