Motivasi Berprestasi Deskripsi Hasil Penelitian

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Data yang diperoleh di lapangan disajikan dalam bentuk deskripsi data, untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Jumlah responden pada penelitian ini yaitu sebanyak 59 siswa kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Purbalingga. Data yang diperoleh di lapangan masing-masing dianalisis, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Analisis data yang dimaksud meliputi penyajian Mean M , Median Me , Modus Modan Standar Deviasi SD. Selain itu, disajikan pula tabel distribusi frekuensi, histogram distribusi frekuensi setiap variabel dan dilanjutkan dengan penentuan kecenderungan variabel yang disajikan dalam bentuk tabel dan diagram lingkaran pie cha rt .

1. Motivasi Berprestasi

Data motivasi berprestasi diperoleh dari lembar angketkuesioner yang terdiri dari 18 butir pernyataan dengan menggunakan skala Likert , terdiri dari empat alternatif jawaban. Berdasarkan 18 butir pernyataan yang ada dengan jumlah responden 59 siswa, menunjukkan bahwa variabel motivasi berprestasi diperoleh skor tertinggi sebesar 66 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 4 x 18 = 72 dan skor terendah sebesar 34 dari skor terendah yang mungkin dicapai sebesar 1 x 18 = 18. Hasil analisis dengan menggunakan program SPSS Statistics 18.0 for Windows menunjukkan Mean M sebesar 49,81; Median Me sebesar 44; Modus Mo sebesar 53; dan Standar Deviasi SD sebesar 8,921. Menyusun distribusi frekuensi variabel motivasi berprestasi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan Jumlah Kelas Interval Menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus Sturges Rule yakni jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah responden. Jumlah kelas Interval = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 59 = 1 + 3,3 1,7708520116 = 1 + 5,8438116383 = 6,8438116383 dibulatkan menjadi 7 b. Menentukan Rentang Kelas Range Rentang Kelas = skor maksimum – skor minimum = 66 – 34 = 32 c. Menentukan Panjang Kelas Interval Panjang kelas Interval = = = 4,57142 dibulatkan menjadi 5 Distribusi frekuensi variabel motivasi berprestasi dapat dilihat pada tabel 12 berikut: Tabel 12. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Berprestasi No. Kelas Interval Frekuensi F Persen 1. 34 – 38 14 23,75 2. 39 – 43 13 22,05 3. 44 – 48 4 6,77 4. 49 – 53 22 37,28 5. 54 – 58 1 1,69 6. 59 – 63 1 1,69 7. 64 – 68 4 6,77 Jumlah 59 100 Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 12, distribusi frekuensi variabel motivasi berprestasi terdiri dari 7 kelas interval. Setiap kelas memiliki 5 rentang skor. Kelas interval 34-38 sebanyak 14 siswa 23,75, kelas interval 39- 43 sebanyak 13 siswa 22,05, kelas interval 44-48 sebanyak 4 siswa 6,77, kelas interval 49-53 sebanyak 22 siswa 37,28, kelas interval 54-58 sebanyak 1 siswa 1,69, kelas interval 59-63 sebanyak 1 siswa 1,69, dan kelas interval 64-68 sebanyak 4 siswa 6,77. