Simulasi Model 2. Formulasi Masalah

5.3.4. Simulasi Model

Simulasi dari hasil pemodelan sistemik digunakan untuk melihat pola kecenderungannya perilaku model. Hasil simulasi model dianalisis pola dan kecenderungannya, ditelusuri faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pola dan kecenderungan tersebut, dan dijelaskan bagaimana mekanisme kejadian tersebut berdasarkan analisis struktur model. Simulasi model dilakukan dengan menggunakan Powersim Constructor versi 2.5 C. Model dalam sistem pengelolaan budidaya padi intensif rendah emisi metan merupakan bagian pemodelan untuk mengetahui pengaruh variabel- variabel dalam sistem, seperti jumlah penduduk, petani, luas panen, produksi, jumlah emisi metan dan kesejahteraan petani terhadap keberlanjutan sistem. Pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap sistem kemudian disajikan dalam stock flow diagram Gambar 5.29. Universitas Sumatera Utara I II III IV Non_I Non_II Non_III Non_IV Padi 2,00 Ikan_semangka 1,00 Ratun 0,00 Benih 0,00 Kekurangan Pemenuhan Irigasi 20 40 60 80 100 0,00 FPKSP Luas_Sawah F_Konv F_PS Konversi Pert_Sawah A_Kel A_Kem FPdpt_Pddk Pert_PDRB FPDRB Per_SP FPPP Pert_KSP Pdpt_Pet_per_bln II III IV Non_II Non_III Non_IV Metan Non_Inter Inter Keber_Peny Pert_Peny In_Peny Musim_Panen Kelahiran Kematian Pdt_Pddk Penduduk Harga_Gabah Biaya_Prod Pdt_Ktr_Petani K_Tot FProd FMP Irigasi Benih Padi K_Padi Ratun Ikan_semangka KIS K_Benih F_Irigasi L_Irigasi PDRB Produksi Eks_Metan Tot_Metan F_Eks_Met FK_Padi FK_KIS K_Ratun Pdpt_Pet_per_bln FK_Ratun FK_KB I Non_I L_Tanam Kons_Sek_Pert Pert_Pddk_Pet Pddk_Pet FLP FPet Petani Gambar 5.29. Stock flow diagram model pengelolaan budidaya padi intensif di lahan sawah irigasi teknis rendah emisi gas metan Universitas Sumatera Utara Seperti halnya untuk model pengelolaan budidaya padi intensif rendah emisi metan, maka uji kestabilan struktur model diperiksa dengan cara menganalisis dimensi keseluruhan interaksi peubah-peubah yang menyusun model tersebut yang terdiri dari beberapa sub model. Dimensi tersebut meliputi tanda, bentuk respon dan satuan dari persamaan equation matematis yang digunakan adalah sebagai berikut: Irigasi = -dtL_Irigasi Keber_Peny = +dtPert_Peny Kons_Sek_Pert = +dtPert_KSP Kons_Sek_Pert = kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Luas_Sawah = +dtPert_Sawah-dtKonversi Pddk_Pet = +dtPert_Pddk_Pet PDRB = +dtPert_PDRB Penduduk = +dtKelahiran-dtKematian Kelahiran = PendudukA_Kel Kematian = PendudukA_Kem Konversi = Luas_SawahF_Konv L_Irigasi = IrigasiF_Irigasi100 Pert_KSP = Kons_Sek_PertPdpt_Pet_per_blnFPKSP Pert_Pddk_Pet = Pddk_PetFPPPPetani521542.76 Pert_PDRB = PDRBFPDRB Pert_Peny = Keber_PenyIn_PenyPddk_Pet45 Pert_Sawah = Luas_SawahF_PS Eks_Metan = L_PanenF_Eks_Metana FProd = FMP3 Inter = I+II+III+IV K_Benih = BenihFK_KB K_Padi = FK_PadiPadi K_Ratun = FK_RatunRatun K_Tot = L_PanenProduksi KIS = FK_KISIkan_semangka L_Panen = Luas_SawahFLPMusim_Panen3Keber_Peny Metan = Inter+Non_Inter Musim_Panen = Benih+Ikan_semangka+Padi+Ratun Non_Inter = Non_I+Non_II+Non_III+Non_IV Pdpt_Pet_per_bln = Pdt_Ktr_Petani4+K_Padi+K_Ratun+KIS+K_Benih Pdt_Ktr_Petani = ProduksiHarga_Gabah-Biaya_Prod Pdt_Pddk = PDRBPendudukFPdpt_Pddk Per_SP = Kons_Sek_PertPDRB100 Petani = PendudukFPet Universitas Sumatera Utara Produksi = L_PanenFProdIrigasi Tot_Metan = L_PanenMetan Berdasarkan gambar 5.29 diketahui bahwa jumlah penduduk dipengaruhi adanya angka kelahiran dan angka kematian, sedangkan keberadaan jumlah penduduk miskin akan mempengaruhi keberadaan petani dan tingkat pendapatan penduduk. Pendidikan dan penyuluhan akan mempengaruhi luas panen dengan luas sawah yang dianggap stabil, sehingga akan mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan. Produksi akan stabil selama terpenuhinya kecukupan air dari saluran irigasi. Model optimalisasi budidaya dilakukan dengan perubahan pola musim tanam sehingga akan meningkatkan kesejahteraan petani, pola yang diterapkanpun diharapkan dapat menurunkan emisi metan lebih rendah. Pada sub model yang telah dirumuskan dapat digunakan dengan bebarapa asumsi yang akan membatasi keberlakuan model, yaitu laju angka kelahiran dianggap tetap dengan tidak terjadi perubahan fraksi fertilisasi, serta luas lahan sawah dianggap tetap. Berdasarkan model memperlihatkan bahwa kelahiran berfungsi sebagai laju masukan pada level penduduk, untuk kelahiran merupakan perkalian antara penduduk. Sedangkan kematian berfungsi sebagai laju keluaran pada level penduduk, untuk kematian merupakan perkalian antara penduduk dengan angka kematian membentuk sebagai graph. Petani sebagai auxiliary merupakan perkalian dari penduduk dengan fraksi persentase jumlah petani, luas lahan panen merupakan perkalian luas sawah sebagai level dan pola musim panen sebagai auxiliary, sedangkan jumlah metan Universitas Sumatera Utara perkalian dari luas panen dengan konstanta nilai metan pada masing-masing pola tanam.

5.3.5. Simulasi Model Existing Condition