Sensivitas Model, Intervensi Fungsional dan Struktural

: 1 AME absolute mean error; 2 Kalman Filter KF, dan 3 DW Durbin Watson. Secara statistik batas deviasi antaraoutput simulasi data aktual yang dapat diterima adalah 5 untuk AVE, AME, dan U-Theils. tingkat kecocokan output simulasi dengan data aktual yang dapat diterima adalah 47,5-52,5 untuk KF-Kalman Filter dan pola fluktuasi output simulasi terhadap data aktual dapat diterima bila dLDWdU Muhammadi et al., 2001.

2.6.6. Sensivitas Model, Intervensi Fungsional dan Struktural

Menurut Muhammadi et al. 2001, sensivitas model adalah respon model terhadap simulasi, ditunjukkan dengan perubahan perilaku danatau kinerja model. Uji sensitivitas yaitu intervensiperlakuan parameter input danatau struktur model untuk melihat tingkat sensivitasnya terhadap perubahan output model sehingga efek atau dampak suatu intervensi terhadap kinerja secara keseluruhan dapat diamati. Intervesi bertujuan untuk menjelaskan sensivitas parameter, variabel dan hubungan antar variabel dalam model. Hasil uji sensivitas dalam bentuk perubahan. Perilaku danatau kinerja model untuk menganalisis efek intervensi. Intervensi berdasarkan kondisi yang mungkin terjadi dalam dunia nyata, pilihan kebijakan yang mungkin, atau aksi yang layak. Efek aksi terhadap perubahan kinerja sistem diamati melalui perubahan nilai rujukan bias merupakan pola dan trend yang diinginkan atau tidak diinginkan. Uji sensitivitas dilakukan untuk menemukan alternatif kebijakan: akselerasi kemungkinan pencapaian hasil positif yaitu sesuai dengan tujuan riset atau antisipasi kemungkinan dampak negatif yaitu agar kinerja keseluruhan unsur sistem tidak gagalbablas failureovershoot. Ada Universitas Sumatera Utara dua kategori uji sensitivitas, yaitu intervensi fungsional dan intervensi struktural, yang dapat dielaborasi sebagai berikut: Breierova et al., 1996; Muhammadi et al., 2001 1. Intervesi Fungsional adalah intervensi terhadap parameter atau kombinasi parameter tertentu di model dengan menggunakan fasilitas dalam perangkat lunak yang cocok atau mewakili perubahan keputusan, kejadian, dan keadaan tertentu. Fasilitas uji sensitivitas parameter input intervensi penting menggunakan powersim, antara lain: sinus, setengah sinus, trend, ram, pulse, random, dan forecast. Penggunaan fasilitas ini sesuai dengan antisipasi perubahan parameter yang mungkin terjadi dalam dunia nyata. Selanjutnya dilakukan simulasi dan diamati hasil dan dampaknya pada keseluruhan kinerja unsur dalam sistem. Pola dan kecenderungan hasil dan dampak intervensi ini bersifat non-linier dan dinamis yang dinyatakan dalam presentase fungsi waktu. 2. Intervensi Struktural adalah mempengaruhi hubungan antar unsur atau struktur, dilakukan dengan mengubah unsur atau hubungan yang membentuk dasar archtype model. Intervensi tidak radikal apabila pengujian tidak mengubah bentuk dasar model. Intervensi radikal apabila penguji mengubah bentuk dasar model. Selanjutnya dilakukan simulasi dan diamati hasil dan dampaknya pada keseluruhan kinerja unsur dalam sistem. Pola dan kecenderungan hasil dan dampak intervensi ini juga non-linier. Secara teoritis hasil dan dampak intervensi struktural lebih berarti dari pada fungsional. 2.6.7. Simulasi Model Universitas Sumatera Utara Simulasi model dapat didefinisikan sebagai cara untuk mengetahui perubahan yang terjadi dimasa depan sebelum sebuah sistem tersebut diimplementasikan. Simulasi adalah proses “eksekusi” model secara terpisah atau kontinu yang berubah dari waktu ke waktu. Simulasi model cocok digunakan untuk menganalsisi permasalahan kompleks serta berkaitan dengan dinamika waktu Borshchev et al., 2004. Gambar 2.3. Penggunaan simulasi model Borshchev et al., 2004 Gambar 2.3. menjelaskan bahwa dengan simulasi model maka: 1 untuk mengatasi masalah “The Problem” didunia nyata seorang praktisi tidak perlu melakukan ekperimen untuk menemukan solusi yang tepat bagi masalah tersebut; 2 yang perlu dilakukan adalah membangun model dengan komponen-komponen yang dapat dideteksi perilakunya sehingga interaksi perilaku tiap komponen terlihat dan dianalisis; 3 Hasil eksekusi simulasi model dengan parameter dan peubah selanjutnya akan dioptimasi prilakunya seiring dengan perubahan waktu; 4 simulasi model yang optimum dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada. Universitas Sumatera Utara Adapun tahapan simulasi yang harus dilakukan terdiri dari :1 penyusunan konsep; 2 pembuatan model; 3 simulasi; 4 validasi hasil simulasi. Proses sistem akan ditirukan untuk dapat memahami perilakunya. Hal ini dapat dilakukan dengan dengan menentukan unsur-unsur yang saling berinteraksi, berhubungan, berketergantungan, dan bersatu dalam aktivitas. Unsur-unsur dan keterkaitannya digunakan untuk menyusun gagasan atau konsep yang selanjutnya dirumuskan sebagai model yang berbentuk uraian, gambar atau rumus. Simulasi dapat dilakukan dengan model. Dalam model kuantitatif simulasi dengan cara memasukan data ke dalam model. Perhitungan dilakukan untuk mengetahui perilaku atau gejala proses. Dalam model kualitatif simulasi dengan cara menelusuri atau mengadakan analisis hubungan kausal antar unsur dengan memasukkan data atau informasi untuk mengetahui prilaku gejala atau proses Muhammadi et al., 2001. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Kabupaten Simalungun dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan sentra produksi padi utama di Provinsi Sumatera Utara. Memiliki luas lahan irigasi teknis 41.694 Ha dari total luas baku sawah Propinsi Sumatera Utara 329.254 Ha. Lokasi percobaan untuk budidaya padi intensif dilaksanakan di NagoriDesa Purbaganda, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun. Peta Kabupaten Simalungun. Lokasi penelitian ini dipilih karena merupakan sawah irigasi teknis yang mempunyai persediaan air selama 11-12 bulan dalamsatu tahun sebagai syarat utama penerapan Indeks pertanaman Padi 400 Analisis contoh tanah dan kualitas air dilakukan di Laboratorium Tanah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Sumatera Utara dan laboratorium Balai Lingkungan Hidup BLH Propinsi Sumatera Utara, untuk analisis emisi metan di lakukan di Laboratorium Gas rumah Kaca Balai Penelitian Lingkungan Pertanian BALINGTAN, Jakenan Pati, Jawa Tengah. Pelaksanaan penelitian dimulai pada Januari 2011-Desember 2012 atau selama 24 bulan.

3.2. Pendekatan Penelitian

Pengelolaan lahan sawah irigasi teknis untuk intensitas budidaya padi IP 400 diperlukan perencanaan dan kehati-hatian, karena kompleksitas akibat yang ditimbulkan dan dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial ekonomi. Universitas Sumatera Utara