Strategi Ekonomi Tinjauan Pustaka

2.1.4 Strategi Ekonomi

Carner 1984 dalam Widodo, 2009 menyatakan bahwa terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh rumah tangga miskin pedesaan antara lain: 1 Melakukan beraneka ragam pekerjaan meskipun dengan upah yang rendah. 2 Memanfaatkan ikatan kekerabatan serta pertukaran timbal balik dalam pemberian rasa aman dan perlindungan. 3 Melakukan migrasi ke daerah lain biasanya migrasi desa-kota sebagai alternatif terakhir apabila sudah tidak terdapat lagi pilihan sumber nafkah di desanya. Dharmawan 2001 dalam Iqbal, 2004 mengklasifikasikan dua jenis strategi nafkah dalam keluarga petani, yaitu: 1 Strategi nafkah normatif, yaitu strategi dalam kategori tindakan positif dengan basis kegiatan sosial-ekonomi, misalnya kegiatan produksi, migrasi, strategi substitusi dan sebagainya. Kategori ini juga disebut ‘peaceful ways’, karena sesuai dengan norma-norma yang berlaku. 2 Strategi nafkah ilegal, yaitu strategi dalam kategori negatif, dnegan tindakan-tindakan yang melanggar hukum. Seperi merampok, mencuri, melacur, korupsi dan sebagainya. Kategori ini disebut non-peaceful ways, karena cara yang ditempuh umumnya dengan melakukan tekanan fisik dan tekanan. Menurut Scoones 1998 dalam Iqbal, 2004, terdapat empat sumber yang dibutuhkan dalam ekonomi rumah tangga, agar strategi nafkah bisa dioperasionalkan, yaitu: 1 Ketersediaan modal alam dalam bentuk sumber-sumber alam 2 Modal ekonomi atau keuangan 3 Ketersediaan sumberdaya manusia dalam bentuk pendidikan, keahlian dan pengetahuan 4 Ketersediaan modal sosial dan politik dalam bentuk hubungan dan jaringan kerja. Menurut Widodo 2009 terdapat dua macam tipe strategi yang tidak dapat terpisahkan dalam strategi nafkah rumah tangga miskin, yaitu strategi ekonomi dan strategi sosial. Strategi ekonomi bekaitan dengan pola nafkah ganda, optimalisasi tenaga kerja rumahtangga dan migrasi. Sedangkan strategi sosial adalah pemanfaatan asuransi sosial pada lembaga kesejahteraan lokal dan penggunaan jejaring sosial. Satria 2009 menyebutkan beberapa strategi mata pencaharian yang dapat dilakukan untuk memutus rantai kemiskinan nelayan. Pertama, mengembangkan strategi nafkah ganda. Tujuannya agar nelayan tidak bergantung pada hasil penangkapan saja. Pengembangan dan penguatan strategi ganda ini perlu dilakukan terutama pada nelayan lapisan bawah. Salah satu aspek yang diperlukan untuk mendukung strategi ini adalah kebijakan permodalan. Kedua, mendorong ke arah laut lepas. Kendalanya tidak hanya teknologi, tapi juga modal dan budaya. Menangkap ikan di laut lepas sangatlah kompleks, mencakup manajemen usaha, organisasi produksi, perbekalan, ketahanan fisik, pemahaman perilaku ikan, pengoperasian kapal, jaring dan lainnya. Sehingga selain dibutuhkan teknologi, para nelayan ini juga membutuhkan pelatihan magang untuk menggali pengalaman dan pengetahuan di usaha penangkapan skala menengah dan besar. Ketiga, mengembangkan diversifikasi alat tangkap untuk mengantisipasi variasi musim. Dengan diversifikasi alat tangkap ini memungkinkan nelayan bisa melaut sepanjang tahun.

2.1.5 Persepsi