Adaptasi Sumberdaya Pesisir ADAPTASI DAN STRATEGI EKONOMI NELAYAN
juga pernah. Kadang musim ikan sulit ditebak. Di sini susah sekali mendapatkan ikan, namun di lokasi lain bisa saja ikan-ikan sangat
melimpah.”
Pola adaptasi seperti ini sebenarnya akan lebih optimal jika disertai adaptasi yang lebih sistematis berupa penerapan teknologi dalam memprediksi
lokasi ikan. Kementrian Kelautan dan Perikanan KKP telah menyediakan Peta Daerah Penangkapan Ikan PDPI yang dapat diakses dengan mudah melalui situs
resmi KKP. Peta ini dikeluarkan langsung oleh Balai Riset dan Observasi Kelautan, Puslitbang Sumberdaya Laut dan Pesisir, Balitbang Kelautan dan
Perikanan, Kementrian Kelautan dan Perikanan, dan merupakan hasil dari analisis data satelit oseanografi berupa kesuburan, suhu, tinggi dan arus permukaan laut,
serta data angin dan gelombang yang dikeluarkan oleh BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Peta ini dikeluarkan dengan tujuan
membantu nelayan memprediksikan wilayah-wilayah penangkapan ikan yang potensial di masa-masa tertentu. Namun pada kenyataannya, hanya nelayan
modern saja yang memanfaatkan informasi ini. Sementara nelayan tradisional masih memanfaatkan pengetahuan lokal mereka yang terkadang sudah tidak
relevan lagi untuk diterapkan dalam keadaan iklim yang berubah-ubah secara ekstrim seperi saat ini.
Teknik mengejar musim yang dilakukan oleh nelayan Ciawitali merupakan sebuah terobosan yang mampu meningkatkan produktivitas perikanan
tangkap. Namun teknik ini dapat pula beresiko kerugian yang besar jika informasi yang diterima nelayan tidak tepat. Biaya produksi tentunya akan meningkat
karena membutuhkan waktu perjalanan, bahan bakar ataupun biaya pengangkutan yang tidak sedikit. Untuk itu dibutuhkan sumber informasi yang akurat dan mudah
diakses oleh masyarakat perjuangan nelayan mengejar musim ikan hingga ke lokasi lain tidak sia-sia.