“ Saya si ingin punya galeri, buka di pinggir jalan supaya orang-orang bisa lihat. Kan dari melihat mungkin saja mereka tertarik ingin beli, ya
barangkali yang tadinya gak suka sama wayang jadi suka gitu “
79
2. Pelaku
Usaha Ternak Sapi dan Domba “AN”
“AN” merupakan warga pendatang dari Jawa Timur yang saat ini sudah menetap di Desa Tegalwaru. Berlatarbelakang lulusan S1 Perternakan
Institut Pertanian Bogor. Awal mula merintis usaha ini ketika “AN” masih duduk di bangku perkuliahan pada Tahun 2002. “AN” tidak sendirian
merintis usaha ini, melainkan dibantu oleh teman perkuliahannya juga yang bernama “B”.
Gambar 4.2 Peternakan Domba
Mereka berdua mulai menjalankan usaha ternaknya pada Tahun 2004 setelah mereka melihat ada potensi di Desa Tegalwaru. Konsep usaha yang
dilakukan oleh “AN” yaitu menggunakan Integreating Farming System
dimana dalam pelaksanaannya memanfaatkan semua bidang baik berupa perternakan, pertanian, perkebunan maupun perumahan. Bisnis yang
dilakukan “AN” sangat terkait satu sama lainnya, setiap bahan dasar akan berguna dan memiliki banyak manfaat untuk produk yang diciptakan.
79
Wawancara pribadi dengan pelaku usaha wayang golek. Bogor, 27 November 2014
Contohnya seperti hewan ternak, hewannya bisa dipotong atau dipelihara hidup. Kalau dipotong itu bisa menghasailkan suatu produk makanan kaleng
atau makanan instant seperti: sate kambing, tongseng kambing, kambing guling dll yang nantinya bisa dikonsumsi oleh pembeli. Kemudian produk-
produk yang ditawarkan juga sangat inovatif seperti yang diungkapkan “AN” dalam wawancaranya:
“Kita tidak hanya menjual hewan ternak yang hidup saja, yang sudah matang pun ada, bisa langsung dimakan dan kita juga menawarkan
paket ternak berupa membuat kandang ternak beserta ternaknya “
80
Memang bisnis yang dilakukan “AN” memiliki prinsip zero waste agar sebisa mungkin termanfaatkan dengan baik.
Gambar 4.3 Berbagai macam bentuk olahan sapi dan domba
Setiap tahun usaha yang sedang dijalankan oleh “AN” saat ini sangat berkembang, hal ini dapat dilihat dari semakin luas lahan perternakan
kambing dan sapi, semakin bertambah jumlah pekerja, semakin bertembah jenis usaha dengan berbgai macam produk. “AN” yakin usaha ini akan
semakin maju karena untuk saat ini jumlah populasi ternak tidak sebanding dengan pertambahan penduduk. Ini uangkapan “AN” dalam wawancaranya:
80
Wawawancra pribadi dengan usaha ternak Sapi dan Domba. Bogor, 5 Desember 2014
“Kita yakin usaha kita semakin hari, semakin tahun berkembang terus, soalnya populasi ternak dengan pertumbuhan penduduk tidak
sebanding. Coba cek aja googgling kalau tidak percaya “
81
“Peluang bermain dibidang perternakan saat ini sangat terbuka lebar, dimana setiap Tahun warga Indonesia tetap kekurangan pangan yang
bersumber dari hewani, ditambah Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim paling banyak dimana setiap tahunnya mereka
membutuhkan hewan kurban. Begitupun denagn aqiqah, yang dilakukan seorang Muslim dari bentuk syukur atas kelahiran anaknya. Selain itu sistem
bisnis yang dilakukan “AN” juga ikut mengajak warga sekitar agar ikut aktif dalam merawat dan menjaga lingkungan.
“AN” juga merekrut warga sekitar untuk dipekerjakan dalam usahanya dalam hal ini “AN” menciptakan lapangan pekerjaan baru dan
berperan dalam mengurangi pengangguran di Tegalwaru. Dari 30 karyawannya sekitar 70 warga Tegalwaru,
ada yang dahulunya berprofesi sebagai tukang bangunan, penjaga toko, tukang ojek bahakan ada
yang memang benar-benar menganggur. Salah satu pekerja yang bekerja di perternakan “AN”, kita sebut dengan inisial “U”. “U” adalah warga asli
T egalwaru yang tinggalnya tidak jauh dari perternakan “AN”, dulu “U”
bekerja sebagai tukang bangungan yang kerjanya ketika ada orang ingin bangun atau merenovasi rumahnya. “U” sudah menikah dan mempunyai 2
orang anak. Istrinya tidak bekerja dan hanya mengurusi kedua anaknya saja. Kalau hanya mengandalkan dari tukang bangunan itu tidak akan cukup
81
Wawawancra pribadi dengan usaha ternak Sapi dan Domba. Bogor, 5 Desember 2014
untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, ini ungkapan “U” dalam wawancaranya:
“ Dulu emang saya kerja jadi tukang bangunan, penghasilan juga seadanya gitu, kalau ada proyek aja baru saya kerja. Kalau gak ada
proyek ya gak ngapa-ngapain. Kalau di bilang mencukupi kebutuhan,
ya kurang sebenarnya“
82
“U” akhirnya ditawarkan bekerja oleh “AN” sejak tahun 2006 - sampai sekarang. Kehidupan “U” setidaknya bisa membaiayai sekolah
anaknya dan menafkahi keluarganya. Apabila “U” ditawarkan untuk bekerja membangun rumah,
“U” hanya menerima renovasi rumah yang kecil- kecilan dan tidak sampai memakan waktu yang cukup lama. Pernayataan ini
di ungkapkan “U” dalam wawancaranya:
“ Waktu itu saya ditawarkan bekerja oleh pak “AN”, bapak datang kerumah saya. Alhamdulillah ya, rezeki Allah. Bapak juga tidak
menyuruh saya berhenti sebagai tukang, pekerjaan tukang bisa
disambi gitu “
83
“U” sangat senang bisa bekerja di peternakan “AN”, disamping itu “U” juga bangga terhadap desanya karena sudah dikenal banyak orang.
3. Pelaku Usaha Pembibitan Ikan Patin Bi