2.6.2. Pendekatan Sistem Dinamis
Sebuah sistem yang kompleks akan terdiri dari berbagai komponen dan lapisan subsistem, interkonektivitas yang nonlinier. Hal ini akan mempersulit
proses pengenalan, pengelolaan serta prediksi yang harus dilakukan Forrester, 2002, Maxwell et al., 2002. Selain itu, sistem yang kompleks akan melibatkan
orang, organisasi, masalah serta kebijakan yang mempengaruhi keutuhan dari suatu sistem. Karakter dan komponen sistem yang kompleks tersebut akan
menyebabkan tingginya tingkat ketidakpastian dan perlu dilakukannya pendekatan sistem dinamis Kossik et al., 2004; Hall et al., 2004.
Kesuksesan sebuah organisasi dalam memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dinamis akan sangat bergantung pada
kemampuan pelaksana dalam mengelola kompleksitas yang saling berhubungan tersebut. Desain yang efektif dan efisien tidak bisa dicapai tanpa adanya
pemahaman yang komprehensif terhadap seluruh komponen sistem Marashi et al., 2005.
Permasalahan sistem yang dapat menggunakan pendekatan sistem biasanya mencakup: 1 tingkat kerumitan kompleks, 2 probabilistik, 3 dinamis-
berubah terhadap waktu; serta 4 mengandung minimal satu umpan balik Wager et al., 2002;Tasrif, 2005. Solusi metode berpikir sistem diawali dengan pemetaan
kognitif memikirkan interaksi antara unsur dalam batas-batas tertentu dan pemetaan kausal tentang aliran informasi, dilanjutkan simplifikasi kompleksitas
untuk desain model mental Muhammadi et al., 2001. Adapun tahapan melibatkan proses : 1 strukturisasi masalah; 2 proses desain hubungan sebab
akibat causal loop yang dinamis; 4 penetapan skenario; 5 implementasi; serta
Universitas Sumatera Utara
6 evaluasi. Meskipun demikian tidak semua tahapan harus diimplentasikan dalam pendekatan sistem dinamis, karena hal tersebut sangat tergantung pada
kesiapan para eksekutor kebijakan Maani dan Cavana, 2000 dalam Christina, 2004.
Hal ini disebabkan karena dengan pendekatan sistem dinamis para eksekutor kebijakan dapat memvisualisasikan secara efektif : 1 analisis situasi :
2 analisis penyebab; 3 dan alternatif pemecahan masalah. Pada tahapan analisis situasi, pendekatan sistem dinamis akan memberikan gambaran tentang kondisi
masa depan. Pada tahapan analisis penyebab hubungan siklus dapat ditingkatkan keakuratannya karena dapat terjadi dari berbagai arah. Pada tahapan akhir yaitu
alternatif pemecahan masalah, pendekatan sistem dapat menganalisis dampak dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang akan ditempuh sebelum
mengimplementasikannya ke dunia nyata Hidaka, 2005. Pendekatan sistem dinamis untuk menjawab berbagai permasalahan
sebenarnya berada diantara soft modelling dan hard modelling. Karena disatu sisi pendekatan ini dapat saja menggunakan data kuantitatif sebagai pendekatan solusi
tetapi disisi lain juga dapat memberikan nilai lebih dengan mengikut sertakan data kualitatif ke dalam sistem. Perbedaan antara soft modelling dan hard modelling
disarikan pada Tabel 2.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.7. Hard versus soft approaches
Uraian Hard approach
Soft approach
Definisi Model Reprensentasi dari dunia
nyata Menelaah secara mendalam
tentang dunia nyata Definisi Masalah
Jelas dan berdimensi Tunggal
Ambigu dan multidimensi Pribadi dan Organisasi Tidak diikut sertakan
Bagian dari Model Data
Kuantitatif Kualitatif
Tujuan Penyelesaian masalah dan
optimasi Proses pembelajaran yang
mendalam Hasil
Rekomendasi Berlanjut dengan
pembelajaran kelompok Sumber : Maani et al. 2000 dalam Christina, 2004.
Lebih lanjut Maani et al. 2000 dalam Christina 2004 menjabarkan tahapan serta langkah yang harus ditempuh dalam menerpakan pendekatan sistem
dinamis. Pendekatan sistem dinamis akan melibatkan 5 tahapan utama yang terdiri dari : 1 Strukturisasi permasalahan; 2 Pemodelan causal loop; 3 pemodelan
dinamis; 4 penerapan skenario dan pemodelan; 5 penerapan dan pembelajaran organisasi. Meskipun demikian, tentunya tidak semua tahapan tersebut harus
dilaksanakan., karena hal tersebut akan sangat bergantung kepada masalah yang akan diselesaikan serta komitmen dan kesiapan organisasi yang bersangkutan
untuk melaksanakan intervensi dengan cara mengimplementasikan opsi-opsi terpilih. Uraian lengkap tentang tahapan dan langkah yang harus ditempuh dalam
pendekatan sistem dinamis dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.8. Metodologi sistem dinamis
Tahapan Langkah-langkah
1.
Strukturisasi Masalah
•
Indentifikasi masalah yang berkaitan dengan pengelolaan sistem or issues of concern to
management
2.
Pemodelan Causal Loop
•
Indentifikasi variabel utama
•
Mempersiapkan grafik yang memperlihatkan gejala perlakukan terhadap waktu mode
referensi
•
Mengembangkan diagram causal loop diagram sebab akibat
•
Analisis gejala sebab akibat terhadap waktu
•
Identifikasi jalur sistem
•
Indentifikasi nilai tambah sistem
•
Mengembangkan strategi intervensi
3.
Pemodelan dinamis
•
Mengembangkan gambaran sistem secara menyeluruh
•
Menentukan jenis variabel dan mengkonstruksi diagaram stock-flow
•
Mengumpulkan informasi dan data secara detail
•
Mengembangkan model simulasi
•
Menentukan model seperti nilai awal, selang
4.
Merencanakan Skenario dan Pemodelan
•
Merencanakan skenario secara umum
•
Indentifikasi faktor kunci yang mempengaruhi perubahan dan cata hal yang diragukan
•
Bangun skenario pembelajaran dan intervensi
•
Simulasi skenario dengan model
•
Evaluasi masalah yang berkaitan dengan skenario dan strategi.
5.
Penerapan dan organisasi pembelajaran
•
Menyiapkan laporan dan presentasi
•
Mengkomunikasikan hasil dan pilihan intervensi kapada stakeholder
•
Mengembangkan dunia kecil dan lab., pembelajaraan berdasarkan model simulasi
•
Gunakan laboratorium pembelajaran untuk menelaan model mental dan memfasilitasi
proses pembelajaran
Sumber : Maani et al. 2000 dalam Christina 2004
Universitas Sumatera Utara
2.6.3. Struktur, Perilaku Sistem dan Causal Loop Diagram