antara motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Akuntansi Keuangan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Pengasih tahun ajaran 20122013 yang
ditunjukkan dengan nilai r
x1y
sebesar 0,634;
x1y
sebesar 0,401; t
hitung
sebesar 6,447 lebih besar dari t
tabel
sebesar 1,671 pada taraf signifikansi 5.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arlin Nosa Sefrian Sari diperoleh nilai pengaruh antara motivasi berprestasi terhadap
prestasi belajar sebesar 40,1, sehingga semakin menguatkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi
berprestasi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran siswa kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK Negeri 1 Purbalingga tahun ajaran 20142015. Semakin tinggi motivasi berprestasi maka akan semakin tinggi pula
prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran yang akan dicapai siswa.
2. Pengaruh Kontinuitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Otomatisasi
Perkantoran
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kontinuitas belajar terhadap prestasi belajar Otomatisasi
Perkantoran. Hasil analisis dengan menggunakan regresi sederhana diperoleh harga koefisien korelasi r
x2y
sebesar 0,630 dan harga koefisien determinasi
x2y
sebesar 0,397. Setelah dilakukan uji t diperoleh harga t
hitung
sebesar 6,127 dan t
tabel
pada taraf signifikansi 5
sebesar 2,003. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
lebih besar dari t
tabel
, yang berarti pengaruh kontinuitas belajar terhadap prestasi belajar
Otomatisasi Perkantoran adalah signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontinuitas belajar berpengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran. Hasil penelitian ini didukung teori yang dikemukakan oleh W.S.
Winkel 2004: 99, bahwa “kontinuitas belajar yaitu aktivitas belajar
yang tidak membosankan karena dilakukan secara teratur sesuai dengan ketepatan waktu yang ditentukan
”. Teori lain juga disampaikan oleh Syaiful Bahri Djamarah 2002: 81, yang berpendapat bahwa,
“Kontinuitas belajar dapat diartikan belajar secara berkesinambungan”. Aktivitas belajar yang dilakukan secara teratur akan dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Berdasarkan penelitian, indikator siswa yang memiliki kontinuitas tinggi meliputi keteraturan, kedisiplinan, ketekunan,
pengaturan waktu belajar, dan dan pemusatan perhatian pada pelajaran. Apabila siswa telah memenuhi beberapa indikator tersebut, maka prestasi
belajarnya akan meningkat, karena kontinuitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan, yaitu kontinuitas belajar berpengaruh sebesar 39,7 terhadap prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran.
Kontinuitas belajar siswa berpengaruh pada prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Siswa yang memiliki kontinuitas belajar tinggi akan
memilikikemampuan untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Belajar
secara terus-menerus dan teratur akan dapat menunjang prestasi belajar, karena salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi
belajar tergantung pada cara belajar siswa. Siswa yang memiliki sikap disiplin dan kontinyu dalam mengatur waktu belajar serta memusatkan
perhatian pada materi yang sedang dipelajari akan cenderung lebih memahami dan menguasai materi pembelajaran secara keseluruhan,
sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan prestasi belajar yang diinginkan.
Berdasarkan
Pie Chart
kecenderungan variabel kontinuitas belajar, ditunjukkan bahwa siswa yang memiliki kontinuitas belajar kategori
sangat tinggi sebanyak 7 siswa 11,86, kategori tinggi sebanyak 21 siswa 35,59, kategori rendah sebanyak 19 siswa 32,22, dan
kategori sangat rendah sebanyak 12 siswa 20,33. Meskipun hasil kecenderungan variabel kontinuitas menunjukkan
pada kategori tinggi, namun masih terdapat siswa yang berada pada kategori kontinuitas belajar rendah bahkan sangat rendah, yang apabila
dijumlahkan skornya lebih besar dari kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kontinuitas belajar siswa kelas X Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Purbalingga masih belum optimal.
Belum optimalnya kontinuitas belajar yang dimiliki oleh siswa juga dapat dilihat dari hasil pengisian angket siswa, salah satunya pada
indikator pengaturan waktu belajar, yang terdiri dari 2 butir soal yaitu
soal nomor 13 dan 14. Butir soal nomor 13 yaitu siswa menggunakan jam kosong untuk mendiskusikan materi Otomatisasi Perkantoran,
jawaban siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 26. Penggunaan Jam Kosong untuk Mendiskusikan Materi No.
Tingkat Penggunaan Jam Kosong
Frekuensi Persen
1. Selalu
7 11,86
2. Sering
9 15,26
3. Hampir Tidak Pernah
23 38,98
4. Tidak Pernah
20 33,90
Jumlah 59
100
Sumber: Data Primer Hasil Pengisian Angket Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa yang selalu
menggunakan jam kosong untuk mendiskusikan materi sebanyak 11,86, siswa yang sering menggunakan jam kosong untuk
mendiskusikan materi sebanyak 15,26, namun masih banyak siswa yang hampir tidak pernah menggunakan jam kosong untuk
mendiskusikan materi yaitu sebanyak 38,98, bahkan masih terdapat siswa tidak pernah menggunakan jam kosong untuk mendiskusikan
materi yaitu sebanyak 33,90. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa masih banyak siswa yang hampir tidak pernah menggunakan jam
kosong untuk mendiskusikan materi pada mata pelajaran Otomatisasi Perkantoran, yaitu sebanyak 38,98. Hasil tersebut membuktikan bahwa
kontinuitas belajar siswa masih belum optimal, karena masih terdapat
banyak siswa yang belum memenuhi indikator kontinuitas belajar yaitu pada indikator pengaturan waktu belajar.
Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh siswa untuk meningkatkan kontinuitas belajar yaitu dengan mengulangi dan
menghafal bahan pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru, selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan baik dan
bersungguh-sungguh. Selain itu siswa juga dapat membuat ringkasan dan ikhtisar dari materi yang telah diajarkan, kemudian siswa dapat belajar
dari ringkasan tersebut sehingga akan lebih mudah dalam menguasai materi. Apabila hal-hal tersebut dapat dilakukan secara rutin, maka
prestasi belajar siswa akan dapat meningkat. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Purwanti Handayani 2014 dengan judul “Pengaruh Lingkungan
Keluarga dan Kontinuitas belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Jasa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman
Tahun”. Hasil penelitian tersebut yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kontinuitas belajardengan Prestasi Belajar
Akuntansi Perusahaan Jasa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman dengan nilai signifikansi yang diperoleh r
x2y
sebesar 0,634;
x2y
sebesar 0,403; t
hitung
sebesar 7,387 lebih besar dari t
tabel
sebesar 1,980.
Berdasarkan penelitian Purwanti Handayani, diperoleh nilai pengaruh kontinuitas belajar terhadap prestasi belajar sebesar 40,3,
sehingga semakin menguatkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kontinuitas belajar berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar Otomatisasi Perkantoran siswa kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1
Purbalingga tahun ajaran 20142015. Hal ini menunjukkan bahwa apabila siswa memiliki kontinuitas belajar yang tinggi, maka prestasi belajar
yang dicapai menjadi optimal.
3. Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kontinuitas Belajar secara