Diagram Lingkar Sebab-Akibat Causal Loop

lingkungan dari pendapatan yang diperoleh untuk merehabilitasi kawasan yang terdegredasi.

3.6.3. Diagram Lingkar Sebab-Akibat Causal Loop

Pembuatan diagram lingkar sebab-akibat adalah proses perumusan mekanisme variabel-variabel yang bekerja dalam suatu sistem ke dalam bahasa gambar Muhammadi et al., 2001. Diagram lingkar sebab akibat dari model dibangun berdasarkan keterkaitan antara komponen budidaya intensif IP 400 pada Sawah Irigasi Teknis di Kabupaten Simalungun. Berdasarkan pengertian permasalahan penelitian dan logika mekanisme sistem, diagram lingkar sebab- akibat dalam penelitian ini seperti diilustrasikan pada Gambar 3.3. Berdasarkan Gambar 3.3, dapat dilihat hubungan antar faktor saling berinteraksi dalam sistem budidaya intensif pada Sawah Irigasi Teknis di Kabupaten Simalungun. Sistem terdiri dari sub sistem: budidaya, lingkungan dan ekonomi. Setiap subsistem terdiri dari beberapa variabel. Dimana pertambahan penduduk berimplikasi pada peningkatan kebutuhan pangan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan peningkatn produksi pangan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian. Ekstensifikasi lahan pertanian berarti melalukan konversi lahan non pertanian terutama hutan yang seharusnya menjadi penyanggaakan ketersediaan air bagi bendungan dan irigasi. Lahan hutan juga terbatas luasan dan tidak memungkinkan untuk dikonversi lebih lanjut. Intensifikasi pertanian, selain menggunakan varietas unggul, teknologi pertanaman, waktu tanam dan PTT juga tersedianya air melalui peningkatan intensitas pertanaman atau Indek Pertanaman IP. IP yang semakin tinggi, Universitas Sumatera Utara berakibat pada penurunan kualitas tanah dan kua litas air. Sehingga untuk menjaga stabilitas produksi dan provitas lahan dilakukan melalui aplikasi pemupukan. Intensitas dan konsentrasi pupuk anorganik menjadi salah satu triger peningkatan produksi metan. Metan merupakan salah satu gas rumah kaca yang menjadi penyebab perubahan iklim global global climate change. Meningkatnya kebutuhan pupuk dan intensitas tanam berakibat pada peningkatan biaya produksi yang dapat menekan tingkat keuntungan yang diperoleh petani. Sementara perubahan iklim global menyebabkan terjadinya perubahan dan pergeseran musim secara ekstrim, seperti el nino dan la nina. Bencana alam seperti banjir pada musim hujan dan kekeringan akibat kemarau semakin meningkat. Pada akhirnya dapat merugikan manusia secara keseluruhan baik ketersediaan pangan maupun lingkungannya. - Lahan Sawah Irigasi Intensitas Pertanaman Kualitas Tanah Kualitas Air Emisi Gas Metan GRK Pupuk Produksi VUB OPT Pestisida Pengairan Perubahan Iklim Biaya Produksi + + + + Pengolahan Tanah - + - - - + + + + - + + + + - - Petani + - + + + + - + + - + + + + + + - + - + + - + - - Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3. Diagram sebab akibat model optimum budidaya padi intensif rendah emisi metan dan berkelanjutan pada sawah irigasi teknis di Kabupaten Simalungun

3.6.4. Permodelan dan Perilaku sistem