58
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan
Research and Development RD. Research and Development RD adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2014:407. Produk yang dihasilkan berupa LKS subtema hewan di sekitarku
menggunakan pendekatan saintifik untuk siswa kelas dua sekolah dasar. Untuk dapat menghasilkan suatu produk yang baik perlu dilakukan
penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan menguji kelayakan serta keefektifan produk tersebut agar dapat digunakan pada masyarakat luas.
Penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal yaitu bertahap bisa saja berupa multy years.
B. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan produk LKS. Produk ini peneliti kembangkan dengan
mengikuti model penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall serta Sugiyono. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian dan pengembangan
menurut Borg dan Gall dalam Sukmadinata, 2010:169 adalah sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berikut. 1 Penelitian dan pengumpulan data, 2 perencanaan pengembangan produk, 3 pengembangan produk awal, 4 uji coba lapangan awal, 5 revisi
hasil uji coba produk awal, 6 uji coba produk yang telah disempurnakan, 7 penyempurnaan produk hasil uji coba produk yang telah disempurnakan, 8
uji produk yang telah disempurnakan, 9 penyempurnaan produk akhir, dan 10 diseminasi dan implementasi. Berikut ini adalah bagan penelitian dan
pengembangan menurut Borg dan Gall.
Bagan 3. Model Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg dan Gall
Tahapan pertama dalam model ini adalah penelitian dan pengumpulan data yang meliputi pengukuran kebutuhan, studi literatur, dan
Pengumpulan data Perencanaan
pengembangan produk
Pengembangan produk awal
Revisi hasil uji coba produk awal
Uji coba lapangan awal
Penyempurnaan produk akhir
Diseminasi serta implementasi
Uji coba produk yang telah
disempurnakan
Penyempurnaan produk hasil uji
coba produk yang telah
disempurnakan Uji produk
yang telah disempurnakan
penelitian dalam skala kecil. Setelah mengumpulkan berbagai data, langkah selanjutnya adalah melakukan perencanaan pengembangan produk.
Perencanaan ini meliputi merencanakan kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai, desain atau
langkah penelitian, serta kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas yang kemudian menjadi dasar untuk pengembangan produk awal pada tahap
selanjutnya. Setelah mengembangkan produk awal, uji coba dilakukan pada 1
sampai 3 sekolah, dengan 6 sampai 12 subjek uji coba. Selama uji coba ini diadakan pengamatan, wawancara, dan pengedaran angket. Produk yang
telah diuji cobakan pada lapangan awal kemudian direvisi sesuai hasil yang diperoleh pada uji coba lapangan awal. Produk yang telah disempurnakan
ini kemudian diuji cobakan kembali secara lebih luas pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai 100 orang subjek uji coba.
Uji coba yang terakhir kemudian dilakukan pada 10 sampai 30 sekolah dengan 40 sampai dengan 200 subjek yang terlibat. Setelah uji coba
dilaksanakan, maka produk akhir dapat disempurnakan untuk dapat melanjutkan tahap berikutnya, yakni diseminasi dan implementasi sebagai
pelaporan hasil dari penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan dalam pertemuan profesional dan jurnal.
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono 2014:409 adalah sebagai berikut. 1 Potensi dan
masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 uji PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
coba pemakaian, 6 revisi produk, 7 uji coba produk, 8 revisi desain, 9 revisi produk, dan 10 produksi masal. Berikut ini adalah bagan penelitian
dan pengembangan menurut Sugiyono.
Bagan 4. Model Penelitian dan Pengembangan Menurut Sugiyono
Tahapan pertama dalam model ini adalah mengkaji potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan
menghasilkan nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara apa yang diharapkan dengan hal yang terjadi. Potensi dan masalah yang dikemukakan
dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik dan datanya tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain
yang up to date. Setelah mengetahui potensi dan masalah, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi yang akan digunakan
sebagai bahan untuk perencanaan produk yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang diperoleh. Dalam mengumpulkan informasi atau data
diperlukan sebuah metode. Penggunaan metode dalam penelitian diusahakan sesuai dengan permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin
dicapai.
Potensi dan Masalah
Pengumpulan Data
Desain Produk
Validasi Desain
Revisi Desain
Uji Coba Produk
Revisi Produk
Uji Coba Pemakaian
Revisi Produk
Produksi Masal
Desain produk yang dihasilkan dalam penelitian harus lengkap dengan spesifikasinya. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau
bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Selanjutnya akan dilakukan validasi desain. Validasi desain
merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat dan mengetahui kelemahan serta kekuatan pada produk yang
dihasilkan. Validasi produk dapat dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang baru dirancang dan
dapat dilakukan dalam forum diskusi. Karena itu, sebelum memulai diskusi peneliti harus mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan desain
tersebut dan disertai keunggulannya. Setelah melakukan desain produk, langkah selanjutnya yaitu
memperbaiki kelemahan dari desain produk sesuai dengan saran perbaikan. Kemudian dilakukan uji coba.
Dalam bidang pendidikan, desain produk dapat langsung diuji coba, setelah divalidasi dan revisi. Uji coba ini
dilakukan pada kelompok kecil dan kelompok terbatas atau kelas. Pengujian efektivitas desain pada sampel yang terbatas tersebut
menunjukkan bahwa desain tersebut memiliki perbedaan signifikan, maka desain tersebut perlu direvisi agar dicek kembali kelemahannya dan segera
diperbaiki. Setelah direvisi produknya, maka produk tersebut perlu diterapkan dalam lingkup yang lebih luas. Selanjutnya dilakukan revisi
produk dalam skala yang lebih luas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian pada lingkup yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian,
sebaiknya membuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk. Bila produk tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian,
maka produk tersebut dapat diterapkan di setiap lembaga tertentu sesuai dengan produk pengembangannya.