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi berprestasi maka dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut: Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi Data variabel penelitian kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan motivasi berprestasi. Agar diketahui kecenderungan masing-masing skor variabel, maka digunakan skor ideal. Skor ideal tersebut dapat dibagi menjadi 4 kategori kecenderungan, yaitu: Kelompok sangat tinggi : X ≥ Mi + 1.SDi Kelompok tinggi : Mi ≤ X Mi + 1.SDi Kelompok rendah : Mi - 1.SDi ≤ X Mi Kelompok sangat rendah : X Mi - 1.SDi Djemari Mardapi, 2008: 123 Mean ideal Mi dan Standar Deviasi ideal SDi diperoleh berdasarkan rumus sebagai berikut: Mean ideal = ½ skor tertinggi + skor terendah = ½ 72 + 18 = ½ 90 = 45 Standar Deviasi ideal = 16 skor tertinggi + skor terendah = 16 72 – 18 14 13 4 22 1 1 4 5 10 15 20 25 34 – 38 39 – 43 44 – 48 49 – 53 54 – 58 59 – 63 64 – 68 F re k u en si Interval MOTIVASI BERPRESTASI = 16 54 = 9 Kelompok sangat tinggi = X ≥ Mi + 1.SDi = X ≥ 45 + 9 = X ≥ 54 Kelompok tinggi = Mi ≤ X Mi + 1.SDi = 45 ≤ X 45 + 9 = 45 ≤ X 54 Kelompok rendah = Mi - 1.SDi ≤ X Mi = 45 - 9 ≤ X 45 = 36 ≤ X 45 Kelompok sangat rendah = X Mi - 1.SDi = X 45 - 9 = X 36 Berdasarkan perhitungan, maka dapat dibuat distribusi frekuensi kecenderungan motivasi berprestasi sebagai berikut: Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Motivasi Berprestasi No. Rentang Skor Frekuensi F Persen Kategori 1. X ≥ 54 6 10,16 Sangat Tinggi 2. 45 ≤ X 54 22 37,28 Tinggi 3. 36 ≤ X 45 20 33,92 Rendah 4. X 36 11 18,64 Sangat Rendah Jumlah 59 100 Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 13, frekuensi kecenderungan variabel motivasi berprestasi yang berada pada rentang skor lebih dari atau sama dengan 54 masuk pada kategori sangat tinggi sebanyak 6 siswa 10,16, rentang skor diantara 45 sampai 53 masuk pada kategori tinggi sebanyak 22 siswa 37,28, rentang skor diantara 36 sampai 44 masuk kategori rendah sebanyak 20 siswa 33,92, dan rentang skor kurang dari 36 masuk kategori sangat rendah sebanyak 11 siswa 18,64. Kecenderungan variabel motivasi berprestasi disajikan dalam diagram pie Pie Chart sebagai berikut: Gambar 3. Pie Chart Kecenderungan Motivasi Berprestasi 2. Kontinuitas belajar Data kontinuitas belajar diperoleh dari lembar angketkuesioner yang terdiri dari 17 butir pernyataan dengan menggunakan skala Likert , terdiri dari empat alternatif jawaban. Berdasarkan 17 butir pernyataan yang ada dengan jumlah responden 59 siswa, menunjukkan bahwa Sangat Tinggi 10,16 Tinggi 37,28 Rendah 33,92 Sangat Rendah 18,64 MOTIVASI BERPRESTASI variabel kontinuitas belajar diperoleh skor tertinggi sebesar 64 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 4 x 17 = 68 dan skor terendah sebesar 32 dari skor terendah yang mungkin dicapai sebesar 1 x 17 = 17. Hasil analisis dengan menggunakan program SPSS Statistics 18.0 for Windows menunjukkan Mean M sebesar 47,97; Median Me sebesar 41; Modus Mo sebesar 33; dan Standar Deviasi SD sebesar 8,155. Menyusun distribusi frekuensi variabel kontinuitas belajar dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan Jumlah Kelas Interval Menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus Sturges Rule yakni jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah responden. Jumlah kelas Interval = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 59 = 1 + 3,3 1,7708520116 = 1 + 5,8438116383 = 6,8438116383 dibulatkan menjadi 7 b. Menentukan Rentang Kelas Range Rentang Kelas = skor maksimum – skor minimum = 64 – 32 = 32 c. Menentukan Panjang Kelas Interval Panjang kelas Interval = = = 4,57142 dibulatkan menjadi 5 Distribusi frekuensi variabel kontinuitas belajar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 14. Distribusi Frekuensi Variabel Kontinuitas Belajar No. Kelas Interval Frekuensi F Persen 1. 32 – 36 12 20,33 2. 37 – 41 19 32,20 3. 42 – 46 2 3,42 4. 47 – 51 20 33,86 5. 52 – 56 1 1,69 6. 57 – 61 3 5,08 7. 62 – 66 2 3,42 Jumlah 59 100 Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 14, distribusi frekuensi variabel kontinuitas belajar terdiri dari 7 kelas interval. Setiap kelas memiliki 5 rentang skor. Kelas interval 32-36 sebanyak 12 siswa 20,33, kelas interval 37-41 sebanyak 19 siswa 32,30, kelas interval 42-46 sebanyak 2 siswa 3,42, kelas interval 47-51 sebanyak 20 siswa 33,86, kelas interval 52-56 sebanyak 1 siswa 1,69, kelas interval 57-61 sebanyak 3 siswa 5,08, dan kelas interval 62-66 sebanyak 2 siswa 3,42. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi variabel kontinuitas belajar maka dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut: Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Kontinuitas Belajar Data variabel penelitian kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan kontinuitas belajar. Agar diketahui kecenderungan masing-masing skor variabel, maka digunakan skor ideal. Skor ideal tersebut dapat dibagi menjadi 4 kategori kecenderungan, yaitu: Kelompok sangat tinggi : X ≥ Mi + 1.SDi Kelompok tinggi : Mi ≤ X Mi + 1.SDi Kelompok rendah : Mi - 1.SDi ≤ X Mi Kelompok sangat rendah : X Mi - 1.SDi Djemari Mardapi, 2008: 123 Mean ideal Mi dan Standar Deviasi ideal SDi diperoleh berdasarkan rumus sebagai berikut: Mean ideal = ½ skor tertinggi + skor terendah = ½ 68 + 17 = ½ 85 12 19 2 20 1 3 2 5 10 15 20 25 32 – 36 37 – 41 42 – 46 47 – 51 52 – 56 57 – 61 62 – 66 F re k u en si Interval KONTINUITAS BELAJAR = 42,5 Standar Deviasi ideal = 16 skor tertinggi + skor terendah = 16 68 - 17 = 16 51 = 8,5 Kelompok sangat tinggi = X ≥ Mi + 1.SDi = X ≥ 42,5 + 8,5 = X ≥ 51 Kelompok tinggi = Mi ≤ X Mi + 1.SDi = 42,5 ≤ X 42,5 + 8,5 = 42,5 ≤ X 51 Kelompok rendah = Mi - 1.SDi ≤ X Mi = 42,5 – 8,5 ≤ X 42,5 = 34 ≤ X 42,5 Kelompok sangat rendah = X Mi - 1.SDi = X 42,5 – 8,5 =X 34 Berdasarkan perhitungan, maka dapat dibuat distribusi frekuensi kecenderungan kontinuitas belajar sebagai berikut: Tabel 15. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Kontinuitas Belajar No. Rentang Skor Frekuensi F Persen Kategori 1. X ≥ 51 7 11,86 Sangat Tinggi 2. 42,5 ≤ X 51 21 35,59 Tinggi 3. 34 ≤ X 42,5 19 32,22 Rendah 4. X 34 12 20,33 Sangat Rendah Jumlah 59 100 Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 15, frekuensi kecenderungan variabel kontinuitas belajar yang berada pada rentang skor lebih dari atau sama dengan 51 masuk pada kategori sangat tinggi sebanyak 7 siswa 11,86, rentang skor diantara 42,5 sampai 50 masuk pada kategori tinggi sebanyak 21 siswa 35,59, rentang skor diantara 34 sampai 41 masuk kategori rendah sebanyak 19 siswa 32,22, dan rentang skor kurang dari 34 masuk kategori sangat rendah sebanyak 12 siswa 20,33. Kecenderungan variabel kontinuitas belajar disajikan dalam diagram pie Pie Chart sebagai berikut: Gambar 5. Pie Chart Kecenderungan Kontinuitas Belajar 3. Prestasi Belajar Otomatisasi Perkantoran Hasil analisis data menunjukkan bahwa untuk variabel prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran Y berdasarkan jumlah responden penelitian yaitu sebanyak 59 siswa, diketahui bahwa skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 91 dan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 55. Setelah dianalisis dengan menggunakan program SPSS Statistics 18.0 for Windows diperoleh Mean M sebesar 82,24; Median Me sebesar 82; Modus Mo sebesar 82; dan Standar Deviasi SD sebesar 9,409. Menyusun distribusi frekuensi variabel prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Sangat