Seni UkirPahat Hasil Karya Seni Rupa di Pesantren PSKQ a. Seni Lukis

116 ornamen kerawangan yang dimana antara bagian motif yang samasesuai dengan ukuran ruang yang tersedia. d Harmoni keselarasan Pada karya cetak GRC ini sangat terkesan harmonidan seimbangan karena memiliki kombinasi yang berdampingan sehingga menimbulkan keselarasan antara ornamen pada motif cetak GRC tersebut. e Dominasi Pada karya ini sangat tampak jelas dominasi yang ditampilkan bisa dilihat pada motif kerawangan yang termuat di dalam karya ini dengan perpaduan menggunakan motif lingkaran yang dominan menggunakan bentuk-bentuk lingkaran dan lancip pada luar lingkaran yang menyimbolkan bentuk bintang.

c. Seni UkirPahat

Gambar 61: Kaligrafi Ukir Sumber: Dokumentasi Pesantren PSKQ, Tahun 2014 117 Deskripsi Karya: Seni ukirpahat merupakan salah satu karya seni terapanpakai. Seni ukir tersebut menggunakan motif Kaligrafi. Proses penciptaan karya membutuhkan materi penunjang yang berupa bahan, alat serta teknik atau cara-cara pembuatannya. Adapun hal yang perlu diperhatikan tentang alat, bahan serta teknik yang digunakan, karena akan mempengaruhi hasil karya tersebut. 1 Media Dasar Materi atau bahan yang digunakan dalam pembuatan karya di atas berupa kayu jati. Jenis kayu yang dipilih mempengaruhi hasil karya dan ketahanan kualitas karya. Gambar 62: Papan Kayu Jati Sumber: http:www.sari-jati.com 2 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan karya di atas berupa: a Pahat Pahat sebagai peralatan pokok terdiri beberapa jenis yaitu: pahat kuku pahat penguku, pahat lurus pahat penyilat, pahat lengkung setengah bulatan pahat kol, dan pahat miring pahat pengot. 118 b Kuas Jenis kuas yang digunakan adalah kuas berukuran besar digunakan untuk membersihkan sisa pahatan kayu. c Plitur Plitur digunakan saat tahap terakhir yaitu finishing. d Pensil Pensil adalah alat tulis yang digunakan untuk membuat sketsa di atas media kayu untuk mengawali proses berkarya. e Palu Kayu f Amplas Amplas digunakan untuk menghaluskan permukaan kaligrafi. 3 Proses Pembuatan Kaligrafi Ukir a Siapkan kayupapan dengan ukuran sesuai yang diinginkan. b Membuat pola desain terlebih dahulu. Pola desain merupakan susunan ayat Kursi atau QS. Al-Baqarah: 255 dengan menggunakan khat Tsulus, desain dibuat sesuai dengan ukuran media kayupapan. c Kemudian proses memindahkan desain di atas media kayupapan menggunakan pensil. d Setelah proses memindahkan poladesain selesai, dilanjutkan dengan memulai memahat bagian-bagian yang penting untuk didahulukan. 119 Gambar 63: Proses Memahat Kaligrafi Ukir Sumber: Dokumentasi Pesantren PSKQ e Selanjutnya, memahat bagian lainnya dengan pengerjaan perlahan, supaya hasilnya rapi sesuai yang diinginkan. f Bagian-bagian yang telah selesai dipahat dibersihkan menggunakan kuas, dimaksudkan tidak ada sisa-sisa pahatan supaya tidak menyulitkan ketika proses pewarnaan plitur. g Proses terakhir, dengan mengaluskan menggunakan amplas. h Finishing dengan memberikan warna plitur menggunakan kuas. 4 Komposisi Pada karya seni ukir tersebut, dapat diamati pengaruh pembelajaran seni rupa pada pengkomposisian unsur-unsur seni rupa yang berupa garis, titik, bentuk, bidang, warna, tekstur, dan gelap-terang. Adapun aspek yang dikomposisikan dalam penciptaan karya seni tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 120 a Garis Garis pada seni ukir tersebut berupa garis lengkung dan garis lurus yang dikomposisikan dengan teratur sehingga menimbulkan kesan garis. Kesan yang dapat ditimbulkan tersebut dapat diamati pada susunan garis-garis lengkung dan lurus yang membentuk pola khat. b Warna Warna yang digunakan pada kaligrafi ukirpahat di atas adalah warna alami dari kayu yaitu warna kecoklatan. c Tekstur Tekstur merupakan nilai raba pada suatu permukaan, baik nyata maupun semu. Pada kaligrafi ukir terdapat tekstur nyata yang dihasilkan dari komposisi komposisi khat yang disusun membentuk motifkaligrafi. d Ruang Ruang pada lukisan dapat dihasilkan dari pengolahan bentuk dan motif kaligrafi. Pada kaligrafi ukirpahat tersebut terdapat rongga sehingga menampilkan kesan ruang dapat dilihat pada setiap bagian-bagian motif kaligrafi. 5 Prinsip-PrinsipSeni Rupa a Kesatuan Unity Pada bagian kaligrafi dan ayat yang terkandung di dalam kaligrafi ini tidak dapat dipisahkan antara satu bagian dengan bagian yang lain, dari segi tulisan dan bentuk karena merupakan dari satu susunan ayat yang terdapat pada setiap bagian dalam bidang kaligrafi ini. 121 b Keseimbangan Pada karya ini tampak terlihat keseimbangan suatu posisi yang tidak saling membebani antara berat yang satu dengan yang lainya, bisa dilihat dari komposisi susunan ayat Al-Qur’an yang simetri antara bagian yang kiri dan yang kanan, sehingga menjadikan suatu karya menjadi seimbang. c Proporsi Proporsi ukuran antara bagian yang satu dengan bagian yang lain tampak seimbang, bisa kita lihat pada bagian ayat yang telah dibentuk menjadi sebuah kaligrafi yang dimana antara bagian huruf satu dengan yang lain di buat dengan proporsi huruf yang sama besar yang sesuai denga ukuran ruang yang tersedia. d Harmoni keselarasan Pada karya kaligrafi ukurpahat ini sangat terkesan harmonidan seimbangan karena memiliki kombinasi yang berdampingan sehingga menimbulkan keselarasan antara huruf yang termuat di dalam ayat Al-Qur’an pada karya tersebut. e Dominasi Pada karya ini tidak tampak jelas dominasiyang ditampilkan bisa dilihat pada kaligrafi yang termuat di dalam karya ini dengan susunan ayat menggunakan satu jenis khat Tusust saja. 122

