Wirausaha Sosial Kewirausahaan Sosial

pengorbanan. Tanpa kerja keras dan keberanian mengambil resiko maka peluang itu hanya akan menjadi peluang semata tanpa menghasilkan apapun. Menurut Howorth sebagaimana dikutip oleh Wawan Dhewanto menjabarkan proses yang harus dilakukan oleh pengusaha sosial untuk menjalankan usahanya : a. Mencari kesempatan b. Mengembangkan konsep bisnis c. Mencari tahu apa arti sukses dan bagaimana mengukurnya d. Memperoleh sumber daya yang tepat e. Peluncuran dan tumbuh f. Mencapai tujuan. Peluang usaha adalah kesempatan yang di ambil atau dimanfaatkan pengusahawirausaha untuk melakukan usaha yang mendapatkan keuntungan. Sedangkan bagi wirausaha sosial yang dimaksud dengan peluang adalah kesempatan yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan sosial dalam rangka membantu masyarakat. Menurut Martin dan Osberg sebagaimana dikutip oleh Wawan Dhewanto, kewirausahaan sosial memiliki tiga komponen sebagai berikut 56 : a. Mengidentifikasi keseimbangan yang stabil meskipun menyebabkan pengecualian, marjinalisasi atau penderitaan kemanusiaan yang tidak memiliki sarana keuangan atau kekuatan politik untuk mencapai manfaat perubahan itu sendiri. 56 Wawan Dhewanto, dkk, Inovasi dan kewirausahaan sosial, Bandung: Alfabeta,2013 h. 65 b. Mengidentifikasi peluang dalam keseimbangan yang salah, mengembangkan proposisi nilai sosial, dan membawa tanggungan untuk menantang hegemoni negara yang stabil. c. Membangun hal yang baru, keseimbangan yang stabil melepaskan beban atau meredekan penderitaan kelompok sasaran, meniru pemikiran dan penciptaan ekosistem yang stabil serta memastikan masa depan yang lebih baik untuk kelompok sasaran dan bahkan masyarakat secara keseluruhan. Dalam dunia usaha setiap pengusaha atau wirausaha harus memperhatikan peluang usaha yang ada di sekitar mereka. Peluang usaha yang telah diambil pastinya memiliki konsekuensi, jika berhasil mendapatkan keuntungan, namun jika gagal itu merupakan bagian dari yang harus dihadapi. Oleh karena itu seorang wirausaha harus benar-benar cerdas dalam melihat peluang yang ada di sekitarnya.

7. Batasan Kewirausahaan Sosial

Menurut Saifan dalam tulisannya mengusulkan batasan-batasan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan kewirausahaan sosial, yang mana definisi kewirausahaan sosial tidak mecakup dermawan , aktivis, perusahaan dengan yayasan, atau organisasi yang menjalankan tanggung jawab sosial. terdapat dua batasan yang membedakan perusahaan dalam hal motivasi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan sebagai berikut : a. Organisasi non-profit dengan startegi mencari pendapatan: tujuan dari usaha sosial adalah menyelesaikan permasalahan sosial dengan menggunakan kegiatan kewirausahaan, sehingga