Pengertian Belajar Belajar dan Pembelajaran
memberikan pengaruh yang besar dalam menentukan keberhasilan belajar. Bila seseorang mempunyai intelegensi tinggi dan memiliki
bakat dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajar akan lancar dan sukses bila dibandingkan dengan orang yang memiliki bakat saja
tetapi intelegensinya rendah. b
Minat dan Motivasi Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat
besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut karena siswa tidak tertarik untuk mempelajarinya. Bahan pelajaran yang menarik bagi siswa,
akan lebih mudah dipelajari dan disimpan oleh siswa. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk
mencapaimemperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi
sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.
Motivasi merupakan daya penggerak atau pendorong untuk melakukan sesuatu. Dalam proses belajar, perlu diperhatikan hal yang
dapat mendorong siswa agar belajar dengan baik. Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan
belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah atau semangat. Sebalikya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan
tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran.
c Perhatian
Perhatian atau tertuju pada sesuatu objek atau sekumpulan objek sangat diperlukan dalam proses belajar. Hasil belajar yang baik dapat
diperoleh dengan memusatkan perhatian ke pembelajaran, jika tidak maka timbullah rasa bosan yang mengakibatkan tidak tertarik untuk
belajar. d
Kematangan dan Kesiapan Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang
dimana alat-alat tubuh telah siap untuk melakukan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara
terus-menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain, anak yang sudah siap matang belum dapat
melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap matang. Jadi kemajuan baru untuk
memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. Menurut Piaget Dalyono, 2010:39-40, pertumbuhan kapasitas mental
memberikan kemampuan-kemampuan mental baru yang sebelumnya tidak ada. Piaget membagi tingkat-tingkat perkembangan anak, namun
tingkatan tersebut berbeda tiap anak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i Tingkat sensori motoris : 0 – 2 tahun
Pada masa kanak-kanak ini, anak tidak mempunyai konsepsi tentang objek yang tetap. Ia hanya dapat mengetahui hal-hal yang
ditangkap dengan indranya. ii
Tingkat preoperasional : 2 – 7 tahun Anak mulai timbul pertumbuhan kognitifnya, tetapi masih
terbatas pada hal-hal yang dapat dijumpai dilihat dalam lingkungannya saja.
iii Tingkat operasi konkret : 7 – 11 tahun
Anak telah dapat mengetahui simbol-simbol matematis tetapi belum dapat menghadapi hal-hal yang abstrak.
iv Tingkat operasi formal : 11 tahun ke atas
Anak telah mempunyai pemikiran yang abstrak pada bentuk-bentuk lebih kompleks. Flavell 1963 memberikan ciri-
ciri sebagai berikut: 1
Pada pemikiran anak remaja adalah
hypothetico-deductive
. Ia telah dapat membuat hipotesis-hipotesis dari suatu problem
dan membuat keputusan terhadap
problem
itu secara tepat, tetapi anak kecil belum dapat menyimpulkan apakah hipotesisnya
ditolak atau diterima. 2
Periode
propositional thinking.
Remaja telah dapat memberikan proposisi berdasarkan pada data yang konkret.