pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru
Kemendikbud, 2013:205. Dari berbagai penjelasan mengenai pengertian pendekatan
saintifik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan yang dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik untuk dapat mencari tahu dan menemukan sendiri informasi melalui tahapan-tahapan yang dimulai
dari mengamati,
menanya, menalar,
mencoba, dan
mengomunikasikan.
b. Karakteristik Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Hosnan
2014:36 ada beberapa karakterisitik pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, yaitu kegiatan pembelajaran lebih berpusat
pada siswa; melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip; melibatkan proses-
proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa; dan
dapat mengembangkan
karakter siswa.
Kosasih 2014:72
karakteristik mengenai pembelajaran saintifik, yaitu materi pembelajaran yang didapat dipahami dengan standar logika yang
sesuai dengan taraf kedewasasaannya sehingga peserta didik dapat mengkritisi, mengetahui cara pemerolehannya, dan kelemahan-
kelemahannya; interaksi pembelajaran berlangsung secara terbuka dan objektif sehingga peserta didik dapat mengemukakan pemikiran,
perasaan, sikap, dan pengalamannya; dan dapat mendorong peserta didik untuk selalu berpikir analistis dan kritis.
Abidin 2014:129 pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki beberapa karakteristik khusus dalam penerapannya.
Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut. 1.
Objektif, artinya pembelajaran dilakukan dengan suatu objek dan peserta didik memberikan penilaian secara objektif terhadap
objek tersebut. 2.
Faktual, artinya pembelajaran dilakukan terhadap masalah- masalah faktual yang terjadi di sekitar sehingga peserta didik
dibiasakan untuk
menemukan fakta
yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. 3.
Sistematis, artinya pembelajaran dilakukan atas tahapan belajar yang sistematis yang berfungsi sebagai panduan dalam
pelaksanaan pembelajaran. 4.
Bermetode, artinya pembelajaran dilaksanakan berdasarkan metode pembelajaran ilmiah tertentu.
5. Cermat dan tepat, artinya pembelajaran dilakukan untuk
membina kecermatan dan ketepatan peserta didik dalam mengkaji sebuah fenomena atau objek belajar tertentu.
6. Logis, artinya pembelajaran dilakukan dengan mengangkat hal
yang masuk akal. 7.
Aktual, artinya pembelajaran dilakukan dengan melibatkan konteks kehidupan anak sebagai sumber belajar yang bermakna.
8. Disenterested, artinya pembelajaran yang dilakukan dengan
tidak memihak melainkan didasarkan atas capaian belajar siswa yang sebenarnya.
9. Unsupported opinion, artinya pembelajaran tidak dilakukan
untuk menumbuhkan pendapat atau opini yang tidak disertai bukti-bukti nyata.
10. Verivikatif, artinya hasil belajar yang diperoleh peserta didik
dapat diverifikasi kebenarannya dalam arti dikonfirmasikan, direvisi, dan diulang dengan cara yang sama atau berbeda.
c. Tujuan Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik