93
D. Metode yang Digunakan dalam Pembelajaran Seni Rupa dan Kaligrafi Al-Qur’an di Pesantren PSKQ
Pembelajaran di Pondok PSKQ mengacu pada standar internasional, terutama kaidah penulisan khat kaligrafi. Pendidik guruustadz harus merupakan
pribadi yang mempunyai pengalaman, pengetahuan dan penguasaan yang cukup tentang kaligrafi untuk membekali para santri. Dalam proses pembelajaran
tersebut, guruustadz mengoreksi hasil karya santri dengan benar sehingga santri dapat memahami dengan baik. Guruustadz memberikan bimbingan yang
maksimal dengan memanfaatkan fasilitas pembelajaran yang ada, sehingga dalam proses belajar, santri dapat menerima materi pelajaran lebih sistematis, efektif dan
efisien. Metode pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran Seni Rupa dan Kaligrafi Al-Qur’an.
1. Metode Ceramah
Dalam proses pembelajaran di Pondok PSKQ, metode ini digunakan untuk menyampaikan materi wawasan seni Islam atau seni kaligrafi dengan lisan. Materi
yang disampaikan berupa sejarah seni Islam, khathil Qur’an, kaidah penulisan khathil Qur’an, kisah kesuksesan kaligrafer ternama, motivasi belajar seni
kaligrafi, dan lain-lain. Penyampaian dengan menggunakan metode ceramah ini memiliki kelebihan tersendiri. Yaitu, guruustadz dapat menyampaikan materi
dengan tenang dan mudah menguasai kondisi kelas, serta dapat memupuk rasa kebersamaan antar santri.
94
Berikut merupakan contoh pembelajaran dengan metode ceramah yang telah dilakukan di pesantren PSKQ.
Gambar 39: Metode Ceramah
Sumber: Dokumentasi Pesantren PSKQ, Materi kaidah Khat Naskhi oleh Ustadz Muhammad Assiry Jasiri
2. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan suatu keharusan atau kewajiban bagi guruustadz dalam pembelajaran kaligrafi, karena dianggap efektif. Metode ini
dilakukan dengan memberikan contoh secara langsung tentang tata cara memegang handampena kaligrafi, dan cara penulisan khat yang benar pada media
papan tulis atau kertas. Dengan didemonstrasikan secara langsung, para santri dapat memahami kaidah penulisan kaligrafi yang benar, seperti bentuk dan arah
goresan handampena. Pada intinya, pembelajaran dengan pemberian contoh secara langsung demonstrasi oleh guruustadz lebih mudah dipahami oleh santri.
Hal terpenting pada metode demontrasi adalah tim pengajarustadz harus menguasaimendalami kaidah penulisan khat yang tepat dan benar. Ketika
95
guruustadz memberikan contoh penulisan kaidah di papan tulismedia kertas, santri akan membandingkan tulisan yang dicontohkan oleh guruustadz dengan
buku kaidahpanduan. Apabila guruustadz kurang teliticermat dalam memberikan contoh penulisan akan menyebabkan santri kebingungan dalam
memahami kaidah yang benar. Berikut merupakan contoh pembelajaran dengan metode demontrasi yang
telah dilakukan di pesantren PSKQ.
Gambar 40: Metode Demonstrasi
Sumber: Dokumentasi Desi Wahyuni, Khatam Khat Riq’ah Goresan Ustadz Muhammad Assiry jasiri, Kalimat Darrel Syahrazad Alwah, 07 April 2015
3. Metode Latihan Mandiri