Model penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall serta Sugiyono memiliki kekurangan dan kelebihan. Model penelitian dan
pengembangan Borg dan Gall membutuhkan subjek yang sangat banyak dalam melakukan penelitiannya Borg dan Gall dalam Sukmadinata,
2010:169. Meskipun demikian, model Borg dan Gall memiliki detail tahapan yang lebih rinci karena disertai instrumen yang akan digunakan
dalam penelitian sehingga memudahkan peneliti dalam mengembangkan produk yang lebih maksimal dan optimal. Selain itu, model Borg dan Gall
ini lebih fleksibel tergantung waktu dan tidak harus semua langkah dilaksanakan. Sugiyono memaparkan model pengembangannya dengan
lebih sederhana sehingga lebih mudah untuk dipahami. Meskipun demikian, model Sugiyono ini tidak disusun dengan rinci sehingga detail untuk
instrumen yang disarankan untuk digunakan dalam pengembangan ini tidak dibahas secara mendalam. Berdasarkan tinjauan model pengembangan ini,
peneliti merumuskan model pengembangan baru yang lebih sesuai dengan penelitian ini.
Secara garis besar, model pengembangan baru hasil modifikasi model Borg dan Gall serta Sugiyono yang dihasilkan oleh peneliti terdiri
dari lima langkah dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yang meliputi 1 analisis masalah, 2 pengumpulan data, 3
pengembangan produk, 4 validasi produk, dan 5 revisi produk hasil validasi. Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang
menghasilkan desain produk final berupa prototipe LKS. LKS yang dikembangkan dimulai dari analisis masalah, pengumpulan data,
pengembangan produk, validasi produk, dan revisi produk hasil validasi. Berikut ini adalah bagan langkah-langkah model pengembangan LKS.
Bagan 5. Langkah-langkah Model Pengembangan LKS
Langkah 1. Analisis Masalah
Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis
kebutuhan dengan cara mewawancarai langsung Ibu C selaku guru kelas II SD Negeri Kalasan 1 yang pada saat ini menerapkan Kurikulum 2013 dalam
kegiatan pembelajaran. Wawancara ini dilakukan pada tanggal 29 Juni 2015 pukul 10.20 WIB di ruang kelas II. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan, mengenai sejauh mana pemahaman guru mengenai kurikulum 2013,
pendekatan saintifik dan lembar kerja siswa, sehingga diharapkan pengembangan lembar kerja siswa menggunakan pendekatan saintifik yang
akan dikembangkan disusun sesuai dengan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas II sekolah dasar subtema Hewan di Sekitarku.
Langkah 2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada guru. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
perencanaan produk yang berupa LKS menggunakan pendekatan saintifik untuk siswa Kelas II Sekolah Dasar. Pengumpulan data untuk pembuatan
LKS adalah dengan melakukan studi pustaka, mencari bahan melalui
internet, dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber. Langkah 3. Pengembangan Produk
Pengembangan produk dimulai dengan menentukan desain awal perangkat pembelajaran. Desain awal dilakukan dengan menentukan tema
yaitu “Merawat Hewan dan Tumbuhan”, kemudian peneliti memilih Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan tema. Peneliti
memilih subtema “Hewan di Sekitarku” berdasarkan pemetaan KI dan KD
tersebut yang kemudian dapat dijadikan pedoman untuk menyusun silabus. Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan sesuai subtema, kemudian
silabus diturunkan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Harian dibuat sesuai dengan Kurikulum 2013 yang memuat langkah- langkah pembelajaran yang akan dilakukan siswa selama proses
pembelajaran. Berdasarkan RPPTH, maka dapat dibuat kerangka urutan isi untuk
membuat strategi pembelajaran yang akan digunakan, lalu dilanjutkan dengan membuat kegiatan belajar harian sesuai dengan RPPTH. Peneliti
kemudian menentukan sumber belajar yang akan digunakan. Setelah itu, peneliti menentukan evaluasi yang berupa penilaian autentik untuk
mengetahui ketercapaian tujuan yang diharapkan dalam perangkat pembelajaran.
Setelah menyusun RPPTH dengan kelengkapannya, maka peneliti membuat Lembar Kerja Siswa LKS. Di dalam lembar kerja siswa ini
terdapat kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa baik secara individu maupun perkelompok. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana
keaktifan dan partisipasi siswa untuk memecahkan masalah dalam kegiatan pembelajaran.
Langkah 4. Validasi Produk
Peneliti menggunakan validasi pakar expert judgment sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan LKS
menggunakan pendekatan saintifik. Produk yang akan dikembangkan oleh peneliti akan divalidasi oleh empat validator pakar yang kompeten.
Validator pakar tersebut terdiri dari dua dosen ahli media LKS dan dua guru kelas II SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan
saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran tersebut digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan produk
yang akan dikembangkan sebagai perbaikan terhadap produk LKS.
Langkah 5. Revisi Produk
Revisi desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran dari dua dosen dan dua guru Kelas II SD. Peneliti melakukan revisi terhadap
produk yang dibuat berdasarkan hasil revisi validasi pakar. Revisi tersebut dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi
oleh pakar. Hasil revisi dari produk ini akan menjadi desain produk final LKS menggunakan pendekatan saintifik untuk siswa kelas II sekolah dasar.
C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian