Kompetensi Profesional Kompetensi Pendidik

mempunyai potensi akademik menonjol diberikan motivasi dan pelatihan untuk mengikuti olimpiade.

2. Kompetensi Profesional

Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.74 tahun 2008 tentang guru didefinisikan bahwa: “k ompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni dan budaya, yang diampunya” PP th.2008:7. Menurut Siregar 1998, dalam Anwar, 2010:web mengartikan kompetensi profesional sebagai pengetahuan sains yang semestinya dikuasai oleh pengajar mencangkup dengan pemahaman fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Kompetensi profesional tersebut terdiri dari 2 komponen penting meliputi: a penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan mata pelajaran yang akan diampu; dan b konsep dan metode disiplin keilmuan pada mata pelajaran yang diampu. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing kompetensi profesional: a. Kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam terhadap mata pelajaran yang diampu Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan 2006:88 dalam Musfah, 2011:43 kemampuan guru dalam memberikan materi pelajaran secara luas dan mendalam meliputi: pertama, luasnya konsep materi yang akan diajarkan, pemberian rumus secara detail, pemetaan SK dan KD untuk mengidentifikasi materi pembelajaran yang dianggap guru penting atau kurang penting untuk diajarkan, dan struktur pengajaran yang sistematis; kedua, materi yang diajarkan disajikan dalam kurikulum sekolah; ketiga, konsep yang disajikan ada hubungan antar mata pelajaran yang terkait. b. Kemampuan guru dalam menguasai konsep dan metode disiplin keilmuan pada mata pelajaran yang diampu Kemampuan guru dalam memaparkan konsep dan disiplin keilmuan pada mata pelajaran yang diampunya yaitu: pertama, kemapuan guru memaparkan sejarah dari suatu konsep yang diajarkan dengan memberikan pengantar berupa sejarah dari konsep yang akan diajarkan kepada siswa; kedua, kemampuan guru memaparkan dan menjelaskan mata pelajaran yang diampunya; ketiga kemampuan guru guru memaparkan mata pelajaran yang di ampunya terhadap mata pelajaran lain yang koheren. 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN