Pengertian Minat Minat Belajar

belajar sehingga menimbulkan adanya kepuasan atau rasa senang dalam belajar. Menurut Slameto dalam Khairani Makmun, 2014: 145, minat sebagai salah satu aspek psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor dari dalam internal yaitu minat dipengaruhi oleh cita-cita, kepuasaan, kebutuhan, bakat dan kebiasaan dan faktor dari luar eksternal yaitu minat yang sifatnya tidak menetap melainkan dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Faktor luar dpat berupa kelengkapan sarana prasarana, peragaulan dengan orang tua dan presepsi masyarakat terhadap suatu objek serta latar belakang sosial budaya.

F. Sikap Belajar

1. Pengertian Sikap

Menurut Slameto 2010: 188, sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan. Menurut Winkel 2005:59, sikap adalah kemampuan internal yang bersifat mental; atau psikis. Menurut Bruno Syah Muhibbin, 2008:120, sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu. Dengan demikian, pada prinsipnya sikap itu dapat kita anggap suatu kecenderungan siswa untuk bertindak dengan cara tertentu. Perwujudan perilaku belajar siswa akan ditandai dengan munculnya kecenderungan-kecenderungan baru yang telah berubah lebih maju dan lugas terhadap suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya. Pada dasarnya sikap bukan merupakan suatu pembawaan, melainkan hasil interaksi antara individu dengan lingkungan sehingga sikap bersifat dinamis. Sikap dapat pula dinyatakan sebagai hasil belajar, karenanya sikap dapat mengalami perubahan. Sebagai hasil dari belajar, sikap tidaklah terbentuk dengan sendirinya karena pembentukan sikap senantiasa akan berlangsung dalam interaksi manusia berkenaan dengan objek tertentu Dayakisni Tri dan Hudaniah 2012: 81-82. Perbedaan pandangan para ahli mengenai sikap, pada umumnya pendapat yang banyak diikuti ialah bahwa sikap mengandung 3 komponen yang membentuk struktur sikap, antara lain Walgito Bimo, 2003: 107-116: a. Komponen kognitif komponen perseptual yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap b. Komponen afektif komponen emosional yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan arah sikap negatif atau sikap positif. c. Komponen konatif komponen perilaku yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. Dalam Walgito Bimo 2003: 111-112, sikap selain dianalisis dengan analisis komponen, juga dapat dianalisis dengan analisis fungsi. Analisis fungsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yaitu analisis mengenal sikap dengan melihat fungsi sikap. Menurut Kats, sikap mempunyai empat fungsi, yaitu: a. Fungsi instrumental atau penyesuaian atau manfaat Dalam fungsi instrumen, sikap merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Bila objek sikap dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuannya maka orang akan bersikap positif terhadap objek sikap tersebut, demikian sebaliknya bila objek sikap menghambat dalam pencapaian tujuan, maka orang akan bersikap negatif terhadap objek sikap yang bersangkutan. Dalam fungsi manfaat, yaitu sejauh mana manfaat objek sikap dalam rangka pencapaian tujuan. Fungsi penyesuaian karena dengan sikap yamg diambil oleh seseorang, orang akan dapat menyesuaikan diri dengan secara baik terhadap sekitarnya. b. Fungsi pertahanan ego Sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk mempertahankan dirinya atau ego. Sikap seperti ini biasa diambil seseorang ketika merasa keadaan dirinya terancam. c. Fungsi ekspresi nilai Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk mengekspresikan nilai yang ada dalam dirinya. Seseorang mendapat kepuasan setelah dapat mengeskpresikan dirinya untuk menunjukkan keadaan dirinya. d. Fungsi pengetahuan Individu mempunyai dorongan untuk ingin mengerti dengan pengalaman-pengalaman untuk memperoleh pengetahuan. Bila seseorang mempunyai sikap tertentu terhadap suatu objek, menunjukkan tentang pengetahuan orang tersebut terhadap objek sikap yang bersangkutan. Dilihat mengenai apa yang menjadi determinan sikap, terdapat beberapa yang dianggap paling penting, yaitu: a. Faktor fisiologis Hal yang berkaitan dengan faktor fisiologis adalah faktor umur dan kesehatan. Pada umumnya orang muda sikapnya lebih radikal daripada sikap orang yang lebih tua sedangkan orang dewasa sikapnya lebih moderat. b. Faktor pengalaman langsung terhadap objek sikap Pengalaman langsung yang bersangkutan dengan objek akan mempengaruhi sikap seseorang. Contohnya orang yang pernah merasakan perang, sikapnya berbeda dengan orang yang belum pernah merasakan perang. c. Faktor kerangka acuan Kerangka acuan yang tidak sesuai dengan objek sikap, maka orang akan mempunyai sikap yang negatif terhadap objek sikap tersebut. d. Faktor komunikasi sosial Komunikasi sosial berupa informasi dari seseorang kepada orang lain dapat menyebabkan perubahan sikap yang ada pada diri orang yang bersangkutan. Faktor komunikasi sangat penting dalam sikap seseorang.