Seni Patung Hasil Karya Seni Rupa di Pesantren PSKQ a. Seni Lukis

122

d. Seni Patung

Gambar 64: Patung Potato Boy Sumber : Dokumentasi Pesantren PSKQ, Tahun 2014 Deskripsi karya: Karya di atas merupakan karya seni rupa tiga dimensi yang berbentuk patung kartun Potato Boy pada media Styrofoam. Proses penciptaan karya membutuhkan materi penunjang yang berupa bahan, alat serta teknik atau cara- cara pembuatannya. Adapun hal yang perlu diperhatikan tentang alat, bahan serta teknik yang digunakan, karena akan mempengaruhi hasil karya tersebut. 1 Media Dasar Materi atau bahan yang digunakan dalam pembuatan karya di atas berupa Styrofoam dan cat. Jenis styrofoam yang dipilih adalah Styrofoam balok dipakai untuk membuat karakter tiga dimensi. Pemilihan Styrofoan juga mempengaruhi hasil karya dan ketahanan kualitas karya. 123 Gambar 65: Styrofoam Sumber: http:www.indonetwork.co.id Pemilihan jenis cat merupakan salah satu bahan yang penting dalam membuat karya. Dalam jenis karya patung ini menggunakan cat Mowilex, karena ketahanan warna dan kualitas nya yang bagus akan membuat patung lebih maksimal. Gambar 66: Cat Putih Mowilex Sumber: http:tokocatrodsel.com 2 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan karya di atas berupa: a Cat WarnaBiang Warna Dengan menggunakan biang warna, lebih memudahkan dalam menemukan warna dan menghasilkan warna-warna yang 124 diinginkan.warna yang di hasilkan juga lebih menyala. Biang warna ini dipakai untuk pencampuran warna yang sedikit susah pada tahap oplos pada Mowilex, dan hasilnya lebih cerah. b Alat Pemotong Styrofoam Alat ini merupakan alat yang menggunakan tenaga listrik dipergunakan sebagai pengganti alat pemotong yang terbuat dari pisau cutter. Atau alat sejenisnya yang kurang tepat dan kurang baik dalam segi hasil pemotongan dibandingkan dengan alat ini. Hasil patung akan lebih halus dan dapat diselesaikan lebih cepat dibandingkan menggunakan pisau Cutter dan sebagainya. Gambar67: Styrofoam Cutter Sumber: http:kenshindo.indonetwork.co.id 125 c Dempul dan resin Dempul dan resin ini berfungsi menguatkan Styrofoam sehingga ketika dicat bisa menghasilkan tampilan yang mulus dan menarik, seperti keramik. d Kuas Kuas yang digunakan adalah berbagai ukuran dari yang kecil, lebar, runcing hingga yang besar. 3 Teknik pembuatan patung Dalam proses pembuatan patung menggunakan teknik mengecor, modelling, dan konstruktif. Teknik pembuatannya dengan cara memijit, meremas, dan membentuk sesuai bentuk yang diinginkan. 4 Proses membuat patung a Proses pembuatan adalah membuat konsep kartun Potato Boy terlebih dahulu sesuai dengan yang diinginkan. b Setelah konsep sudah matang, dilanjutkan dengan mulai melakukan proses membuat patung tersebut. c Dalam proses pembuatan patung, seorang seniman dapat membuat patung dengan berbagai teknik bergantung pada bahan dan keahlian yang dimiliki. Teknik-teknik tersebut antara lain teknik mengecor, modelling, dan konstruktif. Patung diatas dilihat dari bahan yang digunakan makan pembuatannya menggunakan teknik modelling. Teknik modeling merupakan teknik membuat suatu bentuk dengan cara memijit, meremas, dan membentuk sesuai bentuk yang diinginkan. Bahan yang 126 dipergunakan dalam pembuatan teknik ini adalah bahan yang bersifat plastis seperti Styrofoam. d Sedangkan untuk menyambung antar sisi dari Styrofoam bisa menggunakan lem putih lem kayu tapi kekurangannya adalah lama kering. Lem kayu ini biasanya digunakan untuk menempelkankan ornamen penghias dinding patung. Jika menggunakan selain lem tersebut misalnya menggunakan lem kuning styrofoam tidak akan bisa ditempelkan dan justru styrofoam tersebut akan meleleh seperti bahan plastik yang terkena api. e Selanjutnya, apabila proses membentuk styrofoam selesai dapat dilanjutkan pewarnaan. f Untuk pewarnaan bisa menggunakan pigment dan warna dasarnya adalah cat putih putih polos yang dicairkan dengan air kemudian dicampur dengan pigmen. g Setelah selesai percampuran dan menghasilkan warna yang diinginkan, bisa langsung dilakukan pengecatan. Atau bisa langsung memilih cat warna yang tersedia tanpa harus bermain dengan pigmen. h Tahap terakhir, dapat memberikan pewarnaan lebih detail supaya hasil patung lebih rapi dan mendapat hasil yang sesuai diinginkan. 5 Komposisi Pada karya seni patung tersebut, dapat diamati pengaruh pembelajaran seni rupa pada pengkomposisian unsur-unsur seni rupa yang berupa garis, titik, bentuk, bidang, warna, tekstur, dan gelap-terang . Adapun aspek yang dikomposisikan dalam 127 penciptaan karya seni tersebut memiliki tekstur nyata yang dihasilkan dari permukaan Styrofoam yang kasar. 6 Prinsip-PrinsipSeni Rupa a Kesatuan Unity Pada bagian bentuk dan warna di dalam patung Potato Boy ini tidak dapat dipisahkan antara satu bagian dengan bagian yang lain karena merupakan warna sesuai dari kartun Potato Boy, baik dari segi bentuk hinga warna yang terdapat pada setiap bagian dalam bentuknya seperti warna coklat, merah muda, hitam, biru tua, dan putih. b Keseimbangan Pada karya ini tampak terlihat keseimbangan suatu posisi satu dengan yang lainya, bisa dilihat dari komposisi bentuk yang simetri antara bagian yang kiri dan yang kanan, sehingga menjadikan suatu karya menjadi seimbang. c Proporsi Proporsi ukuran antara bagian yang satu dengan bagian yang lain tampak seimbang, bisa kita lihat pada bentuk kartun Potato Boy tersebut yang telah dibentuk menjadi sebuah patung yang dimana antara bagian bentuk yang sama dengan besar sesuai denga ukuran ruang yang tersedia. d Harmoni keselarasan Pada karya patung ini sangat terkesan harmoni dan seimbangan karena memiliki kombinasi yang menimbulkan keselarasan antara warna yang termuat di dalam karya patung tersebut, contohnya antara tema dan bentuk yang dipadukan dengan warna-warna yang sesuai dengan tema, yaitu bentuk kentang, bentuk ini 128 diberi dengan warna coklat yang dimana warna ini merupakan warna dari kentang sungguhan. e Dominasi Pada karya ini sangat tampak jelas dominasi yang ditampilkan bisa dilihat pada bentuk yang terdapat di dalam karya patung ini dengan perpaduan bentuk kentang dan didominasi seperti wajah manusia.

