32
73
G: Apa yang ada dipikiran mengenai adiabatik Arumni?
bertanya kepada seorang siswa dengan cara menghampiri
S1: Kalor nya tidak berubah G: Agung gimana gung kalau kamu?
S2: Tidak terjadi perubahan kalor G: Mbak Teres?
S3: Tidak terjadi perubahan kalor. G: Jadi bisa disimpulkan bahwa untuk proses adiabatik ini
kalornya konstan tidak berubah-ubah. Maka Persamaannya bagaimana? P
1
V
1 γ
=P
2
V
2 γ
Kemudian untuk usahanya bagaimana? Teresia?
S3: 32nRT
2
-T
1
siswa membaca di buku kemudian guru menuliskan dipapan tulis
G: Iya, benar. Atau W=32nRP
2
V
2
-P
1
V
1
Nah, ini bisa disederhanakan lagi Agus? Harits?Ada lagi enggak selain
ini? guru bertanya kepada siswa dengan menyuruh siswa mencari dibuku
G: satu per? gimana Adam? guru memancing pengetahuan
siswa dengan bertanya
S4: Enggak tahu pak G:
1 1
1 1
2 2
γ γ
γ V
P V
P W
Guru memperlakukan siswa secara berbeda sesuai dengan kebutuhan siswa yaitu memberikan perhatian lebih kepada siswa yang dirasa guru
memang perlu diperhatikan, misalnya untuk siswa yang lemah atau kesulitan. Seperti yang ditegaskan guru dibawah ini:
“... diberikan perhatian khusus …untuk siswa yang mendapat kesulitan.
Untuk level yang tinggi tidak perlu terlalu didekati, itu sudah bisa sendiri, kalau ada kesulitan baru kita bantu. Dan intinya penanganan setiap siswa
itu berbeda” wawancara tanggal 11 April 2012, lamp. 5.
Sejauh dari pengamatan peneliti hal ini mempengaruhi pembelajaran, terlihat guru memberikan perhatian lebih kepada siswa yang sedang
mengalami kesulitan misalnya mengerjakan soal. Terlihat ketika latihan soal, guru berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa. Guru melihat ada
siswa yang sedang kesulitan untuk menganalisis soal, sehingga guru
33
73
membantu siswa dengan memberikan pengertian bagaimana menganalisis soal dengan baik. Membaca pelan-pelan dan mengidentifikasi apa yang
ditanyakan pada soal menjadi cara guru untuk membantu siswa tersebut seperti dalam transkrip vid. tanggal 24 April 2012, menit 22:22, lamp. 5
dibawah ini:
S: Pak gimana ini?