Penggunaan Lahan Pertanian di Desa Purbaganda, Kecamatan Iklim dan Hidrologi

4.3. Penggunaan Lahan Pertanian di Desa Purbaganda, Kecamatan

Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun. Berdasarkan hasil study Participatory Rural Appraisal PRA yang dilakukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Propinsi Sumatera Utara, dan croscheck di lapangan, penggunaan lahan desa Purbaganda di dominasi lahan sawah irigasi 75 . Sisanya kebun campuran, dan sedikit kebun karet Tabel 4.2. Banyak diantara petani desa Purbaganda mengusahakan pembenihan ikan lele dumbo,nila dan mas pada lahan sawahnya setelah panen padi, atau sebelum pertanaman padi. Pola tanam yang umum dijumpai padi-padi-sayuranikan; padi- ikan-padi; atau ikan-ikan-padi. Indeks Pertanaman IP sudah mencapai 289-300. Kebun karet rakyat dijumpai dalam luasan yang sangat sempit sekitar 2 ha saja, sedangkan kebun campuran ± 24 ha, terdiri dari kelapa, kakao, pisang dan melinjo. Tabel 4.2. Penggunaan lahan di Desa Purbaganda, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara. No SP Simbol Penggunaan Lahan Luas Ha 1. Si Sawah Irigasi sedikit perikanan danatau sayuran 295 71.08 2. Kr Kebun karet rakyat 10 2,41 3. Kc Kebun campuran kelapa, kakao, pisang, melinjo 10 2,41 4. P Pemukiman 100 24,10 Jumlah 415 100,0 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, 2011 Universitas Sumatera Utara

4.4. Iklim dan Hidrologi

Kabupaten Simalungun mempunyai tipe iklim Odeman B, C, D dan E dan tipe iklim Schmidth-Fergusson A, B dan C. Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini. Gambar 4.2. Peta klasifikasi iklim Oldeman di Kabupaten Simalungun Gambar 4.3. Peta klasifikasi iklim Scmidth-Ferguson di Kabupaten Simalungun Universitas Sumatera Utara Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di Kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Simalungun termasuk daerah beriklim tropis. Sesuai dengan iklim tropis, maka daerah ini memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan pada bulan terjadinya musim. Banyaknya hari hujan dan curah hujan selama tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Banyaknya hari hujan dan curah hujan di Desa Purbaganda, Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun Tahun 2012 Bulan Curah Hujan mm Hari Hujan hari Januari 63 6 Februari 94 8 Maret 129 10 April 205 15 Mei 272 10 Juni 97 5 Juli 124 11 Agustus 200 13 September 168 11 Oktober 311 13 November 224 14 Desember 211 15 Jumlah 2098 130 Sumber : Stasiun Klimatologi Sampali Medan, 201 Curah hujan di Kabupaten Simalungun pada umumnya mempunyai pola equatorial, namun berdasarkan grafik curah hujan pada umumnya mempunyai jumlah curah hujan yang related cukup untuk pertanian. Kondisi curah hujan berkisar antara 175-390 mm perbulan. Rata-rata curah hujan tahunan 5083 mm. Rataan suhu rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Mei mencapai 25,5 °C dan terendah terjadi pada bulan Desember dengan 24,4 °C. Suhu maximum rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Juni mencapai 31,2 °C dan terendah terjadi pada bulan Universitas Sumatera Utara Desember dengan 29,4 °C. Rata-rata suhu udara tertinggi pertahun adalah 29,3 C dan terendah 20, 6 Lama penyinaran matahari rata-rata tertinggi terjadi pada bulan April mencapai 60 dan terendah terjadi pada bulan Oktober dengan 42. Kelembaban rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Nopember mencapai 86 dan terendah terjadi pada bulan Juli dengan 82. Penguapan rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Maret mencapai 3,71 mm dan terendah terjadi pada bulan Oktober dengan 2,92 mm. Kecepatan angin rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Maret dan Desember mencapai 0,1 mdet dan terendah terjadi pada bulan Mei dengan 0,04 mdet. C. Suhu minimum rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Mei mencapai 20,8 °C dan terendah terjadi pada bulan Pebruari dengan 20,0 °C. Gambar 4.4. Grafik korelasi data iklim dengan pola tanam di Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5. Grafik korelasi data iklim dengan pola tanam MT I Tahun 2011, di Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun Berdasarkan Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa di Kecamatan Pematang Bandar musim tanam 1 yang dilakukan petani setempat pada musim kemarau Tahun 2011 dimulai pada bulan Pebruari, sejalan dengan curah hujan yang biasa terjadi Normal Curah Hujan dan juga prakiraan dari BMKG yang menunjukan bahwa pada bulan tersebut cukup air untuk melakukan penanaman. Namun luas tanam yang dilakukan tidak serentak, hal ini bisa dilihat dari gambar yang ditunjukan bahwa bulan berikutnya juga terjadi penanaman Maret-Mei. Dengan adanya kejadian tersebut maka tentunya diperlukan sebuah panduan yang bisa mengajak petani untuk melakukan penanaman secara serentak. Disinilah peran adanya Kalender Tanam menjadi dangat penting. Seperti terlihat pada gambar di atas rekomendasi kapan waktu tanam yang tepat berdasarkan Kalender Tanam KATAM untuk MT I dimusim kemarau adalah pada bulan Januari Dasarian ke III sampai Pebruari Dasarian I dan MT II di musim kemarau adalah pada bulan Mei Dasarian ke III sampai Juni Dasarian I. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6. Grafik korelasi data iklim dengan pola tanam MT II Tahun 2011, di Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun Berdasarkan Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa di kecamatan Pematang Bandar musim tanam 2 yang dilakukan petani setempat pada musim hujan Tahun 2011 dimulai pada bulan Agustus, sejalan dengan curah hujan yang biasa terjadi Normal Curah Hujan dan juga prakiraan dari BMKG yang menunjukan bahwa pada bulan tersebut cukup air untuk melakukan penanaman. Namun luas tanam yang dilakukan tidak serentak, hal ini bisa dilihat dari gambar yang ditunjukan bahwa bulan berikutnya juga terjadi penanaman September-Nopember. Dengan adanya kejadian tersebut maka tentunya diperlukan sebuah panduan yang bisa mengajak petani untuk melakukan penanaman secara serentak. Disinilah peran adanya Kalender Tanam menjadi dangat penting. Seperti terlihat pada gambar di atas rekomendasi kapan waktu tanam yang tepat berdasarkan Kalender Tanam untuk MT I dimusim hujan adalah pada bulan September Dasarian ke III sampai Oktober Dasarian I. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7. Grafik korelasi data iklim dengan pola tanam MT I Tahun 2012, di Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun Berdasarkan Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa di kecamatan Pematang Bandar musim tanam yang dilakukan petani setempat pada musim kemarau Tahun 2012 dimulai pada bulan Pebruari, sejalan dengan curah hujan yang biasa terjadi Normal Curah Hujan dan juga prakiraan dari BMKG yang menunjukan bahwa pada bulan tersebut cukup air untuk melakukan penanaman. Namun luas tanam yang dilakukan tidak serentak, hal ini bisa dilihat dari gambar yang ditunjukan bahwa bulan berikutnya juga terjadi penanaman Maret-Mei. Dengan adanya kejadian tersebut maka tentunya diperlukan sebuah panduan yang bisa mengajak petani untuk melakukan penanaman secara serentak. Disinilah peran adanya Kalender Tanam menjadi dangat penting. Seperti terlihat pada gambar di atas rekomendasi kapan waktu tanam yang tepat berdasarkan Kalender Tanam untuk MT I dimusim kemarau adalah pada bulan Januari Dasarian ke III sampai Pebruari Dasarian I dan MT II di musim kemarau adalah pada bulan Mei Dasarian ke III sampai Juni Dasarian I. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8. Grafik korelasi data iklim dengan pola tanam MT II Tahun 2012, di Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun Berdasarkan Gambar 4.8 dapat dilihat bahwa di kecamatan Pematang Bandar musim tanam yang dilakukan petani setempat pada musim hujan Tahun 2012 dimulai pada bulan Agustus, sejalan dengan curah hujan yang biasa terjadi Normal Curah Hujan dan juga prakiraan dari BMKG yang menunjukan bahwa pada bulan tersebut cukup air untuk melakukan penanaman. Namun luas tanam yang dilakukan tidak serentak, hal ini bisa dilihat dari gambar yang ditunjukan bahwa bulan berikutnya juga terjadi penanaman September-Nopember. Dengan adanya kejadian tersebut maka tentunya diperlukan sebuah panduan yang bisa mengajak petani untuk melakukan penanaman secara serentak. Disinilah peran adanya Kalender Tanam menjadi dangat penting. Seperti terlihat pada gambar di atas rekomendasi kapan waktu tanam yang tepat berdasarkan Kalender Tanam untuk MT I dimusim hujan adalah pada bulan September Dasarian ke III sampai Oktober Dasarian I. Universitas Sumatera Utara Pola drainase di daerah ini termasuk dendritik, dijumpai cukup banyak sungai atau selokan kecil dan saluran irigasi yang melalui desa. Kebutuhan air untuk tanaman padi dan ikan berasal dari saluran irigasi yang ada. Oleh karena itu, usaha perbenihanpembibitan ikan berkembang dengan baik. Sedangkan kebutuhan air penduduk sehari-hari diperoleh dari sumur yang dibuat warga secara bergotong-royong.

4.5. Landform dan Bahan Induk