Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
51
2. Menemukan Penyebab Kesulitan
Sebelum guru merancang kegiatan remedial, terlebih dahulu harus mengetahui mengapa peserta didik mengalami kesulitan dalam menguasai
materi pelajaran. Faktor penyebab kesulitan ini harus diideniikasi terlebih dahulu, karena
gejala yang sama yang ditunjukkan oleh peserta didik dapat diimbulkan sebab yang berbeda dan faktor penyebab ini akan berpengaruh terhadap
pemilihan jenis kegiatan remedial.
3. Menyusun Rencana Kegiatan Remedial
Setelah diketahui peserta didik-peserta didik yang perlu mendapatkan remedial, topik yang belum dikuasai seiap peserta didik, serta faktor
penyebab kesulitan, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pembelajaran.
Sama halnya pada pembelajaran pada umumnya, komponen-komponen yang harus direncanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial adalah
sebagai berikut; a. Merumuskan indikator hasil belajar
b. Menentukan materi yang sesuai dengan indikator hasil belajar c. Memilih strategi dan metode yang sesuai dengan karakterisik peserta
didik yang akan diremedial. d. Merencanakan waktu yang diperlukan
e. Menentukan jenis, prosedur dan alat penilaian.
4. Melaksanakan Kegiatan Remedial
Setelah kegiatan perencanaan remedial disusun, langkah berikutnya adalah melaksanakan kegiatan remedial. Sebaiknya pelaksanaan kegiatan
remedial dilakukan sesegera mungkin, karena semakin cepat peserta didik dibantu mengatasi kesulitan yang dihadapinya, semakin besar kemungkinan
peserta didik tersebut berhasil dalam belajarnya.
5. Menilai Kegiatan Remedial
Penilaian remedial dapat dilakukan dengan cara mengkaji kemajuan belajar peserta didik. Apabila peserta didik mengalami kemauan dan
kemajuan belajar sesuai yang diharapkan, berari kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan cukup efekif membantu peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar. Tetapi, apabila peserta didik idak mengalami kemajuan dalam belajarnya
berari kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan kurang efekif. Untuk itu guru harus menganalisis seiap komponen pembelajaran.
52
Kelas X SMAMASMKMAK
H. Pengayaan
Secara umum pengayaan dapat diarikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan
oleh kurikulum Setelah kegiatan pembelajaran berlangsung sampai kepada menjawab serangkaian evaluasi maka, bagi peserta didik yang sudah menguasai
materi, peserta didik mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan dan bentuk-bentuk penugasan.
Penilaian pada pengayaan ini, sebagai rangkaian proses pembelajaran yang menggambarkan ingkat keberhasilan pembelajaran dan sekaligus kualitas
pengajaran yang mengacu kepada perkembangan hasil pembelajaran peserta didik.
1. Prinsip-Prinsip Kegiatan Pengayaan.
Prinsip-prinsip program pengayaan yang perlu diperhaikan dalam program kegiatan pengayaan:
• Inovasi.
Guru perlu menyesuaikan program yang diterapkannya dengan kekhasan peserta didik, karakterisik kelas serta lingkungan hidup dan
budaya peserta didik.
• Kegiatan yang memperkaya dan mengembangkan kreaivitas.
Dalam menyusun materi dan mendisain pembelajaran pengayaan, kembangkan dengan kegiatan yang menyenangkan, membangkitkan
minat, merangsang pertanyaan, dan sumber-sumber yang bervariasi dan memperkaya.
• Merencanakan metodologi yang luas dan metode yang lebih bervariasi.
Memberikan project, pengembangan minat dan akivitas-akiivitas menggugah playful. Menerapkan informasi terbaru, hasil-hasil
peneliian atau kemajuan program-program pendidikan terkini.
• Memperhaikan keluasan dan kedalaman dari pendekatan yang digunakan.
Pendekatan dan materi yang diberikan idak hanya berisi hal-hal yang sederhana saja, tetapi diberikan dengan lebih menyeluruh dan
lebih mendalam. Pembelajaran idak hanya memberikan hal-hal yang sederhana, tetapi mulai dari rumus dan pemecahan soal, juga memberikan
pemahaman yang luas, dari mulai sejarah terbentuknya, hukum-hukum dan bagaimana penerapan prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
• Tempo dan kecepatan dalam melaksanakan program.
Sesuaikan cara pemberian materi dengan tempo dan kecepatan peserta didik dalam menangkap materi yang diajarkan. Hal ini berkaitan dengan