Identifikasi Sistem 2. Formulasi Masalah

3. Pengetahuan dan keterampilan petani rendah 4. Tidak tersedianya benih padi varietas umur genjah 5. Kurangnya peran kelembagaan penyuluh

5.3.3. Identifikasi Sistem

Secara garis besar ada enam kelompok variabel yang mempengaruhi kinerja suatu sistem, yaitu : 1 variabel output yang dikehendaki, yang ditentukan berdasarkan hasil analisa kebutuhan, 2 variabel output yang tidak dikehendaki, 3 variabel input yang terkontrol, 4 variabel input yang tidak terkontrol, 5 variabel input lingkungan dan 6 variabel kontrol sistem Manecth dan Park, 1977. Pada sistem pengelolaan budidaya padi intensif rendah emisi metan, variabel-variabel yang mempengaruhi sistem tersebut adalah sebagaimana disajikan pada Gambar 5.27. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.27. Variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja sistem Untuk melihat hubungan antar variabel-variabel dalam sistem dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkar sebab-akibat causal loop diagram. Dari diagram sebab akibat causal loop diketahui bahwa dalam sistem, aspek- aspek sosial, ekonomi dan lingkungan ternyata memiliki perananpengaruh terhadap keberhasilan pengelolaan budidaya padi intensif rendah emisi metan. Diagram lingkar sebab akibat causal loop dapat dilihat pada Gambar 5.28 Input Lingkungan Peraturan dan Perundangan ;Tingkat mutu lahan; Kualitas Lingkungan Model Pengelolaan Budidaya Padi Intensif Rendah Emisi Gas Metan Output yang dikehendaki : 1. Peningkatan pendapatan petani 2. Minimalisasi kerusakan lahan 3. Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian 4. Menurunnya gas metan 5. Pengetahuan, sikap dan perilaku yang lebih baik dalam optimalisasi budidaya Output tidak dikehendaki : 1. Pendapatan petani menurun 2. Kerusakan lahan meningkat 3. Memurunnya produksi dan produktivitas pertanian 4. Emisi metan meningkat 5. Tidak ada perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku yang lebih baik dalam upaya optimalisasi budidaya Umpan Balik Input tak terkontrol 1. Harga produksi 2. Perkembangan Penduduk 3. Regulasi 4. Ekonomi Regional Input terkontrol 1 Kesesuaian lahan untuk optimalisasi 2 Kesesuaian upah buruh 3 Sosial yang berkaitan dengan jumlah petani pengikut pelatihan 4 Benih varietas unggul umur genjah dan 5 Kelembagaan terkait BPP Penyuluh Universitas Sumatera Utara Gambar 5.28. Diagram lingkar sebab-akibat causal loop sistem pengelolaan budidaya padi intensif di lahan sawah irigasi teknis dengan pertimbangan gas metan rendah emisi gas metan Berdasarkan Gambar 5.28. diagram lingkar sebab-akibat causal loop, diketahui bahwa optimalisasi pengelolaan budidaya sangat dipengaruhi dari persepsi masyarakat petani sendiri dari segi pengetahuan, sikap dan perilaku dalam mengelola lahan hal ini dipengaruhi tingkat pendidikan, sikap dan perilaku dalam mengelola lahan hal ini dipengaruhi tingkat pendidikan dan pengetahuannya, selain itu dipengaruhi dari kondisi lingkungan alam, serta teknologi yang mendukung dalam optimalisasinya. Hal ini akan berdampak langsung terhadap penambahan laju produktivitas hasil produksi dengan rendah metan dimana akan berpengaruh terhadap kontribusi sektor pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani dilihat dari segi pendapatannya, sehingga akan memperkecil pertumbuhan angka kemiskinan yang ada. Universitas Sumatera Utara

5.3.4. Simulasi Model