Permodelan dan Perilaku sistem Diagram Kotak Hitam

Gambar 3.3. Diagram sebab akibat model optimum budidaya padi intensif rendah emisi metan dan berkelanjutan pada sawah irigasi teknis di Kabupaten Simalungun

3.6.4. Permodelan dan Perilaku sistem

Konsep pengelolaan Lingkungan sawah dan irigasi teknis dengan pendekatan sistem budidaya intensif IP 400 pada sawah irigasi teknis di Kabupaten Simalungun disusun dalam bentuk uraian, gambar atau rumus yang disebut model. Pemodelan merupakan tahap pembuatan model blok matematis equotation dari masing-masing sub-sistem untuk dapat dikomputasi. Menurut Muhammadi et al. 2001 penyusunan model untuk mengetahui perilaku gejala atau proses sistem dalam membantu pencapaian tujuan berdasarkan kondisi faktual hasil studi yang dikombinasikan dengan konsep teoritis dari berbagai kepustakaan. Maka dibuat diagram alir menggunakan analisis sistem dinamis, menggunakan software Powersim versi 2.5 C untuk membuat model dan mensimulasi faktor-faktor dominan, serta menduga kemungkinan dimasa depan.

3.6.6. Diagram Kotak Hitam

Konsep dasar kotak gelap dalam penelitian ini diilustrasikan sebagaimana Gambar 3.4. Berdasarkan ilustrasi diketahui bahwa diketahui bahwa dalam system pengelolaan budidaya padi intensif rendah emisi metan masukaninput yang mempengaruhi keberlanjutan pengelolaan adalah input lingkungan, input terkontrol, dan input tak terkontrol. Input lingkungan mencakup peraturan dan perundangan, tingkat mutu lahan, dan kualitas lingkungan. Input terkontrol merupakan inputmasukan yang dapat dikendalikandikontrol pelaksanaan Universitas Sumatera Utara manajemennya dalam sistem, sedangkan input tidak terkontrol merupakan inputmasukan yang tidak dapat dikontrol. Variabel-variabel yang mencakup input terkontrol yaitu kurang optimalnya hasil pertanian, kurangnya penyuluhan, partisipasi masyarakat dan stakeholder, serta mutu lahan. Sedangkan variabel- variabel yang termasuk input tidak terkontrol antara lain harga produksi, perkembangan penduduk, regulasi dan ekonomi regional. Dalam proses umpan balik terhadap input terkontrol dan tidak terkontrol akan diperoleh output yang dikehendaki dan tidak dikehendaki yang dapat digunakan untuk menilai kinerja sistem. Output yang dikehendaki adalah output dari hasil umpan balik input yang diharapkan muncul dalam sistem, sedangkan output yang tidak dikehendali merupakan output yang tidak dikehendaki terjadi. Outputkeluaran yang dikehendaki dari pelaksanaan sistem antara lain peningkatan pendapatan petani, minimalisasi kerusakan lahan, meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian, menurunnya metan, serta pengetahuan, sikap dan perilaku yang lebih baik dalam optimalisasi budidaya. Sementara itu output atau keluaran yang tidak dikehendaki antara lain pendapatan petani menurun, kerusakan lahan meningkat, menurunnya produksi dan produktivitas pertanian, metan bertambah, serta tidak adanya perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku yang lebih baik dalam upaya optimalisasi. Agar semua input baik input lingkungan, input terkontrol dan tidak terkontrol serta parameter rancang bangun yang tersesedia menghasilkan keluaran sesuai harapan maka diperlukan manajemen pengelolaan, sehingga budidaya padi Universitas Sumatera Utara intensif IP 400 pada lahan sawah irigasi tenis menjadi optimum dan berkelanjutan. Gambar 3.4. Konsep diagram kotak hitam

3.6.7. Validasi