e. Kaligrafi Bordir

Dokumen yang terkait

Strategi Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an (Lemka) dalam mempertahankan eksistensi seni kaligrafi islam sebagai media dakwah

6 46 100

MOTIVASI MENGHAFAL AL QUR’AN PADA MAHASANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIZHUL QUR’AN DI SURAKARTA Motivasi Menghafal Al Qur’an Pada Mahasantri Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Di Surakarta.

0 3 15

MOTIVASI MENGHAFAL AL QUR’AN PADA MAHASANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIZHUL QUR’AN DI SURAKARTA Motivasi Menghafal Al Qur’an Pada Mahasantri Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Di Surakarta.

0 3 17

PEMBELAJARAN SENI BACA AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AL-QUR’ANIYAH KECAMATAN BAROS KOTA SUKABUMI.

3 21 33

SISTEM PONDOK PESANTREN TAHFIZH AL-QUR’AN ANAK-ANAK YANBU’ AL- QUR’AN KUDUS JAWA TENGAH | Falah | ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal 1285 4499 1 PB

0 4 29

STUDI PEMBELAJARAN SENI MEMBACA AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MUROTTALUL QUR’AN AL-MUBAAROK CIBEUREUM TASIKMALAYA - repository UPI S SM 1001566 Title

0 0 3

MODERNISASI POLA PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN YANBU’UL QUR’AN MENAWAN KUDUS) - STAIN Kudus Repository

0 1 17

MODERNISASI POLA PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN YANBU’UL QUR’AN MENAWAN KUDUS) - STAIN Kudus Repository

1 60 46

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN DAN SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN A. Deskripsi Pustaka - SEJARAH PERKEMBANGAN DAN SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAT LASEM JAWA TENGAH - STAIN Kudus Repository

1 3 40

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAT LASEM JAWA TENGAH - STAIN Kudus Repository

1 11 35