Tinggi 11,86 Tinggi 35,59 Rendah 32,22 Sangat Rendah 20,33 KONTINUITAS BELAJAR a. Menentukan Jumlah Kelas Interval Menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus Sturges Rule yakni jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah responden. Jumlah kelas Interval = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 59 = 1 + 3,3 1,7708520116 = 1 + 5,8438116383 = 6,8438116383 dibulatkan menjadi 7 b. Menentukan Rentang Kelas Range Rentang Kelas = skor maksimum – skor minimum = 91 – 55 = 36 c. Menentukan Panjang Kelas Interval Panjang kelas Interval = = = 5,54285 dibulatkan menjadi 6 Distribusi frekuensi nilai prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran dapat dilihat pada tabel 16 berikut: Tabel 16. Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Otomatisasi Perkantoran No. Kelas Interval Frekuensi F Persen 1. 55 – 60 4 6,77 2. 61 – 66 9 15,29 3. 67 – 72 4. 73 – 78 12 20,33 5. 79 – 84 30 50,84 6. 85 – 90 7. 91 – 96 4 6,77 Jumlah 59 100 Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 16, distribusi frekuensi variabel prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran terdiri dari 7 kelas interval. Setiap kelas memiliki 6 rentang skor. Kelas interval 55-60 sebanyak 4 siswa 6,77, kelas interval 61-66 sebanyak 9 siswa 15,29, kelas interval 67-72 tidak ada, kelas interval 73-78 sebanyak 12 siswa 20,33, kelas interval 79-84 sebanyak 30 siswa 50,84, kelas interval 85-90 tidak ada, dan kelas interval 91-96 sebanyak 4 siswa 6,77. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi variabel prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran maka dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut: Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Otomatisasi Perkantoran Berdasarkan data prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran, maka dapat diketahui pengkategorian perolehan nilai yang dicapai siswa. Pengkategorian variabel prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran menggunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM pada UAS semester gasal. Siswa yang memperoleh nilai ≥75 maka dikatakan tuntas dalam belajarnya, sedangkan siswa yang memperoleh nilai 75 maka dikatakan belum tuntas dalam belajarnya. Berdasarkan data tersebut maka dapat dilihat dalam distribusi frekuensi kecenderungan prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran sebagai berikut: 4 9 12 30 4 5 10 15 20 25 30 35 55 – 60 61 – 66 67 – 72 73 – 78 79 – 84 85 – 90 91 – 96 F re k u en si Interval PRESTASI BELAJAR OTOMATISASI PERKANTORAN Tabel 17. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Prestasi Belajar Otomatisasi Perkantoran No. Nilai KKM Frekuensi F Persen Kategori 1. 75 25 42,37 Belum Tuntas 2. ≥75 34 57,63 Tuntas Total 59 100 Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 17, frekuensi kecenderungan variabel prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran dengan nilai KKM kurang dari 75 masuk pada kategori belum tuntas sebanyak 25 siswa atau sebesar 42,37 dan nilai KKM lebih dari 75 masuk pada kategori tuntas sebanyak 34 siswa atau sebesar 57,63. Kecenderungan variabel prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran disajikan dalam diagram pie Pie Chart sebagai berikut: Gambar 7. Pie Chart Kecenderungan Prestasi Belajar Otomatisasi Perkantoran Belum Tuntas 42,37 Tuntas 57,63 PRESTASI BELAJAR OTOMATISASI PERKANTORAN

C. Pengujian Prasyarat Analisis

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25