d. Seni Patung

Dokumen yang terkait

Strategi Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an (Lemka) dalam mempertahankan eksistensi seni kaligrafi islam sebagai media dakwah

6 46 100

MOTIVASI MENGHAFAL AL QUR’AN PADA MAHASANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIZHUL QUR’AN DI SURAKARTA Motivasi Menghafal Al Qur’an Pada Mahasantri Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Di Surakarta.

0 3 15

MOTIVASI MENGHAFAL AL QUR’AN PADA MAHASANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIZHUL QUR’AN DI SURAKARTA Motivasi Menghafal Al Qur’an Pada Mahasantri Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Di Surakarta.

0 3 17

PEMBELAJARAN SENI BACA AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AL-QUR’ANIYAH KECAMATAN BAROS KOTA SUKABUMI.

3 21 33

SISTEM PONDOK PESANTREN TAHFIZH AL-QUR’AN ANAK-ANAK YANBU’ AL- QUR’AN KUDUS JAWA TENGAH | Falah | ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal 1285 4499 1 PB

0 4 29

STUDI PEMBELAJARAN SENI MEMBACA AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MUROTTALUL QUR’AN AL-MUBAAROK CIBEUREUM TASIKMALAYA - repository UPI S SM 1001566 Title

0 0 3

MODERNISASI POLA PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN YANBU’UL QUR’AN MENAWAN KUDUS) - STAIN Kudus Repository

0 1 17

MODERNISASI POLA PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN YANBU’UL QUR’AN MENAWAN KUDUS) - STAIN Kudus Repository

1 60 46

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN DAN SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN A. Deskripsi Pustaka - SEJARAH PERKEMBANGAN DAN SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAT LASEM JAWA TENGAH - STAIN Kudus Repository

1 3 40

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAT LASEM JAWA TENGAH - STAIN Kudus Repository

1 11 35