40
Gambar 8: Karya Khat Diwani
Sumber: Jamal M. Afify Egypt dalam Hashim Mohammad Al-Baghdadi, 1335- 1393h.1917-1973m.: 56
d. Khat Farisi
Gaya khat ini disebut khat mutaraqis menari-nari karena membutuhkan tarian tangan dalam pengolahan huruf-hurufnya. Bisa digoreskan secara cepat
untuk anatomi hurufnya yang sangat tipis atau tebal sekali secara berdampingan. Di antara unsur-unsur keelokannya adalah perpindahan goresan dari tipis kepada
tebal dengan cara yang menyenangkan tangan saat menggoresnya danmenyenangkan mata saat menyaksikannya. Gaya Farisi selamanya condong
ke kanan. Khat ini juga disebut dengan khat Ta’liq adalah salah satu gaya dari khat
Arab klasik, tidak bersyakal dan bertazyin. Sesuai dengan namanya, Farisi dikembangkan dan banyak digunakan di Persia Iran. Style ini mengutamakan
41
unsur permainan garis dengan sangat kuat. Terkadang tergores tebal, di saat lain tipis. Adanya ketidakseragaman goresan, menimbulkan kekontrasan yang
menonjol pada sambungan huruf-hurufnya. Hal demikian menyeretnya kepada perbedaan yang sangat tajam dengan gaya-gaya khat lainnya. Namun, di sinilah
letak keistimewaannya. Khat Farisi banyak digunakan sebagi ornamen eksterior masjid-masjid di
Iran, cover buku, di samping kegunaan-kegunaan praktis lain. Selain di Persia, khat ini banyak pula dipakai di Pakistan dan di India dalam kegiatan sehari-hari,
seperti surat menyurat dan mengarang. Contoh khat Farisi:
Gambar 9: Kaidah-Kaidah Khat Farisi
Sumber: Karya Hashim Mohammad Al-Baghdadi dalam Didin Sirojuddin, 2007: 325
42
Gambar 10: Karya Khat Farisi
Sumber: Mehdi Foorozandh Iraq dalam Hashim Mohammad Al-Baghdadi, 1335-1393h.1917-1973m.: 36
e. Khat Riq’ah
Jenis khat Riq’ah yang disebut juga khat Riq’ie adalah tulisan Arab yang dapat ditulis dengan cepat. Gaya ini banyak dipakai untuk tulisan tangan biasa
yang bersifat sangat praktis dan dianggap paling sederhana karena tidak banyak memiliki lekukan serta digunakan oleh kalangan yang harus menulis cepat.
Karakter khat Riq’ah ini huruf-hurunya kaku, tegak lurus, menukik, vertikal, miring, dan beberapa bagiannya cekung.
43
Huruf-huruf ini mengambil lokasi selalu di atas garis. Maka, bagian- bagian huruf ini saling bermiripan. Dengan karakter-karakter ini, pemilihan unsur-
unsur yang berdekatan untuk menerangkan perbedaan-perbedaannya menjadi
mudah dan sempurna.
Contoh khat Riq’ah:
Gambar 11: Kaidah-Kaidah Khat Riq’ah
Sumber: Karya Misbahul Munir, 1994: 78
f. Khat Kufy