Pengertian Sikap Sikap Belajar

1. Recivingattending , yakni kepekaan dalam menerima rangsangan stumulasi dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain sebagainya. Jenis kategori ini termaksud kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. 2. Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stumulasi yang datang dari luar. Hal ini mencangkup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang. 3. Valuing penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus. Dalam evaluasi ini termaksud di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. 4. Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termaksud hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termaksud dalam organisasi adalah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai dan lain sebagainya. 5. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikatakan sikap belajar merupakan reaksi yang ditimbulkan saat belajar sebagai akibat interaksi dengan individu lainnya atau dengan lingkungannya yang dapat berubah kapan pun. Dalam hal ini, peneliti tidak melihat karakteristik nilai atau internalisasi nilai karena keterbatasan peneliti untuk melihat sikap secara keseluruhan. Oleh sebab itu, indikator dalam instrumen sikap belajar yakni menerima receiving, merespon responding, mengevaluasi valuing dan mengorganisasi organization.

G. Materi

Nama Trigonometri diturunkan dari dua kata Yunani yakni trigoni yang berarti tiga sudut atau segitiga, dan metros yang berarti mengukur sehingga dapat dikatakan trigonometri berkaitan dengan pengukuran segitiga . Trigonometri merupakan bagian dari matematika yang mempelajari hubungan antara sisi-sisi dan sudut-sudut pada suatu segitiga. Nama sudut dalam trigonometri sering dijumpai dengan huruf-huruf khusus atau simbol seperti dibaca alfa, dibaca beta, dibaca gama, dibaca teta atau huruf abjad biasa dalam Sukino, 2013:96. Sebuah titik sudut dinotasikan dengan huruf kapital seperti dan seterusnya. Penamaan titik sudut berlawanan arah jarum jam. Ruas garis dinotasikan dengan menyebut titik pangkal dan titik ujung garis tersebut, sebagai contoh garis b d dan seterusnya atau ruas garis dan seterusnya dalam Marwanta, 2009:292. Segitiga adalah sebuah bangun datar yang dibatasi tiga garis lurus yang saling berpotongan dan memiliki 6 unsur yaitu 3 sudut dan 3 sisi. Jumlah dari ketiga sudut segitiga adalah 1 0 . Sebuah segitiga dapat dibentuk jika diketahui ukuran ketiga sisinya ss, ss, ss, jika diketahui dua sudut dan sisi di antara sudut tersebut sd, ss, sd atau jika diketahui dua sisi dan satu sudut yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diantaranya ss, sd, ss. Dalam Sukino 2006:193, jika diketahui ukuran ketiga sisinya ss, ss, ss maka terdapat beberapa ketentuan, antara lain dalam : 1. Jika pada berlaku 2 2 b 2 maka segitiga siku-siku di . 2. Jika pada berlaku 2 b 2 2 maka segitiga siku-siku di . 3. Jika pada berlaku b 2 2 2 maka segitiga siku-siku di . 4. Jika pada berlaku 2 2 b 2 maka segitiga lancip, dengan b . 5. Jika pada berlaku 2 2 b 2 maka segitiga tumpul, dengan b . Menentukan unsur-unsur dalam segitiga sembarang yang belum diketahui dapat menggunakan aturan kosinus atau aturan sinus. 1. Aturan Kosinus Gambar 2. 2 Segitiga Sembarang D E F b PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Perhatikan terdiri dari D dan D dengan siku-siku pada D Misalnya D p dan D - p . Dari D diperoleh: 2 D 2 p 2 D 2 2 - -p 2 ..... 1 Dari D diperoleh b 2 D 2 p 2 D 2 b 2 - p 2 ..... 2 Dari 1 dan 2 diperoleh 2 - -p 2 b 2 - p 2 2 b 2 p 2 p 2 2 b 2 p 2 2 2 p p 2 2 b 2 p 2 2 2 p p 2 2 b 2 2 - 2 p ……3 Akan dicari nilai dari p, maka perhatikan D os p b p b os ….. 4 Substitusikan 4 ke 3 2 b 2 2 2 b os - Dengan cara serupa pada yang terdiri dari E dan E serta pada terdiri dari F dan F maka diperoleh: Dalam segitiga sembarang, kuadrat sebuah sisi sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi yang lain dikurangi dua kali hasil kali kedua sisi yang lain dan cosinus sudut apitnya disebut aturan kosinus. Aturan kosinus dapat digunakan jika diketahui: a. Ketiga sisinya b. Dua sisi dan satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut. 2. Aturan Sinus Gambar 2. 3 Segitiga Sembarang Perhatikan D sehingga D merupakan garis tinggi Perhatikan segitga siku-siku D h h b h D E F b sin h h sin ….. 1 Perhatikan segitga siku-siku D sin h b h b sin ….. 2 dari 1 dan 2 diperoleh sin b sin ……3 Bagilah persamaan 3 dengan , sehingga diperoleh Menggunakan cara serupa, dengan menarik garis tinggi F dan E , maka diperoleh: Dalam segitiga sembarang, sisi-sisinya proposional dengan sinus sudut- sudut dihadapan sisi tersebut disebut aturan sinus. Aturan sinus dapat digunakan jika diketahui a. Dua sudut dan sembarang sisi diketahui b. Dua sisi dan sudut dihadapan salah satu sisi tersebut diketahui Ambigu Kasus Ambigu: Misalkan dua sisi dan sudut dihadapan salah satu sisi tersebut diketahui yaitu b, dan maka dengan aturan sinus diperoleh sin . Kemungkinan- kemungkinan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1 Jika sin 1 , maka tidak ada nilai yang memenuhi sehingga tidak ada penyelesaian. 2 Jika sin 1 , maka 0 untuk kasus tersebut terdapat pula dua kemungkinan, yaitu a Jika 0 , maka terdapat satu penyelesaian b Jika 0 , maka tidak ada penyelesaian 3 Jika sin 1 , maka akan memperoleh nilai dan dengan 1 0 - . Dalam kasus ini terdapat tiga kemungkinan, yakni: a Jika 1 0 atau 1 0 , maka tidak ada penyelesaian b Jika 1 0 atau 1 0 , maka terdapat penyelesaian c Jika 1 0 dan 1 0 , maka terdapat dua penyelesaian

H. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini yaitu: 1. Penelitian serupa yang dilakukan oleh Leonardus Igor Sidha Malelang 2015 deng n judul: “Hubung n Motiv si d n Min t el j r terh d p Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Sistem Koordinat di Kelas VIII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 20152016”. H sil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI